Ini kata Kapolri soal beda hasil lab beras plastik Polri & Sucofindo

Merdeka.com - Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti menjelaskan penyebab perbedaan hasil uji laboratorium yang dilakukan Polri dengan PT Sucofindo. Diketahui, berdasarkan uji lab forensik, BPOM dan kementerian perdagangan hasilnya beras plastik negatif.

Badrodin menduga ada dua kemungkinan. Pertama, kata dia, lantaran ada perbedaan interpretasi terhadap hasil uji lab. "Ini bisa disebabkan perbedaan interpretasi khususnya terhadap hasil analisis dengan menggunakan metode QC MS," kata Badrodin seusai bertemu Presiden Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (26/5).

Badrodin menjelaskan, peneliti di Laboratorium Sucofindo menggunakan pendekatan hasil kualitatif dan tidak dikonfirmasi dengan senyawa baku dari bahan plastik yang terkandung dari sample. "Kemungkinan kedua, ada kontaminasi pada peralatan analisa yang digunakan dalam proses analisis," jelas Badrodin.

Dua kemungkinan ini, kata Badrodin, bisa saja terjadi dalam proses uji laboratorium beras yang diduga mengandung plastik. "Karena sampel dan metode sama tapi hasilnya beda," tandas Badrodin.

Di tempat yang sama, Kepala BPOM Roy Sparingga menjelaskan, pihaknya menggunakan bahan baku banding dalam proses uji laboratorium. Tak hanya itu, BPOM juga menguji logam berat di beras yang diduga mengandung plastik.

"Hasil sudah jelas tidak berbeda nyata antara beras sample dan beras standar. Jadi kesimpulan kami, kami sudah menguji apakah mengandung polymer sintetik, absen di sana. Jadi laporan kami sudah kami sampaikan tidak mengandung," jelas Roy.