Merdeka.com - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Eko Budi Lelono mengungkap ada 12 gunung api yang berpotensi menimbulkan tsunami di Indonesia. Dari 12 gunung tersebut, enam di antaranya berada di darat dan sisanya di laut.

"Ini kami inventarisasi setidaknya enam gunung api di darat yang mungkin berpotensi besar menimbulkan tsunami. Antara lain Gunung Krakatau, Tambora, Rokatenda, Ili Werung, Ruang dan Gamkonora," katanya dalam Rakornas Penanggulangan Bencana, Kamis (4/3).

Sedangkan enam gunung api di laut yang berpotensi menimbulkan tsunami adalah Gunung Hobal, Banua Wuhu, Yersey, Emperor Of China, Nieuwerkerk dan Sangir.

"Tapi sebetulnya yang paling berpotensi (menimbulkan tsunami) ini ada dua yaitu Gunung Hobal dan Gunung Banua Wuhu," sambungnya.

Eko menjelaskan, Indonesia kerap dilanda tsunami akibat letusan gunung api. Tsunami bisa terjadi akibat erupsi gunung api yang besar seperti yang terjadi pada Gunung Tambora pada 1815.

Selain erupsi, longsoran tubuh gunung api aktif juga bisa menimbulkan tsunami seperti yang terjadi pada Gunung Anak Krakatau pada 2018. Kombinasi erupsi dan longsoran tubuh gunung api juga bisa memicu tsunami.

Eko mencontohkan tsunami yang ditimbulkan akibat erupsi dan longsoran Gunung Anak Krakatau pada 1883.

"Kemudian erupsi gunung api bawah laut yang dangkal juga bisa menimbulkan tsunami seperti Gunung Hobal pada 1973 dan 1983. Maupun longsoran di tubuh gunung yang tidak aktif seperti Ile Werung pada 1979," jelasnya.