Merdeka.com - Cindra, warga Desa Lumpatan, Kecamatan Sekayu, Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, berencana menikahi dua wanita dalam waktu berdekatan. Bagaimana bisa terjadi, begini kisah lengkapnya.

Didapat dari keterangan paman Cindra, Rustam, awalnya pihak keluarga mengetahui Cindra hanya menjalin hubungan asmara dengan satu wanita, yakni Perawati. Tak disangka-sangka, datanglah Indah Lestari yang meminta dinikahi secepat mungkin.

Tanpa banyak kendala, digelarlah prosesi lamaran antara Cindra dan Indah Lestari. Lalu disepakati waktu akad nikah, yakni tanggal 6 November 2017 di kediaman mempelai wanita di Desa Teluk Kijing, Kecamatan Lais, Muba.

Selang dua pekan setelah lamaran, Perawati justru datang ke rumah orangtua Cindra. Dia juga mendesak Cindra menikahinya sesegera mungkin.

Bingung dengan kejadian itu, masing-masing keluarga akhirnya musyawarah dengan harapan tidak merugikan salah satu pihak. Diputuskanlah satu kesimpulan kedua wanita itu dinikahi Cindra. Namun, hanya Indah dinikahi secara resmi sedangkan Perawati dinikahi menurut agama.

"Kami sempat bingung kok bisa sampai begini. Alhamdulillah baik-baik saja, ada jalan keluarnya, semuanya tidak ada masalah," ungkap Rustam, Kamis (26/10).

Sesuai permintaan Perawati, pernikahan dengan Cindra dilangsungkan secepat mungkin. Pihak keluarga memutuskan menggelar akad nikah di kediaman Cindra pada 8 November 2017 atau selang dua hari dengan pernikahan pertama.

"Tidak dibedakan, semuanya foto prewedding, cetak undangan. Dan sudah disebar," ujarnya.

Meski tidak menyembunyikan rencana itu, Rustam kaget foto undangan pernikahan keponakannya itu menyebar luas di media sosial. Hal inilah menjadi buah bibir masyarakat, termasuk instansi terkait.

"Kami tidak menyebarkan undangan ke internet, tidak tahu siapa. Tapi pernikahan ini tidak ditutup-tutupi, kaget saja kok bisa nyebar," pungkasnya.