Ini asal muasal upacara penyambutan John Key lebih istimewa
Merdeka.com - Sebuah pemandangan berbeda ditunjukkan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) saat menyambut kedatangan Perdana Menteri Selandia Baru John Key di Istana Merdeka, Jakarta. Sore tadi, Paspampres mengerahkan pasukan berkuda dan pasukan nusantara, lengkap dengan atribut pasukan zaman kerajaan.
Pemandangan ini baru pertama kali dilakukan. Jauh sebelumnya, proses penyambutan digelar dengan cara berbaris, dan pasukan mengenakan seragam merah putih. Hanya ada dua bendera yang dibawa, yakni merah putih dan bendera nasional dari negara tamu yang datang ke istana.
Tak hanya itu, jalur yang digunakan bagi tamu negara pun berbeda dari biasanya. Iringan kendaraan yang membawa Perdana Menteri Selandia Baru beserta istri kali ini melalui jalan di dalam Tugu Monas. Padahal, iring-iringan mobil tamu negara biasanya melintas Jalan Medan Merdeka Utara sebelum masuk ke Istana Merdeka.
Setelah tiba di gerbang Istana Merdeka, Perdana Menteri Selandia Baru diiringi oleh beberapa pasukan berkuda dan puluhan Pasukan berpakaian ala prajurit kerajaan nusantara. Ada pakaian khas prajurit Mataram, Yogyakarta, Solo dan beberapa daerah lain di seluruh Indonesia.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menjelaskan prosesi penyambutan kunjungan kenegaraan yang dikemas lebih panjang itu nantinya akan dilakukan secara rutin terhadap penyambutan tamu negara. Adapun, pasukan berkuda dan pasukan yang mengenakan pakaian tradisional merupakan anggota Paspampres.
"Mulai hari ini, kita menyambut tamu negara mulai dari Monas. Dari Monas tadi diterima oleh pasukan dan pasukannya tidak hanya berpakaian Paspampres seperti biasa tetapi juga dengan pakaian tradisional, diiringi dengan pasukan berkuda juga dari Monas terus ke halaman Istana," kata Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/7).
Pratikno menjelaskan prosesi penyambutan kenegaraan yang dikemas lebih panjang dan istimewa tersebut merupakan ide dari Presiden Jokowi. "Bapak presiden yang punya idenya. Ya itukan juga banyak terjadi di negara negara lain yah. Ingin ada suasana yang agak gembira di Istana, masak di Istana adanya demo," katanya.
Sementara itu, mantan Rektor Universitas Gajah Mada ini menyatakan prosesi penyambutan kunjungan kenegaraan ini tak menambah anggaran yang besar. Sebab, penyambutan dilakukan anggota Paspampres.
"Sangat tidak signifikan. Kan tidak ada sesuatu. Pasukannya kan pasukan kita sendiri, orang kita sendiri. Sebetulnya yang biasanya disini. Pasukan berkudanya juga pasukan berkuda yang bisa saja, sudah biasa," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Jelaskan Presiden Boleh Kampanye Sambil Bawa Kertas Besar Berisi Pasal-Pasal UU Pemilu
Presiden Jokowi menjelaskan aturan presiden dan wakil presiden punya hak untuk kampanye.
Baca SelengkapnyaMenteri PUPR Pastikan Pelantikan Presiden-Wapres 2024 Digelar di IKN
Basuki juga memastikan acara peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus akan digelar di IKN.
Baca Selengkapnya3 Contoh Naskah Pidato Kemerdekaan Singkat yang Mudah Dipahami oleh Masyarakat
Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia tinggal hitungan jam saja. Berikut contoh naskah pidato kemerdekaan singkat yang mudah dipahami.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Soal Pengusul Pertemuan dengan Surya Paloh di Istana, Ini Jawaban Jokowi
Menurut Jokowi, tidak penting siapa yang lebih dulu mengundang pada pertemuan itu.
Baca SelengkapnyaMenguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaJokowi Tunjuk 3 Menteri Hadapi Gugatan Pengusaha Soal Kenaikan Pajak 75 Persen di MK
Presiden Jokowi menunjuk 3 menteri hadapi gugatan para pengusaha hiburan terkait kenaikan pajak hiburan di MK.
Baca SelengkapnyaJokowi Buka Peluang Bertemu Ketum Parpol, Termasuk Megawati dan Cak Imin
Sebelumnya, Jokowi telah melakukan pertemuan dengan Ketum NasDem Surya Paloh di Istana Negara.
Baca Selengkapnya