Ini alasan Rektor Brawijaya batalkan pemutaran film Senyap
Merdeka.com - Rektor Universitas Brawijaya Malang Prof Muhammad Bisri melarang pemutaran dan diskusi film dokumenter 'Senyap' atau 'The Look of Silence' di lingkungan kampusnya. Film yang rencananya diputar Rabu (10/12) malam dibatalkan karena tidak mengantongi izin.
"Demi menjaga ketenangan kampus dalam proses belajar-mengajar," kata Bisri melalui pesan pendek yang diterima merdeka.com, Kamis (11/12).
Awalnya Bisri mengaku tidak mengetahui adanya rencana pemutaran film garapan sutradara Joshua Oppenheiner. Karena memang tidak ada izin yang diajukan kepadanya selaku rektor.
Namun banyak pesan pendek dari tokoh masyarakat, ulama dan civitas akademika yang menanyakan kepada Bisri tentang pemutaran film tersebut. Mereka meminta agar pemutaran film berdurasi 98 menit yang berkisah tentang pembantaian PKI tahun 1965 itu dilarang. Atas masukan tersebut Bisri pun akhirnya memutuskan melarang pemutaran film tersebut.
Film kelanjutan dari Killing of Act itu rencana akan diputar oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Malang bekerja sama dengan Lembaga Bhinneka.
Bisri juga mengaku tidak akan memberikan sanksi pada mahasiswanya yang menggelar pemutaran film tersebut. Hal ini sekaligus membantah isu adanya ancaman intimidasi yang dilakukan pihak pihak kampus.
"Tak ada sanksi untuk mahasiswa. Semua harus sesuai pedoman akademik," kata Bisri.
Sementara itu tempat dari tujuh pemutaran film 'Senyap' atau 'The Look of Silence' di Malang Raya batal digelar. Dua lokasi dibatalkan sebelum kegiatan digelar, yakni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya dan Warung Unyil. Dua lokasi lain dibubarkan saat acara sudah digelar, yakni di Warung Kelir dan Universitas Ma Chung.
Di Warung Kelir nonton bareng dan diskusi dibubarkan oleh seorang pria bersorban setelah pemutaran sekitar 15 menit. Acara diskusi sempat berjalan sebelum kemudian dibubarkan oleh warga setempat.
Namun penonton di Universitas Ma Chung sedikit beruntung karena bisa menyaksikan film berdurasi 98 menit itu sampai selesai. Panitia diminta menghentikan acara, sehingga acara diskusi ditiadakan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rektor Universitas Pancasila Mangkir Hari Ini, Pemeriksaan Dijadwalkan Ulang 29 Februari
ETH meminta penundaan pemeriksaan hingga Kamis, 29 Februari
Baca SelengkapnyaRektor Tanggapi Kabar Guru Besar Unja Diduga Terlibat TPPO Mahasiswa Magang ke Jerman
Rektor juga menyatakan kesiapannya untuk memberikan pendampingan bagi mahasiswa menjadi korban.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Mahasiswa UP soal Rektor ETH Usai Heboh Kasus Dugaan Pelecehan
Kendati sudah dinonaktifkan sebagai rektor, namun mahasiswa menolak ETH untuk tetap mengajar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Minta BRIN Jadi Orkestrator Penelitian Bersama Bappenas
"Saya akan memerintahkan kepada BRIN untuk jadi orkestrator penelitian, bersama Bappenas untuk merancang kebutuhan riset kita," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaRektor Unika Diminta Buat Video Apresiasi Jokowi, Begini Respons TPN Ganjar-Mahfud
Arsjad Rasjid menanggapi soal rektor Unika yang mengaku dihubungi polisi untuk membuat video apresiasi kinerja Jokowi
Baca SelengkapnyaTelah Menjabat Selama 9 Tahun, Ini Berbagai Keberhasilan Pemerintahan Jokowi Menurut Sejumlah Rektor
Sejumlah rektor paparkan berbagai keberhasilan yang telah diraih pemerintahan Jokowi selama 9 tahun.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila soal Alasan Baru Lapor Polisi Setelah Setahun Kejadian
Peristiwa pelecehan itu terjadi pada Februari 2023 di ruang kerja rektor di kampus UP, Jalan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaUnair Memanggil, Guru Besar dan Akademisi Minta Jokowi Hentikan Politik Kekeluargaan
Saat akan mengakhiri pemerintahannya, Presiden bisa mengambil sikap yang tidak menodai prinsip-prinsip utama.
Baca SelengkapnyaSudah 2 Melapor, Polisi Buka Pengaduan untuk Korban Dugaan Pelecehan Rektor Universitas Pancasila
Sejauh ini yang terdeteksi oleh pihak kepolisian baru dua korban.
Baca Selengkapnya