Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini Alasan Polisi Belum Naikkan Status Kasus Kekerasan Mahasiswa UIN Palembang

Ini Alasan Polisi Belum Naikkan Status Kasus Kekerasan Mahasiswa UIN Palembang Ilustrasi Garis Polisi. ©2015 merdeka.com/afif

Merdeka.com - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan belum menaikkan status laporan dugaan kekerasan yang dialami mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, ALP (19).

Dirkrimum Polda Sumsel Kombes Pol Anwar Reksowidjoyo mengungkapkan, penyidik masih mempelajari laporan korban terlebih dahulu. Hal ini membuatnya belum bisa menjelaskan secara gamblang kasus tersebut.

"Akan kami lengkapi dulu berkasnya. Baru kami proses tindak lanjutnya," ungkap ungkap Anwar, Jumat (7/10).

Dikatakan, sejauh ini penyidik belum memeriksa para terlapor dan saksi-saksi lainnya. Sementara barang bukti belum juga dikumpulkan sehingga laporannya masih pada tahap penyelidikan.

"Kan baru pemeriksaan awal, saya belum bisa sampaikan LP-nya ke mana-mana dulu, ini lagi proses nanti kalau sudah ada perkembangan baru kami kasih tahu," ujarnya.

Meski demikian, Anwar berjanji akan menuntaskan kasus ini dan mengungkap siapa pun yang terlibat. Jika ditemukan barang bukti yang cukup akan dinaikkan menjadi penyidikan dan terlapor dijadikan tersangka.

"Tetap diproses sampai tuntas," tegasnya.

Diketahui, korban melapor ke polisi setelah dikeroyok sejumlah seniornya didampingi keluarga dan kuasa hukumnya ke Mapolda Sumsel, Selasa (4/10) malam. Keluarga berharap para pelaku diberikan sanksi sesuai hukum yang berlaku.

Kuasa hukum korban, Sigit Muhaimin mengungkapkan, pengeroyokan dan perundungan berawal dari pengumuman pendaftaran calon anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Khusus Penelitian dan Pengembangan (UKMK Litbang). Calon peserta diminta uang pendaftaran sebesar Rp300 ribu karena pelatihan dasar akan digelar di Bangka Belitung.

Nyatanya, diksar berlangsung di Palembang, namun calon anggota tetap harus membayar uang pendaftaran yang ditetapkan. Bahkan, sehari sebelum diksar dimulai, peserta harus membawa bekal sendiri, seperti sembako.

Tak terima dengan pungutan itu, korban yang merupakan panitia konsumsi diksar membocorkan kepada para calon anggota terkait dugaan pungli ketika menyetorkan uang pendaftaran dengan dalih sebagai biaya konsumsi. Padahal, mereka telah menyiapkan keperluan logistik sebelumnya.

"Karena korban membocorkan informasi itu, seniornya marah dan mengeroyok korban sampai disundut api rokok dan ditelanjangi," ungkap Muhaimin.

Dari keterangan kliennya, terduga pelaku berjumlah 10 orang. Korban mengalami banyak luka memar sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.

"Secara hukum pidana sudah kami laporkan, tapi kampus harus bertindak tegas, berhentikan mereka sebagai mahasiswa, jangan hanya sanksi administrasi saja," tegasnya.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kawanan Begal yang Tikam Sejoli Mahasiswa Unsri hingga Tewas Terungkap, Begini Ciri-Cirinya

Kawanan Begal yang Tikam Sejoli Mahasiswa Unsri hingga Tewas Terungkap, Begini Ciri-Cirinya

Polisi mengidentifikasi dua pelaku begal sejoli mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang tewas ditikam.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang

Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.

Baca Selengkapnya
Bentrok Antarfakultas di Universitas Islam Makassar, 16 Mahasiswa Ditangkap

Bentrok Antarfakultas di Universitas Islam Makassar, 16 Mahasiswa Ditangkap

Polisi menangkap 16 pelaku bentrok mahasiswa antarfakultas di Universitas Islam Makassar (UIM) yang menyebabkan sejumlah ruang sekretariat rusak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa di Medan Dirampok dan Dianiaya, Pelaku Mengaku Anggota Polisi

Mahasiswa di Medan Dirampok dan Dianiaya, Pelaku Mengaku Anggota Polisi

Para pelaku juga menuding AK sebagai pengguna narkoba dan akan ditangkap.

Baca Selengkapnya
Usai Diperiksa Polisi, Rektor UP Nonaktif Bersikukuh Ada Unsur Politisasi di Balik Laporan Pelecehan Seksual

Usai Diperiksa Polisi, Rektor UP Nonaktif Bersikukuh Ada Unsur Politisasi di Balik Laporan Pelecehan Seksual

ETH telah mengklarifikasi kepada penyidik Polda Metro Jaya terkait laporan dugaan pelecehan seksual terhadapnya.

Baca Selengkapnya
Begini Pengakuan Mahasiswa UIN Surakarta Soal Instruksi Daftar Pinjol

Begini Pengakuan Mahasiswa UIN Surakarta Soal Instruksi Daftar Pinjol

Para mahasiswa baru diarahkan untuk mengunduh dan registrasi pada salah satu aplikasi pinjol oleh DEMA.

Baca Selengkapnya
Sederet Intimidasi kepada Korban Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila

Sederet Intimidasi kepada Korban Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila

Dugaan pelecehan terjadi pada Februari 2023 bersamaan dengan almarhum ayahnya sakit.

Baca Selengkapnya
Dulu Teman SMA, 2 Sahabat Kini Bertemu lagi Sudah Jadi Taruna Akpol & Bintara Polisi

Dulu Teman SMA, 2 Sahabat Kini Bertemu lagi Sudah Jadi Taruna Akpol & Bintara Polisi

Jika dulu pernah menimba ilmu dan sama-sama menyandang status siswa SMA, kini terdapat perbedaan status di antara mereka.

Baca Selengkapnya