Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Indonesia Waspada Mutasi Virus Corona dari India

Indonesia Waspada Mutasi Virus Corona dari India Ilustrasi corona. ©2020 Merdeka.com/shutterstock

Merdeka.com - Di tengah menipisnya stok vaksin Covid-19, India dihantam tsunami Covid-19. Negara Hindustan itu baru menyuntikan vaksin kepada 141 juta warganya, sedangkan jumlah penduduknya mencapai 1,3 miliar. Pada 16 April lalu, kasus harian Covid-19 di India mencapai 217.353 kasus.

Sejak hari itu, kasus positif Covid-19 di negeri Bollywood itu selalu tembus di atas 200 ribu kasus per hari. Bahkan pada 22 April, India mencatat rekor kasus harian Covid-19 terbanyak di dunia yakni mencapai 314.835 kasus.

Berdasarkan data Worldometer per 27 April 2021, 23:56 GMT, kasus positif Covid-19 di India mencapai 17.988.637 kasus. Dengan kasus kematian mencapai 201.165 dan hanya 14.807.704 orang yang sembuh.

Dilansir dari Kantor Berita AFP, festival keagamaan di India disebut sebagai salah satu penyebab munculnya gelombang kedua Covid-19 di India itu. Sebanyak 5 juta orang dikabarkan mengikuti Festival Kumbh Mela di beberapa Sungai di India, seperti di Sungai Gangga di Haridwar, Sungai Allahabad di Prayagraj, Sungai Nashik di Godavari, dan Ujjain di Shipra.

Berdasarkan foto-foto festival itu yang tersebar di internet, terlihat dengan jelas bahwa para peserta festival tidak mengindahkan protokol kesehatan sama sekali. mereka tidak menjaga jarak dan tidak menggunakan masker.

Sebagai informasi, festival tersebut merupakan ajang pertemuan umat Hindu terbesar di dunia yang dirayakan empat kali dalam kurun waktu 12 tahun. Ritual mandi suci di Sungai Gangga itu dipercayai dapat menghapuskan dosa-dosa

Penyelenggara festival, Siddharth Chakrapani, mengatakan para warga India juga percaya, mereka akan selamat dari bahaya pandemi Covid-19 jika mensucikan diri di Sungai Gangga. Sebenarnya, festival ini bukan hanya berlangsung di Sungai Gangga saja, namun juga berlangsung di beberapa sungai

Bahaya Mutasi Virus Corona di India

Virus Corona yang menular di India pun bermutasi. Dikutip dari The Independent, India melaporkan telah mendeteksi varian triple mutasi virus Corona baru di beberapa negara bagian seperti West Bengal, Maharashtra, dan Delhi.

Mutasi varian baru virus itu disebut lebih menular dan mematikan karena terdiri dari kombinasi tiga strain virus Corona yang berbeda. Epidemiolog dari Universitas McGill, Kanada bahkan mengatakan bahwa para pakar perlu untuk meneliti kemanjuran vaksin terhadap triple mutasi virus itu.

"Kami harus mengutak-atik vaksin, untuk itu kita perlu memahami penyakitnya, tapi kita perlu sequencing genome," kata Epidemiolog Universitas McGill Madhukar Pai dikutip The Independent, Rabu (28/4).

Secara terpisah, Pejabat teknis utama World Health Organization (WHO) Maria Van Kerkhove mengungkapkan bahwa mutasi virus Corona di India itu berasal dari mutasi ganda E484Q dan L452R. Dia mengatakan bahwa varian virus asal India itu mengkhawatirkan karena lebih cepat menular serta mampu lolos dari serangan antibodi.

"Ini adalah varian Corona yang kami tinjau terus. Memiliki dua mutasi virus ini mengkhawatirkan," kata Maria Van Kerkhove dikutip dari website WHO www.who.int, Rabu (28/4).

Apakah Mutasi Virus Corona dari India Sudah Ditemukan di Indonesia?

Kondisi tak menentu di Hindustan membuat Warga Negara (WN) India eksodus ke Indonesia dengan menggunakan pesawat Carter QZ9BB ex MMA. Sebanyak 127 WN India tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 21 April 2021. Dari jumlah tersebut, sebanyak 12 orang dinyatakan positif Covid-19. Pemerintah pun langsung melakukan tes genome sequencing terhadap 12 orang itu, namun sampai saat ini, hasil tes genome sequencing tersebut belum selesai.

"Pemeriksaan whole genome sequencing 12 WN India itu belum selesai. Insya Allah Jumat (tanggal 30) ini selesai, nanti kami infokan hasilnya," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi merdeka.com, Selasa (27/4).

Sampai saat ini, Nadia mengatakan bahwa ditemukan kasus mutasi varian baru Covid-19 dari India. Nadia mengklarifikasi pernyataan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin sebelumnya yang mengatakan bahwa telah ditemukan 10 kasus Covid-19 dari mutasi varian baru Virus Corona. Nadia menegaskan bahwa yang dimaksud Menkes yakni B117 dari Inggris, bukan B1617 dari India.

"Yang dimaksud Bapak Menteri itu 10 kasus B117 dari Inggris, bukan B1617 dari India. Kalau mutasi varian baru virus dari India, belum ditemukan di Indonesia," kata Nadia menegaskan.

Berikut pernyataan Menkes pada 26 April lalu yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden.

"Virus itu sudah masuk juga di Indonesia. Ada 10 orang yang sudah terkena, 6 diantaranya adalah imported cases, jadi masuk dari luar negeri. sedangkan 4 diantaranya adalah transmisi lokal. 2 di Sumatera, 1 di Jawa Barat, dan 1 di Kalimantan Selatan," kata Menkes.

Upaya Pemerintah Indonesia Mencegah Penularan Virus dari India

Pemerintah Indonesia pun tengah berupaya untuk mengantsipasi penularan virus Covid-19 dari India itu. Sejumlah kebijakan ditetapkan pemerintah, di antaranya melarang WN India masuk ke Indonesia. Aturan ini diberlakukan mulai 25 April 2021 dan tidak berlaku bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan kembali ke Indonesia.

Selain itu, seluruh warga negara asing yang memiliki riwayat perjalanan dari India dalam kurun waktu 14 hari sebelumnya juga dilarang masuk ke Indonesia.

"Bagi WNI yang akan kembali ke Indonesia dan pernah tinggal atau mengunjungi India dalam 14 hari tetap diizinkan masuk dengan prokes diperketat," ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartanto dalam konferensi pers yang disiarkan di Youtube BNPB, Jumat (23/4).

Sementara itu, bagi WN India yang sudah terlanjur tiba di Indonesia sebelum 25 April 2021, pemerintah Indonesia mewajibkan para pelaku perjalanan itu untuk melakukan karantina mandiri di Hotel Holiday Inn, Jakarta Barat selama 14 hari. Sebelum dipusatkan di Hotel Holiday Inn, para WN India itu sempat menjalankan karantina di 25 hotel yang tersebar di Jakarta.

Para WNI dan WNA dari India itu juga harus membawa hasil swab test ataupun pcr test dengan hasil negatif yang berlaku 2 x 24 ja, saat keberangkatan dari India.

Selain itu, pemerintah juga akan lebih agresif dalam melakukan pemeriksaan WGS untuk mengetahui lebih cepat karakteristik virus Covid-19. Diharapkan hal itu bisa membantu mengurangi tingkat penularan dan meningkatkan kesembuhan.

Berdasarkan data dari jejaring surveilans genomik Indonesia melaporkan, sejak Januari 2020 hingga Maret 2021 telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 1191 sekuens SARS-CoV-2.

Menkes pun mengimbau masyarakat Indonesia untuk lebih waspada serta segera melakukan vaksinasi di sentra vaksinasi terdekat. Dia juga meminta masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan. Karena kata dia, gelombang kasus di India dipengaruhi mutasi virus dan pelonggaran penegakan protokol kesehatan.

"Kita harus selalu hati-hati, kita harus mempercepat program vaksinasi dan menjalankan protokol kesehatan untuk memastikan bahwa pada saat varian B117 ini makin besar porsinya, kita siap," katanya.

Gelombang kedua Covid-19 di India seharusnya, kata Budi, menjadi pelajaran bagi masyarakat Indonesia agar agar selalu berhati-hati mengamati laju penularan Covid-19.

(mdk/lia)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Kalahkan Thailand dan Indonesia, Negara Ini Jadi Paling Populer di Asia Tenggara

Kalahkan Thailand dan Indonesia, Negara Ini Jadi Paling Populer di Asia Tenggara

Sepanjang tahun 2023 jumlah turis asing yang datang ke negara ini mencapai 29 juta kunjungan.

Baca Selengkapnya