Indonesia siapkan teknologi sel surya berbasis pewarna alam
Merdeka.com - Kementerian Riset dan Teknologi, berkolaborasi dengan peneliti dari berbagai perguruan tinggi dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyiapkan teknologi sel surya dengan sumber energi alternatif. Teknologi itu berbasis pewarna (DYE Sensitized Solar Cell/DSSC).
Teknologi tersebut untuk menggantikan teknologi dengan bahan dasar silikon yang selama ini digunakan untuk mengubah energi matahari menjadi energi listrik.
"Harga sel surya dengan silikon kan masih mahal. Teknologi sel surya berbasis pewarna alam ini, kita proyeksikan siap diluncurkan dan dinikmati masyarakat paling lambat sepuluh tahun lagi," ujar Kepala Bidang Bahan dan Komponen Mikro Elektronika LIPI, Goib Wiranto, di Solo, Jawa Tengah, Selasa (3/12).
Dirinya sangat yakin, DSSC nantinya mampu menggantikan teknologi sel surya berbahan silikon yang sudah ada saat ini, sekaligus menjawab tantangan energi alternatif di masa mendatang.
"DSSC ini bisa diproduksi dengan biaya jauh lebih murah dan bahan bakunya tersedia sangat banyak di dalam negeri," katanya.
Lebih lanjut Goib menerangkan, dalam teknologi ini ada dua inti penting yakni pewarna alam dan titania. Bahan titania digunakan sebagai bahan mengubah energi matahari menjadi energi listrik, tetapi dibutuhkan bahan pewarna alami untuk mampu menyerap sinar matahari.
"Indonesia memiliki potensi energi energi matahari yang sangat besar, karena berada di garis khatulistiwa . Rata-rata dalam luasan 1 meter persegi akan mampu menghasilkan 4.800 watt perjam. Teknologi ini masih cukup baru karena baru dikembangkan tahun 1991, sedangkan Indonesia baru lima tahun terakhir," katanya lagi.
Namun demikian, teknologi ini belum mampu diaplikasikan untuk kepentingan komersil. Menurut Goib, saat ini baru dalam tahap penguasaan teknologi di tingkat universitas.
Dari sisi kesiapan sumber daya, Goib mengatakan tidak ada masalah. Teknologi pembuatan DSSC tidak terlalu sulit dan mudah ditransformasi. Dan, itu merupakan tugas dari perguruan tinggi yang tergabung di konsorsium untuk mengembangkan di wilayah masing-masing.
Sementara itu Kepala Bidang Riset, Iptek, dan Material Maju Kementerian Riset dan Teknologi, Syafarudin mendukung penuh penelitian dan pengembangan DSSC. Ia berharap pembentukan konsorsium yang beranggotakan peneliti LIPI, UNS, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada, Universitas Diponegoro, Universitas Ma-Chung dan beberapa perguruan tinggi lain itu dapat membuat riset yang dilakukan lebih terarah.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955
Mengetahui sejarah Pemilu di Indonesia dari masa ke masa sejak tahun 1955 sampai 2024.
Baca Selengkapnya5 Penemuan Teknologi Aneh ini Dianggap Mampu Menyelamatkan Bumi
Berikut penemuan-penemuan unik yang disebut bisa selamatkan dunia.
Baca SelengkapnyaMengenal Kapak Persegi: Fungsi, Jenis, dan Ciri-cirinya
Kapak persegi dibuat dari batu yang dikikis hingga membentuk persegi dengan bagian tepi yang lebih tipis. Umumnya kapak ini dibuat untuk berburu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Teknologi Ini Bisa Ubah Sampah Perkotaan dan Limbah Industri Jadi Bahan Bakar
Volume sampah yang terus meningkat masih menjadi tantangan bagi pemerintah di tengah fasilitas pengolahan sampah yang terbatas.
Baca Selengkapnya"Teknologi Canggih: Air Laut Bisa Diminum dengan Mudah Hanya dengan Sentuhan Tombol!"
Alat ini berukuran sebesar koper dan hemat daya listrik.
Baca SelengkapnyaGunakan Metode Tanam yang Berbeda, Pria Ini Ungkap Rahasia Sukses Bisnis Sayuran Hidroponik di Riau
Bisnis sayuran milik Kebun Kita di Kabupaten Riau ini menggunakan metode hidroponik apung yang menghasilkan kualitas yang segar, berkualitas, dan bersih.
Baca Selengkapnya5 Teknologi Tertua yang Hingga Kini Masih Digunakan
Teknologi yang telah ada sejak dahulu pun masih kerap digunakan hingga kini. Yuk, simak 5 teknologi tertua yang masih digunakan sampai saat ini!
Baca SelengkapnyaSains Ungkap Cara ini Meningkatkan Peluang Hidup Manusia 90 Persen jika Tersambar Petir
Berikut cara agar manusia punya peluang hidup jika kepalanya tersambar petir.
Baca SelengkapnyaSilaturahmi dengan Para Nyai, Gibran Dorong Santri Harus Melek Teknologi
Gibran Rakabuming Raka mengajak Ibu Nyai untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia santri.
Baca Selengkapnya