Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 19 kali bencana di Indonesia selama awal pekan Agustus 2022. BNPB menyatakan bencana ini masuk ke dalam kategori hidrometerologi atau fenomena berkaitan dengan siklus air, curah hujan, dan iklim serta cuaca.

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, banjir menjadi bencana terbanyak pada periode ini dengan 10 kejadian.

Kemudian cuaca ekstrem empat kejadian, kebakaran hutan dan lahan satu kejadian, serta gelombang pasang/abrasi dan tanah longsor masing-masing satu kejadian.

"Ada beberapa kejadian yang signifikan seperti kekeringan di Lanny Jaya. Kekeringan yang kemudian diiringi oleh embun beku yang menyebabkan tanaman masyarakat gagal panen sehingga ada kelaparan," kata Muhari dalam disaster briefing digelar virtual, Senin (8/8).

Banjir di Sejumlah Daerah

Muhari menambahkan, pemerintah juga menyoroti banjir di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat dan Katingan, Kalimantan Tengah. "Menjadi catatan kita karena dua lokasi ini merupakan daerah yang menjadi perhatian pemerintah pusat, bahkan Bapak Presiden," ujar dia.

Selain banjir di Kalimantan Tengah dan Barat, kata Muhari, pemerintah juga menyoroti banjir di Sumatera, banjir di Bintan, Kepulauan Riau, dan Banyuasin serta Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Untuk Sulawesi, terjadi banjir di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, Banggai, Sulawesi Tengah, dan Konawe, Sulawesi Tenggara.

"Jadi hampir semuanya, Sumatera Kalimantan, Sulawesi kita mengalami hidrometeorologi basah tetapi di Papua kita mengalami hdrometerologi kering," kata Muhari.