Indahnya potret kemajemukan Nusantara di Pantai Sausapor Papua Barat

Merdeka.com - Berjibaku bersama anak-anak warga Sausapor di saat senja, merupakan kegiatan menanti matahari tenggelam yang amat menyenangkan. Meski masih tergolong daerah pedalaman, Ibu kota Kabupaten Tambrauw, Papua Barat ini kaya akan kemajemukan.
Seakan tak terbatas ruang etnis, anak-anak warga pendatang meluapkan keceriaan mereka di pantai berpasir bersama anak-anak penduduk lokal. Wajah ceria mereka saat bercanda gurau, merupakan potret nusantara di garis Pantai Sausapor.
Tak terlihat perbedaan saat bercengkerama bersama. Senyum riang menghiasi bibir menambah damai suasana. Dermaga speed boat yang mulai usang menjadi saksi bisu kebersamaan ini.
Sesekali mereka terlihat seperti hendak bertengkar lantaran saling mendorong. "Arif jangan, sa pukul ko nanti e? (Arif jangan, nanti saya pukul kamu)" ketus salah seorang anak penduduk lokal saat didorong ke laut temannya yang warga pendatang.
Namun saat kembali ke atas dermaga, giliran ia yang menjahili Arif hingga jatuh ke laut. Tawa kebersamaan pun pecah. Meski masih bocah, mereka merupakan perenang-perenang ulung. Maklumlah, pantai adalah lokasi favorit anak-anak di Kabupaten konservasi ini.
Pantauan merdeka.com, sejak pukul 14.00 hingga pukul 18.00 WIT pantai berpasir nan cantik ini dijejali oleh anak-anak. Saat matahari mulai masuk ke peraduan, mereka pun berangsur pulang ke rumah.
Sausapor, ibukota Kabupaten Tambrauw dihuni oleh beragam penduduk nusantara. Tak hanya warga asli, warga Manado, Buton, Makassar, Jawa, dan Medan merupakan suku-suku pendatang yang turut ambil bagian dalam pembangunan di Kabupaten baru ini.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Potret Dua Jenderal TNI-Polri Kompak Kunjungi Papua
Panglima TNI menumpang Pesawat TNI-AU Boeing A-7307. Dan Kapolri menggunakan Pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-800.
Baca Selengkapnya

Mengenal Gambus Misri, Teater Khas Jombang yang Dipentaskan Para Santri
Pada masanya, teater ini jadi favorit masyarakat kota santri
Baca Selengkapnya

Mengenal Wulan Kapitu, Sesepuh Suku Tengger Puasa Garam dan Tidak Berhubungan Seksual demi Tujuan Mulia
Bulan ini adalah bulan suci bagi masyarakat suku Tengger
Baca Selengkapnya

Mengenal Tongtrong, Sistem Penanda Waktu Khas Warga Baduy
Penanda waktu khas warga Baduy ini memiliki fungsi layaknya jam.
Baca Selengkapnya

Viral Momen Haru Seorang Bapak Rela Hujan-hujanan demi Tukar Jantung Pisang dengan Mi Instan
Momen ini diunggah oleh akun TikTok @_wie.afrilia_ dan berhasil mencuri perhatian warganet.
Baca Selengkapnya

Jokowi Bantah 'Buntuti' Kampanye Ganjar: Jadwal Kunker Presiden Sudah Dirancang 3 Bulan Sebelumnya
"Jadwal untuk kunjungan presiden itu sudah dirancang tiga bulan sebelumnya dan pasti ada tujuannya," kata Jokowi
Baca Selengkapnya

Warga Yahukimo Diduga Dibunuh Orang Tak Dikenal, di Leher Ada Sabetan Senjata Tajam
Peristiwa itu terjadi di Jalan Halabok, Dekai, Kabupaten Yahukimo, pada Selasa (5/12) kemarin pukul 13.30 WIT.
Baca Selengkapnya

Panglima TNI Jenderal Agus Sambangi Kapolri Listyo, Bahas Soal Pemilu 2024 sampai Papua
Beberapa yang dibahas terkait sinergitas TNI-Polri dalam menghadapi Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya

VIDEO: Panglima TNI Kerahkan Satuan Drone Pantau Gerakan KKB di Papua
Agus menjelaskan TNI menggandeng sejumlah industri pertahanan di dalam negeri dalam satuan drone.
Baca Selengkapnya

Satgas Yonif Diadang Orang Tak Dikenal di Maybrat Papua, Pelaku Diduga 5 Orang
Satgas Yonif Diadang Orang Tak Dikenal di Maybrat Papua, Pelaku Diduga 5 Orang
Baca Selengkapnya

Mengenal Sejarah Jamu Jawa, Obat Tradisional Warisan Leluhur yang Kini Hampir Punah
Pemanfaatan jamu sebagai obat tradisional sudah dilakukan sejak era Kerajaan Mataram Kuno
Baca Selengkapnya

Kisah Gunung Wayang di Garut, Bentuknya Mirip Bongkahan Besar dan Kerap Terdengar Suara Gamelan
Konon di malam Selasa dan malam Jumat kerap terdengar sayup-sayup suara gamelan Sunda pengiring wayang golek.
Baca Selengkapnya