Merdeka.com - Pantai yang berada di sebelah barat pesisir pulau Lombok, sering dikunjungi oleh para wisatawan yang ingin menghabiskan waktu di daerah yang bertetangga dengan pulau Bali.

Pasir yang berwarna putih, dengan air pantai jernih hingga apa yang berada di dasar pantai pun terlihat dengan jelas. Batu-batu karang kebanyakan masih tertanam di dasar laut. Itulah keindahan Pantai Senggigi.

Penikmat pantai tak perlu risau jika ingin menyusuri bibir pantai hingga menyeberang pulau. Sebab, disediakan kapal yang maksimal bermuatan maksimal 10 orang, dan minimal 5 orang.

Bagi penggila snorkling tak perlu risau, karena ada peralatan untuk aktivitas menyelam disewakan. Cukup merogoh kocek sekitar Rp 150 ribu per orang, itu pun dapat dinego menjadi Rp 125 ribu per orang.

"Ya kalau mau per orang Rp 125 itu nanti lengkap peralatannya plus asuransinya, kita kan dari koperasi bukan swasta," ujar penyewa kapal dan peralatan menyelam Abdul saat berbincang dengan merdeka.com, di Pantai Senggigi, Lombok Barat, NTB, Sabtu (22/9).

Walaupun disediakan peralatan untuk berselancar, tetapi tidak terlihat satu pun yang peselancar di pantai yang memang tingkat ketinggian ombak kurang. Kebanyakan pengunjung khususnya wisatawan menghabiskan waktu dengan berjemur di bibir pantai. Sesekali juga terlihat berenang di pantai.

Sembari menikmati indahnya pantai yang tepatnya berada di Desa Masi, Kecamatan Batu Layar, akan disuguhi para penjaja kerajinan khas lombok. Rata-rata kerajinan berjenis mutiara dengan harga fluktuatif. Maksud fluktuatif disini, harga dapat ditawar. Jika ingin murah dapat memborong barang dengan harga termurah Rp 7.500 sampai dengan Rp 500 ribu.

Mutiara yang dijual pun ada jenisnya, ada mutiara air tawar dan mutiara air laut. Mutiara air tawar biasanya dijajakan dengan harga murah meriah, tapi jangan harap bisa mendapatkan mutiara asli air laut dengan harga murah. Sebab, mutiara asli air laut dijual paling murah seharga Rp 500 ribu.

"Mutiara air laut lebih mahal mbak, kalau yang murah itu dari air tawar,"kata penjual mutiara Jun ketika berbincang dengan merdeka.com, Sabtu (22/9).

Untuk membuktikan mutiara asli atau palsu, Kata Jun dapat digigit, jika saat digigit terasa seperti pasir berati asli. Tetapi akan terasa licin ketika digigit menandakan palsu.

"Digigit aja mbak kalau kerasa seperti pasir berarti asli,"ucapnya sambil mempraktikkan.

Pantai ini paling ramai dikunjungi para wisatawan disaat sunset atau matahari akan tenggelam. Pasalnya banyak sekali para turis menghabiskan waktu dengan berjemur di tepi pantai beralaskan matras warna biru.

Semakin banyak pengunjung semakin banyak pedagang asongan yang menjajakan barang dagangan mereka. Hal ini memang sedikit mengganggu bagi yang ingin menikmati pantai Senggigi. Namun, berdialog dengan pedagang menyenangkan, karena praktik tawar menawar terjadi.

"Kami jualan ini ada yang ambil barang ke orang dan ada yang benar-benar buat sendiri,"tambah dia.

Rasanya tidak berasa jika hanya menghabiskan waktu 3 hari, karena memang pantai terindah di Lombok yang dikenal sejak dahulu.

Mau menginap pun ada hotel bertebaran di dekat pantai. Soal harga pun relatif, tergaantung isi kocek yang kita miliki. Cuma kalau ingin nyaman, memang harus mencari hotel dengan kelas menengah yang memiliki view langsung ke pantai.