Imparsial sebut ada pihak sengaja menutup penuntasan kasus Munir
Merdeka.com - Dokumen asli hasil laporan tim pencari fakta (TPF) kasus kematian aktivis HAM Munir Said Thalib tidak diketahui keberadaannya. Direktur Eksekutif Imparsial Al Araf menilai, belum ditemukannya dokumen resmi laporan TPF semakin menguatkan dan mempertegas bahwa pembunuhan terhadap Munir merupakan pembunuhan politik (political assassination) yang bersifat rahasia yang dilakukan secara terencana dan bersekongkol.
"Ada kekuatan-kekuatan tertentu yang memiliki keahlian khusus yang berupaya keras menutup upaya penyelesaian kasus Munir dan salah satunya terlihat dari masalah dokumen resmi kasus Munir ini," kata Al Araf saat jumpa pers dalam menyikapi perkembangan kasus Munir di kantor Imparsial, di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (27/10).
Lebih jauh, Al Araf menegaskan bahwa upaya pengungkapan kasus pembunuhan Munir belum selesai. Yang mana beberapa temuan hasil penyelidikan TPF hingga kini belum ditindaklanjuti.
"Keterangan dari mantan sekretaris masa SBY, Sudi Silalahi yang menyebutkan bahwa semua rekomendasi TPF telah dijalankan oleh SBY adalah pernyataan yang tidak benar," tegas Al Araf.
"Munir merupakan pembunuhan politik yang dijalankan melalui permufakatan jahat dan terencana," sambungnya.
Dari hasil laporan akhir TPF, lanjut Al Araf, kasus pembuhuhan Munir itu melibatkan empat level pelaku di mana perencanaan belum tersentuh hukum.
"Karenanya proses pengungkapan kasus itu tidak hanya sebatas pelaku lapangan, tapi juga harus menjangkau pelaku ditingkat perencana yang menjadi otak di balik pembunuhan Munir," tandas Al Araf.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud Sindir Parpol Peroleh Suara 2%: Jangan Mimpi Masuk Senayan Putusan MK soal Ambang Batas Berlaku di Pemilu 2029
Mahfud membndingkan putusan MK soal batas usia Capres-Cawapres di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaSurya Paloh Komentari Wacana AMIN dan Ganjar-Mahfud Bergabung pada Putaran 2 Pilpres: Pasti Tambah Seru
Surya Paloh mengomentari wacana penggabungan kubu pasangan nomor urut 1 dan 3 jika salah satu di antara mereka lolos ke putaran kedua Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTKN Puji Sikap Surya Paloh Terima Kemenangan Prabowo-Gibran, Sinyal Ajak Bergabung?
Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran memuji sikap Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menerima kemenangan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diperiksa KPK, Ahmad Muhdlor Ali: Semoga jadi Awal Kebaikkan Sidoarjo
Pemeriksaannya terjeda beberapa saat karena bertepatan salat Jumat.
Baca SelengkapnyaKasus Sekda Takalar Kampanyekan Gibran, Bawaslu Tak Temukan Pelanggaran Pidana Pemilu
Bawaslu berharap KASN menindaklanjuti rekomendasi Bawaslu Takalar terkait dugaan pelanggaran peraturan perundang-undangan lainnya terhadap Muh Hasbi.
Baca SelengkapnyaPihak SYL Minta Polisi Tahan Firli Bahuri, Ini Alasannya
Menurut dia, Firli tidak memiliki alasan lagi absen pemeriksaan sebagai tersangka besok.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh Ucapkan Selamat kepada Prabowo-Gibran, Ganjar Hormati Sikap Parpol Lain
Respons Ganjar itu menanggapi terkait pernyataan dari Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Baca SelengkapnyaWapres Sebut 4 Menteri Wajib Penuhi Undangan MK di Sidang Sengketa Pemilu
Menurut Ma’ruf, tak akan ada ada arahan khusus yang diberikan kepada para menteri sebelum memenuhi panggilan MK.
Baca Selengkapnya