Merdeka.com - Rumah Mamat Syahroni (57) di Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur pada Selasa (5/6) malam dikunjungi oleh Sudirman (46) bersama empat rekannya. Mereka bersepakat untuk mencoba ilmu kebal yang selama ini sudah dipelajari.

Air keras disiapkan lalu dimasukan ke dalam ember. Setelah menjalani sedikit ritual, enam orang itu langsung mencelupkan tangan. Namun tak disangka, justru malapetaka yang didapat. Air keras membakar tangan enam orang.

Keluarga Mamat dan tetangga yang mengetahui kejadian itu langsung membawa mereka ke RS Budi Asih, Cawang, Jakarta Timur. Namun nahas, nyawa Sudirman tak tertolong. Sudirman menderita luka bakar paling parah.

"Yang meninggal persentase luka bakarnya di atas 50 persen," ujar Humas RS Budi Asih dr. Hamongan Sirait.

Sedangkan lima korban lainnya Mat Sani (48), Sugeng (37), Djoko (41), Agus Salim (40), Mamat Syahroni (57) masih menjalani perawatan di kamar 705 lantai 7 RS Budi Asih. Mereka menderita luka bakar 18 sampai 20 persen.

Warga sekitar mengenal Mamat yang juga anggota Kelompok Sadar Kamtibmas (Pokdarkamtibmas) sebagai orang yang biasa melakukan pengobatan alternatif. Mamat merupakan ketua RW 7 di tempat tinggalnya.

Polisi yang mendapat kabar langsung mendatangi lokasi kejadian. Hasil penyelidikan sementara dan keterangan sejumlah saksi diduga para korban memang sedang mencoba ilmu kebal.

"Belum tahu ini masih diperiksa, katanya ilmu kebal," kata Kanit Reskrim Polsek Jatinegara AKP Sukisno. Hal ini juga dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur, AKBP Dian Perri.

Kegiatan ini diduga bukanlah pertama kali dilakukan. Memang kegiatan ini dilakukan Mamat dan kawan-kawannya secara diam-diam. "Sebelumnya udah pernah kejadian kaya gini, cuma berhasil," tambah Suskisno.

Polisi menyita sejumlah barang bukti dari kediaman Mamat. Para korban yang masih tergolek lemah belum bisa dimintai keterangan. Sejak kejadian keluarga Mamat juga menutup rapat rumahnya.