Ikatan Guru Indonesia Dukung Peniadaan UN untuk Cegah Penyebaran Covid-19
Merdeka.com - Ikatan Guru Indonesia (IGI) mendukung penuh langkah pemerintah yang melakukan peniadaan Ujian Nasional (UN) jenjang SMP dan SMA untuk melindungi siswa dan guru dari penularan pandemi Covid-19. Menurut IGI, langkah pemerintah sangat tepat.
"Ini adalah keputusan yang sangat tepat, dalam suasana pandemi Covid-19, yang belum jelas kapan berakhirnya," ujar Ketua Umum IGI, Muhammad Ramli Rahim saat dihubungi dari Jakarta, seperti dilansir Antara, Selasa (24/3).
Dia menambahkan ada beberapa pertimbangan, di antaranya saat ini masih banyak guru belum siap menjalankan pembelajaran jarak jauh atau kelas maya. Pembelajaran daring tersebut, kata dia, bagian dari persiapan UN.
Selanjutnya, pelaksanaan UN akan terganggu suasana psikologis masing-masing siswa yang berada dalam ketakutan tertular virus corona jenis baru itu.
"Siswa dan guru pun memiliki potensi yang sangat besar untuk tertular atau menularkan Covid-19. Meskipun dilakukan berbagai upaya pencegahan dengan berbagai macam cara disinfektan," kata dia.
Keputusan Jokowi Sudah Tepat
Ia mengemukakan jika UN tetap dilaksanakan maka bertentangan dengan imbauan Presiden Jokowi yang menginginkan siswa dan guru tetap berada di rumah.
"Sehingga sungguh sangat tepat apa yang diputuskan oleh Presiden Joko Widodo terkait peniadaan UN," kata dia.
Pemerintah daerah juga terlihat gamang dalam menanggapi persoalan UN, yakni ada yang menunda. Namun ada juga bersikukuh akan melaksanakan UN.
"UN juga tidak memiliki nilai apapun dan tidak memberikan manfaat apapun, kecuali sekadar angka-angka yang juga tidak akan ditindaklanjuti," kata dia.
Sejak 2015, nilai UN tidak lagi digunakan sebagai penentu kelulusan. Nilai UN juga dimanfaatkan untuk pemetaan pendidikan di daerah. Kemendikbud pada 2021 juga akan mengganti format UN dengan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies punya perhatian pada bidang pendidikan sejak lama.
Baca SelengkapnyaPerhimpunan Guru mengatakan, anggaran BOS saat ini tidak bisa menutupi kebutuhan sekolah.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, suara para guru besar dari pelbagai perguruan tinggi di tanah air menjadi peringatan bagi semua elemen bangsa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Misalnya ada puluhan ribu guru honorer belum diangkat jadi guru P3K. Juga ada 1,6 guru belum tersertifikasi.
Baca SelengkapnyaProgram ini sebagai bentuk menjaga pondasi pendidikan berkualitas untuk kemajuan bangsa.
Baca SelengkapnyaKeterampilan hidup merupakan pembelajaran berharga yang akan berguna sepanjang masa bagi anak-anak.
Baca SelengkapnyaNamanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaMenurut dia, salah satu sumber kelambanan menangani masalah adalah penataan sistem pendidikan.
Baca SelengkapnyaKegiatan itu pun bisa diikuti secara daring melalui tautan yang sudah disiapkan.
Baca Selengkapnya