IDI Ingatkan Enam Hal Harus Disiapkan Pemerintah Sebelum Terapkan New Normal
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta masyarakat bersiap menjalani new normal di tengah pandemi Covid-19. Sejalan dengan keinginan Jokowi, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto akhirnya mengeluarkan surat edaran tentang Protokol Pencegahan Penularan Covid-19.
Ada beberapa surat edaran untuk penerapan protokol kesehatan di tengah gaya hidup normal yang baru. Pertama, protokol kesehatan di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri. Kedua, protokol Pencegahan Penularan Covid-19 bagi aparat.
Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Muhammad Adib Khumaidi mengingatkan pemerintah, tak bisa menerapkan new normal secara langsung. Ada enam hal yang harus disiapkan pemerintah sebelum menerapkan new normal, sesuai instruksi World Health Organization (WHO).
Pertama, pemerintah harus memastikan bahwa pengendalian virus corona sudah dilakukan.
"Jadi transmisi virus atau memutuskan mata rantai penyebaran sudah dikendalikan," kata Adib saat dihubungi Merdeka.com, Senin (26/5).
Kedua, pemerintah harus menyiapkan rumah sakit atau sistem kesehatan untuk identifikasi, isolasi, testing, hingga karantina. Ketiga, pemerintah harus memastikan pengendalian pada pasien berisiko tinggi. Misalnya pengendalian pada pasien berusia di atas 60 tahun dan pasien dengan faktor-faktor penyakit penyerta.
Keempat, membuat protokol untuk melakukan upaya-upaya pencegahan di lingkungan kerja. Ini harus dipersiapkan terlebih dahulu, termasuk untuk sosialisasinya.
Kelima, pemerintah harus bisa mencegah kasus impor Covid-19. Pemerintah harus bisa melindungi seluruh warga negara dari potensi penularan Covid-19 yang dibawa orang asing.
"Dan paling penting terakhir mempersiapkan masyarakat melalui sebuah proses sosialisasi dan edukasi," ujarnya.
Selain enam hal tersebut, pemerintah juga perlu menyiapkan roadmap dan kontigensi plan Covid-19. Roadmap dipandang penting agar menjadi panduan bagi masyarakat sebelum memasuki fase new normal.
"Apa yang disiapkan? Tentang perilaku masyarakat untuk memasuki new normal," kata Adib mengakhiri.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaIDI: Perlu Kerja Sama Strategis Mewujudkan Pemerataan Dokter di Indonesia
IDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Darurat Pemenuhan Dokter Spesialis, Apa Penyebabnya?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaIDI Ingatkan Dokter Influencer Dilarang Jualan Produknya di Media Sosial
Dokter yang menggunakan media sosial juga diwanti-wanti untuk menjaga kerahasiaan informasi kesehatan pasien.
Baca SelengkapnyaPrestasi Jenderal Polri ini Tak Kaleng-kaleng, Lulus S3 Jadi Doktor Beri Pesan Isinya Wajib Diikuti Semua Polisi
Berikut isi pesan dari Jenderal Polri lulusan S3 yang wajib diikuti semua polisi.
Baca SelengkapnyaJokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen
"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnya