Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Identifikasi 3 Jenazah Anggota MIT, Polisi Ambil 6 Sampel DNA Keluarga

Identifikasi 3 Jenazah Anggota MIT, Polisi Ambil 6 Sampel DNA Keluarga Ilustrasi garis polisi. ©2019 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Polisi mengambil enam sampel DNA keluarga dari tiga jenazah anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang tewas pada 11 Juli dan 17 Juli 2021 di Kabupaten Parigi Moutong. Hal tersebut demi mempercepat proses identifikasi.

"Enam orang yang diambil sampel DNA nya adalah keluarga teroris Poso yang berada di Nusa Tenggara Timur 1 orang, dari Bima, Nusa Tenggara Barat 2 orang, Sulawesi Selatan 1 orang, Palu 1 orang, dan Poso 1 orang," tutur Kasatgas Humas Madago Raya Kombes Didik Supranoto dalam keterangannya, Senin (26/7)

Didik mengatakan, pengambilan sampel DNA dilakukan tim DVI Polda setempat dibantu Densus 88 Antiteror Polri. Saat ini sampel DNA telah dikirim ke Laboratorium Pusdokkes Mabes Polri di Cipinang, Jakarta.

"Diharapkan kepada masyarakat atau media untuk tidak berspekulasi terhadap identitas tiga jenazah teroris Poso tersebut. Apabila hasilnya sudah diterima oleh Satgas Madago Raya, maka akan segera diumumkan kepada masyarakat," kata Didik.

Jumlah anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah tersisa enam orang. Hal ini pascatewasnya tiga orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Waka Satgas Humas operasi Madago Raya AKBP Bronto Budiono di Palu menjelaskan, tim satgas Madago Raya gabungan TNI/Polri masih terus melakukan pengejaran terhadap sisa kelompok MIT ini.

Pengejaran dilakukan berdasarkan analisis evaluasi di daerah-daerah yang diduga menjadi tempat pelarian para DPO.

"Pengejaran tetap dilakukan dan kami minta ke enam DPO ini menyerahkan diri agar diproses secara hukum," kata dia, dikutip dari Antara.

Seperti diketahui, lokasi persembunyian DPO MIT Poso ini berada di wilayah pegunungan Kabupaten Poso, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Parigi Moutong.

Selama sepekan, terjadi dua kali kontak tembak antara Satgas Madago Raya dengan DPO MIT Poso. Insiden kontak tembak tersebut menewaskan sebanyak tiga orang DPO MIT.

Insiden pertama terjadi pada Minggu 11 Juli 2021, di Pegunungan Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong yang mengakibatkan dua DPO MIT Poso tewas.

Kemudian pada Sabtu 17 Juli 2021, kontak tembak mengakibatkan satu DPO MIT Poso kembali tewas. Insiden terjadi di Desa Tolai Induk, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong. Tidak jauh dari lokasi kontak tembak yang pertama.

"Kontak tembak ini merupakan pengembangan dari kejadian yang pertama," tutur Bronto, Sabtu 17 Juli 2021.

Dari dua lokasi tersebut, satgas Madago Raya, mengamankan sejumlah barang bukti berupa senjata api jenis revolver, amunisi, bom lontong, kompas, bendera, serta sejumlah barang bukti lainnya yang diduga digunakan tiga DPO MIT Poso yang tewas tersebut saat berada di pegunungan.

Ketiga jenazah DPO MIT Poso ini dimakamkan di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Poboya, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Namun, dari tiga jenazah ini baru satu jenazah yang berhasil diidentifikasi oleh pihak kepolisian.

Jenazah yang terindentifikasi itu diketahui DPO MIT Poso bernama Abu Alim alias Ambo, warga Bima, Nusa Tenggara Barat. Sementara dua lainnya yang tewas pada kontak tembak yang pertama hingga saat ini belum teridentifikasi.

"Kalau sudah ada hasilnya kita sampaikan," kata Bronto.

Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Cek DNA pada Tali yang Ikat Satu Keluarga Lompat dari Apartemen, Ternyata Ini Tujuannya

Polisi Cek DNA pada Tali yang Ikat Satu Keluarga Lompat dari Apartemen, Ternyata Ini Tujuannya

Polisi Cek DNA pada Tali yang Ikat Satu Keluarga Lompat dari Apartemen, Ternyata Ini Tujuannya

Baca Selengkapnya
Polisi Cari Motif Satu Keluarga Bunuh Diri Lewat DNA Forensik dan Psikologi Forensik

Polisi Cari Motif Satu Keluarga Bunuh Diri Lewat DNA Forensik dan Psikologi Forensik

Polisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.

Baca Selengkapnya
Mencari Inisiator Yang Merencanakan Aksi Bunuh Diri di Apartemen Jakut

Mencari Inisiator Yang Merencanakan Aksi Bunuh Diri di Apartemen Jakut

Gidion mengatakan, tim dari forensik sedang menganalisis barang bukti yang ditemukan di lokasi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anggota Polisi Diperiksa Provos Ternyata Ibunya Sendiri, 'Jangan Senyum-senyum, di Rumah di Rumah, Dinas Dinas'

Anggota Polisi Diperiksa Provos Ternyata Ibunya Sendiri, 'Jangan Senyum-senyum, di Rumah di Rumah, Dinas Dinas'

Lantaran anak sesekali tersenyum melihat aksi ibunya saat berdinas, sang Provos justru memberi pernyataan tegas.

Baca Selengkapnya
Dilantik Kapolri Jadi Kakorlantas Polri, Aan Suhanan Kenakan Dua Bintang di Pundak

Dilantik Kapolri Jadi Kakorlantas Polri, Aan Suhanan Kenakan Dua Bintang di Pundak

Prosesi pelantikan dan sertijab berlangsung di Ruang Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/12).

Baca Selengkapnya
Identitas Korban Lain Kasus Penyiraman Air Keras Pedagang Semangka di Kramat Jati

Identitas Korban Lain Kasus Penyiraman Air Keras Pedagang Semangka di Kramat Jati

Penetapan tersangka dilakukan, setelah DJ berhasil ditangkap di kawasan Bambu Apus, Pamulang.

Baca Selengkapnya
Polisi Tunggu Hasil Labfor Forensik Pastikan Motif Satu keluarga Lompat dari Apartemen di Jakut

Polisi Tunggu Hasil Labfor Forensik Pastikan Motif Satu keluarga Lompat dari Apartemen di Jakut

Penyidik Polres Metro Jakut belum menyimpulkan penyebab satu keluarga melakukan aksi bunuh diri.

Baca Selengkapnya
Jenderal TNI Melongo Melihat Pria Asal Papua Miliki Tinggi 149 CM Lolos Jadi Polisi 'Bisa Masuk'

Jenderal TNI Melongo Melihat Pria Asal Papua Miliki Tinggi 149 CM Lolos Jadi Polisi 'Bisa Masuk'

Seorang jenderal TNI kaget melihat anggota Polisi asal Papua yang hanya bertinggi badan 149 cm, bisa masuk karena setia terhadap NKRI.

Baca Selengkapnya
Cerita Polisi Bripka Eko Widi Punya Anggota Kembar Identik, Sering Pusing Sendiri dan Salah Orang 'Wah'

Cerita Polisi Bripka Eko Widi Punya Anggota Kembar Identik, Sering Pusing Sendiri dan Salah Orang 'Wah'

Tanpa disangka, ia memiliki anggota yang kembar identik. Di tengah memberikan perintah, Bripka Eko sempat merasa dibuat pusing karena kerap kali salah orang.

Baca Selengkapnya