Merdeka.com - Bayi perempuan yang baru berusia 10 hari meninggal akibat dibunuh ibu kandungnya sendiri, RI (22). Pelaku ditangkap polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Peristiwa itu bermula saat pelaku bertandang ke rumah pengadopsi bayinya inisial EK (49) di Belimbing, Muara Enim, Sumatera Selatan, Jumat (25/11). Ketika itu, korban sedang diasuh pengasuhnya, M (19) di rumah. Lantas, pelaku mendekati korban yang lagi tertidur.
Tak lama, saksi melihat pelaku memegang sebilah pisau yang sudah penuh dengan bercak darah. Sementara korban mengalami luka robek besar di lehernya.
Saksi berteriak meminta tolong yang membuat pelaku berusaha melarikan diri. Warga pun mengamankan pelaku dan membawa korban ke puskesmas untuk diselamatkan.
Bayi itu dinyatakan telah meninggal akibat luka gorok. Polisi datang ke lokasi untuk mengamankan pelaku dan olah TKP.
Kasatreskrim Polres Muara Enim AKP Toni Saputra mengungkapkan, tersangka menghabisi nyawa bayi yang sudah diadopsi orang lain itu dengan memanfaatkan situasi sepi. Terlebih, kedatangannya ke rumah itu tak menunjukkan gelagat mencurigakan.
"Tersangka kami amankan setelah membunuh bayinya sendiri yang baru berusia 10 hari. Bayi itu sudah diadopsi orang lain," ungkap Toni, Sabtu (26/11).
Saat ini, tersangka masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik. Belum banyak keterangan yang didapat petugas karena tersangka lebih banyak murung.
"Tersangka dan saksi-saksi masih kita periksa," ucapnya.
Toni mengungkapkan, hasil pemeriksaan sementara terkuak bahwa tersangka berubah pikiran dan bermaksud mengambil kembali bayinya dari pengadopsi, EK (49). Dia memutuskan ingin merawat bayi itu setelah diberikan kepada saksi beberapa hari sebelumnya.
"Tapi niat tersangka gagal karena pengadopsinya tidak mengizinkan lagi," ungkapnya.
Larangan itu membuat tersangka sakit hati. Dia pun merencanakan pembunuhan dengan sengaja berangkat dari rumahnya di Penukal Abab Lematang Ilir ke Muara Enim, rumah pengadopsi.
"Tersangka membunuhnya biar dia dan pengadopsi biar sama-sama tidak memiliki korban," ujarnya.
Namun, kata Toni, dugaan motif tersebut masih hasil pemeriksaan sementara. Bisa saja ada kemungkinan lain seiring masih berlangsungnya pendalaman.
"Penyidikan masih berkembang untuk menelusuri kemungkinan lain, bisa saja ada dugaan lain atau motif yang sebenarnya," pungkasnya. [noe]
Baca juga:
Bapak dan Anak di OKUS Bunuh Kerabat Gara-gara Uang Jaga Jembatan Darurat
Mahasiswa Nekat Bakar Teman Demi Penuhi Hasrat Beli Ekstasi dan Nonton Organ Tunggal
Usai Bunuh dan Bakar Teman, Mahasiswa di OKU Timur Berniat Jual Mobil Korban
Pembunuhan Mahasiswa di OKU Timur, Jasad Korban Disimpan dalam Bagasi Sebelum Dibakar
Ingin Kuasai Mobil, Mahasiswa Bunuh dan Bakar Teman di OKU Timur
Polisi Tangkap Penusuk Sopir TransJakarta di Ciracas
Advertisement
Seorang TKW Korban Penipuan Dukun Aki Bekerja di Libya, Satu Lainnya Masih Hilang
Sekitar 22 Menit yang laluKasus Mafia Pelabuhan, Tiga Pejabat Bea Cukai Divonis 2 hingga 8 Tahun Penjara
Sekitar 31 Menit yang laluKPK Harap Windy Idol Kooperatif Dalam Kasus Suap Penanganan Perkara di MA
Sekitar 35 Menit yang laluPesan Bareskrim buat 15 Penyidik Polri BKO ke KPK: Jaga Marwah dan Integritas
Sekitar 1 Jam yang laluAlasan Sandiaga Baru Ungkap Perjanjian Politik Prabowo dan Anies
Sekitar 1 Jam yang laluKonflik Manusia dengan Buaya di Sumbar Terjadi 9 Kali Sepanjang Januari 2023
Sekitar 1 Jam yang laluAnies Dapat Tiket Capres, NasDem: Suatu Langkah Maju, Memberikan Kepastian
Sekitar 1 Jam yang laluKTT ASEAN di Labuan Bajo, Menparekraf Sandiaga Uno Klaim Persiapan Sudah 90 Persen
Sekitar 1 Jam yang laluKasad Dudung Pimpin Sertijab Pejabat TNI: Jabatan Amanah Rakyat
Sekitar 1 Jam yang laluPulang ke Kupang, Nono Bocah Juara Dunia Matematika Disambut Meriah Warga dan Pejabat
Sekitar 2 Jam yang laluJelang Sidang Duplik, Pengacara Tegaskan Kuat Maruf Tak Terlibat Kasus Brigadir J
Sekitar 2 Jam yang laluPKS Dukung Anies Capres 2024, Demokrat: Soliditas Koalisi Perubahan Sudah Terjawab
Sekitar 2 Jam yang laluTop News: Sopir Audi Seret Perwira Polisi || Jaksa Garang Hadapi Pleidoi Putri
Sekitar 12 Menit yang laluPotret Krishna Murti Masih AKBP Berpetualang di Gurun Pasir, Bekalnya Cuma Roti & Air
Sekitar 15 Menit yang laluPotret Kombes Endra Zulpan Jadi Saksi Pernikahan Juliet Sabrina & Muhammad Rizka
Sekitar 1 Jam yang laluPria Tewas dalam Selokan di Pesanggrahan Diduga Punya KTA PDIP, Ini Kata Polisi
Sekitar 19 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Ungkap Alasan Tuntut 12 Tahun Penjara Bharada E
Sekitar 17 Jam yang laluJPU Sebut Bharada E Berani Tembak Brigadir J untuk Buktikan Loyalitas ke Ferdy Sambo
Sekitar 18 Jam yang laluVIDEO: Putri Candrawathi Ajak Kuat Ma'ruf ke Ruang Privasi di Rumah Saguling
Sekitar 18 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Tuding Pengacara Berbohong, Jelas & Nyata Putri Ikut Perencanaan
Sekitar 18 Jam yang laluJelang Sidang Duplik, Pengacara Tegaskan Kuat Maruf Tak Terlibat Kasus Brigadir J
Sekitar 2 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Ungkap Alasan Tuntut 12 Tahun Penjara Bharada E
Sekitar 17 Jam yang laluVIDEO: Putri Candrawathi Ajak Kuat Ma'ruf ke Ruang Privasi di Rumah Saguling
Sekitar 18 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Tuding Pengacara Berbohong, Jelas & Nyata Putri Ikut Perencanaan
Sekitar 18 Jam yang laluVIDEO: Jaksa Ungkap Alasan Tuntut 12 Tahun Penjara Bharada E
Sekitar 17 Jam yang laluJPU Sebut Bharada E Berani Tembak Brigadir J untuk Buktikan Loyalitas ke Ferdy Sambo
Sekitar 18 Jam yang laluAlasan JPU Tuntut Bharada E 12 Tahun Bui: Pertimbangkan Peran Sebagai Eksekutor
Sekitar 19 Jam yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 1 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 5 Hari yang laluHadapi PSIS, Marc Klok Bertekad Bawa Persib Kembali ke Puncak Klasemen BRI Liga 1
Sekitar 56 Menit yang lalu4 Pemain PSIS yang Bisa Hentikan Laju Tak Terkalahkan Persib di BRI Liga 1
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami