Merdeka.com - Hotspot atau titik api pada awal puncak musim kemarau tahun ini di Sumatera Selatan mulai menunjukkan jumlah signifikan. Hotspot terbanyak masih berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang dikenal daerah gambut.

Kabid Penanganan Kedaruratan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengungkapkan, berdasarkan data LAPAN, sebaran hotspot di Sumsel tertanggal 30 Juli 2019 yang terpantau hari ini berjumlah 13 titik. Yakni tujuh titik di OKI, Musi Banyuasin (3 titik), Musi Rawas (2 titik) dan dan Ogan Komering Ulu (1 titik).

"Hotspot kemarin yang terupdate hari ini ada 13 titik, hari sebelumnya ada 24 titik. Memang Kabupaten OKI masih terbanyak terdapat hotspot," ungkap Ansori, Rabu (31/7).

Dijelaskannya, hotspot di OKI berada di daerah-daerah rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Seperti di Kecamatan Pangkalan Lampam, Cengal, Tulung Selapan, dan Jejawi.

"Kecamatan-kecamatan itu menjadi prioritas penanganan satgas karena memiliki lahan gambut yang luas dan dalam, sangat rentan terjadi kebakaran," ujarnya.

Meski terdapat hotspot, kata dia, kondisi udara di Sumsel masih terbilang normal. Berdasarkan data, asap terpantau d Provinsi Riau dan Kalimantan.

"Ini yang perlu kita waspadai, jika ada kebakaran ditambah tidak ada hujan akan muncul asap," kata dia.