Honor Pengamanan PPKM Darurat di Garut Diduga Disunat
Merdeka.com - Sejumlah petugas di Garut yang melakukan pengamanan saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mengeluhkan adanya potongan honor pengamanan. Nilai potongan bervariasi, namun rata-rata ratusan ribu rupiah.
Salah seorang petugas pengamanan dari salah satu dinas di Pemerintahan Kabupaten Garut, Asep (bukan nama sebenarnya), menyebut seharusnya dia menerima honor pengamanan sebesar Rp1,8 juta untuk pengamanan PPKM Darurat, 3 hingga 20 juli 2021.
"Hitungannya per hari itu yang saya tahu sebesar Rp100 ribu. Tapi pas kemarin saya hanya menerima Rp900 ribu saja," ujarnya, Selasa (27/7).
Asep mengungkapkan, tidak hanya dia yang mengalami pemotongan honor. Rekan-rekannya yang lain pun mengalami hal yang sama. "Jadi yang harusnya Rp1,8 juta, yang keterima hanya setengahnya," ungkapnya.
Jika mereka hanya menerima Rp900 ribu, lain halnya dengan petugas di atasnya. Mereka diinformasikan menerima Rp1,2 juta. "Lebih besar dari kami memang, tapi tetap saja ada potongan Rp600 ribu," katanya.
Asep mengaku tidak mengetahui secara pasti kenapa jatahnya dipotong. Namun dia tidak berani mempertanyakan lebih jauh.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Garut Aah Anwar Sefuloh membantah honor petugas PPKM Darurat disunat. "Pengajuannya bertahap 3 kali, sesuai perkembangan," kata Aah.
Dia memastikan setiap petugas yang melakukan penjagaan dibayar Rp100 ribu per hari, baik dari TNI, Polri, Dinas Perhubungan, hingga Satpol PP. Semua mendapat jumlah yang sama.
Aah menyatakan tidak ada potongan sama sekali, termasuk untuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh). "Semua utuh Rp100 ribu dikali 18 hari, jadi Rp1,8 juta, tidak ada potongan," tutup Aah.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tenaga Honorer Dihapus Desember 2024, Bakal Diangkat Jadi PPPK atau PNS
Jumlah tenaga honorer di pemerintahan yang saat ini ada sekitar 1,7 juta orang bakal terus menyusut seiring berjalannya rekrutmen PPPK.
Baca SelengkapnyaDitegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaPemerintah Angkat 1,7 Juta Honorer jadi PNS, Guru Malah Respons Begini
Sayangnya upaya pengangkatan tenaga honorer berpotensi menimbulkan masalah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dewas: Pungli Rutan KPK Terjadi Sejak 2018, Petugas Terima Duit Bulanan dari Tahanan
Para pegawai KPK itu pun dianggap telah memanfaatkan jabatan dan kewenangan termasuk penyalahgunaan pengaruh yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaDiduga Lakukan Pelanggaran Pemilu, Anggota DPR RI Diproses Polres Batang
Diduga Lakukan Pelanggaran Pemilu, Anggota DPR RI Diproses Polres Batang
Baca SelengkapnyaPalsukan SK Masa Kerja, 7 Pegawai Puskesmas di Empat Lawang Gagal Tes PPPK
ketujuh pegawai honorer itu dihapus dari kepesertaan tes PPPK dan otomatis hasilnya dibatalkan.
Baca SelengkapnyaTerseret Skandal Pungli, Segini Harta Kepala Rutan KPK Achmad Fauzi
Skandal pungli di Rutan KPK itu diduga melibatkan 93 pegawai.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bakal Angkat 1,7 Juta Honorer Jadi ASN, Begini Caranya
Hasil kesepakatan dengan DPR, Pemerintah akan mengangkat 1,7 tenaga honorer menjadi ASN.
Baca SelengkapnyaGara-Gara Rokok dan Uang Rp20 Ribu, Tukang Potong Rambut Meninggal Dikeroyok
Aksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca Selengkapnya