Hitam Putih Harapan Pencari Suaka
Merdeka.com - Siang hari di sebuah rumah kontrakan sederhana. Di antara bangunan villa dan rumah penduduk kawasan Batulayang Cisarua, Bogor. Satu persatu wajah-wajah khas Timur Tengah menyapa di depan mata.
©2023 Merdeka.com/Arie BasukiMereka tampak akrab. Bergurau dan berbincang dalam Bahasa Arab. Beberapa diantaranya terlihat di ruangan kecil. Mirip sebuah kelas. Dipersiapkan oleh tuan rumah.
©2023 Merdeka.com/Arie BasukiPeace Educational Shelter (PES). Begitu para pengungsi menyebut rumah itu. Lahir dari tangan seorang pengungsi asal Afganistan. Tahir Asad namanya.
-
Apa dampak melihat perilaku bunuh diri? Lebih lanjut, kejadian ini dapat meningkatkan risiko munculnya gangguan kesehatan mental seperti depresi, gangguan kecemasan, stres pasca trauma, dan bahkan risiko bunuh diri pada diri sendiri.
-
Siapa yang mengalami stres traumatis? Stres traumatis bisa muncul akibat peristiwa traumatis seperti bencana alam, serangan, atau kehilangan orang tercinta.
-
Kenapa melihat bunuh diri bisa menyebabkan trauma? Melihat perilaku bunuh diri di depat mata bisa berdampak sangat buruk pada seseorang. Pengalaman melihat bunuh diri dapat menyebabkan trauma emosional yang mendalam. Individu yang menyaksikannya mungkin mengalami kecemasan, ketakutan, kehilangan tidur, mimpi buruk, dan gangguan emosional lainnya.
-
Kenapa stres berkepanjangan bisa jadi penyebab depresi terselubung? Stres yang sesekali terjadi bisa membantu kita untuk beradaptasi dan berkembang. Namun, stres yang berlangsung terus-menerus bisa menyebabkan gangguan kesehatan mental, termasuk depresi terselubung.
-
Siapa yang berisiko tinggi untuk bunuh diri? Sebuah studi menemukan bahwa 38% penderita IED memiliki pikiran untuk bunuh diri (ideasi) dan 17% pernah mencoba bunuh diri. Risiko ini meningkat pada mereka yang dikenal memiliki serangan yang lebih keras dan memiliki lebih dari satu gangguan kesehatan mental.
-
Siapa yang terkena dampak paling tragis dari masalah kesehatan mental? Bunuh diri, sebagai salah satu dampak paling tragis dari gangguan kesehatan mental, kini diakui sebagai isu global yang sangat serius.
PES menjadi rumah baru bagi para pengungsi dan pencari suaka. Mereka datang dari berbagai negara. Mulai dari Afganistan, Irak, Yaman, Sudan dan lainnya.
©2023 Merdeka.com/Arie BasukiRumah itu menjadi tempat berkumpul dan belajar secara gratis. Bahasa Inggris, komputer, kerajinan tangan, akunting, hingga menjahit. Pengajarnya adalah sesama pengungsi yang memiliki keahlian.
"Dari pengungsi untuk pengungsi," tutur Tahir.
©2023 Merdeka.com/Arie BasukiRata-rata, para pengungsi di sana sudah lebih dari sepuluh tahun. Mereka menunggu dalam ketidakpastian. Menyisakan harapan suaka di negara ketiga.
©2023 Merdeka.com/Arie BasukiTanpa memiliki pekerjaan dan kesibukan harian, mereka rentan dengan 'kebosanan hidup'. Sudah puluhan pengungsi mengalami gangguan jiwa. Bahkan ada yang bunuh diri akibat stres berkepanjangan.
"Saya, kalau tidak ada PES ini sudah kepikiran untuk melakukan bunuh diri," tuturnya.
©2023 Merdeka.com/Arie BasukiDi rumah ini, semua fasilitas disediakan tanpa pungutan bayaran. Alias gratis bagi para pengungsi. Setiap tahun, Tahir harus mengeluarkan ruang Rp30 juta untuk membayar rumah kontrakan yang digunakan.
©2023 Merdeka.com/Arie BasukiHidup mereka mengandalkan kebaikan donatur yang masih peduli dengan keberadaan pengungsi. Operasional harian juga disandarkan pada niat baik orang.
Tak jarang, biaya kontrakan dan operasional harian diambil dari kantong pribadi Tahir. Kiriman dari sang adik yang bekerja di New Zealand. Kisarannya Rp2-5 juta. Itupun tidak rutin sebulan sekali.
©2023 Merdeka.com/Arie BasukiBerdasarkan data United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) per September 2021, jumlah pengungsi yang terdaftar di Indonesia mencapai 13.273 orang. Di kawasan Puncak Bogor diperkirakan lebih dari 3.000 pengungsi yang tinggal dan tersebar di sejumlah rumah-rumah kontrakan.
©2023 Merdeka.com/Arie BasukiBagi mereka, kepastian dari negara ketiga seperti sebuah mimpi di tengah ketidakpastian. Kini, mereka hanya ingin berbuat kebaikan. Agar kelak mendapatkan kebaikan kembali.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muncul desakan agar pemerintah menetapkan keadaan darurat.
Baca SelengkapnyaAgresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina, dimulai sejak 7 Oktober dan telah menewaskan lebih dari 10.000 warga sipil.
Baca SelengkapnyaDalam kasus bunuh diri, gangguan kesehatan mental menjadi pemicu utama.
Baca SelengkapnyaDampak polusi udara tidak hanya terbatas pada kesehatan fisik, tetapi memberikan tekanan besar pada kesehatan mental masyarakat.
Baca SelengkapnyaTernyata paparan polusi udara secara terus-menerus dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental
Baca SelengkapnyaData menunjukkan bahwa banyak dari mereka mengalami gangguan jiwa, dan ini dapat berdampak serius pada masa depan mereka jika tidak ditangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaMiliter Israel merahasiakan identitas tentaranya yang mati bunuh diri.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca SelengkapnyaAda juga orang yang putus asa dengan menuliskan di media sosialnya untuk mencurahkan isi hati.
Baca SelengkapnyaKata-kata sad mengandung makna yang dalam, menyentuh, dan menggambarkan perasaan yang paling terdalam.
Baca SelengkapnyaJarak rumah ke kantor yang jauh membuat seseorang rentan mengalami masalah fisik.
Baca SelengkapnyaAnak-anak korban perang menerima dampak psikologis yang memprihatinkan
Baca Selengkapnya