Hina Gus Mus, karyawan Adhi Karya langsung diberi SP3
Merdeka.com - PT Adhi Karya tengah menjadi pergunjingan di dunia maya. Seorang karyawannya ketahuan berkata-kata tidak pantas saat menanggapi postingan KH Mustofa Bisri atau Gus Mus soal salat Jumat di jalan.
Postingan Gus Mus ini soal ramainya wacana sejumlah Ormas melakukan salat Jumat di jalanan di sela demo 2 Desember. Ini merupakan aksi lanjutan terkait kasus dugaan penistaan agama dilakukan Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama.
"Aku dengar kabar di ibu kota akan ada Jum'atan di jalan raya. Mudah2an tidak benar. Kalau benar, wah dalam sejarah Islam sejak zaman Rasulullah SAW baru kali ini ada BID'AH sedemikian besar. Dunia Islam pasti heran. Kalau benar, apakah dalil Quran dan Hadisnya? Apakah Rasulullah SAW, para sahabat, dan tãbi'iin pernah melakukannya atau membolehkannya." begitu tiga postingan pertama Gus Mus, dalam akun Twitternya @gusmusgusmu pada 23 November lalu.
Rupanya tujuh postingan kultwit Gus Mus ditanggapi netizen beragam. Sampai ada yang berkata tak pantas seperti dilakukan Pandu Wijaya lewat akun Twitter @Panduwijaya yang merupakan karyawan PT Adhi Karya. Kini Pandu telah mengunci akunnya.
Ucapannya mendapat respons langsung dari Komisaris Utama Adhi Karya, Fadjroel Rachman. Fadjroel langsung meminta maaf pada Gus Mus lewat akun Twitter-nya @fadjroel.
"Atas nama pribadi dan @AdhiKaryaBUMN saya ucapkan mohon maaf sebesar-besarnya kepada @gusmusmu atas ucapan tak pantas karyawan kami," posting Fadjroel pada tanggal 24 November kemarin.
Permintaan maaf Fajdroel berbalas dengan ucapan bijak dari Gus Mus yang diposting lewat akun Facebook-nya sekitar 3 jam yang lalu.
"Saudara Fadjroel Rachman dan Adhi Karya BUMN dengan sungguh-sungguh memintakan maaf atas ucapan salah satu karyawannya. Maka dengan sungguh-sungguh saya menjawab: Tidak ada yang perlu dimaafkan, Mas Fadjroel. Kesalahannya mungkin hanyalah menggunakan 'bahasa khusus' di tempat umum. Maklum masih muda."
Terpisah, Corporate Secretary PT Adhi Karya, Ki Syahgolang Permata mengatakan, akibat perbuatannya karyawan bernama Pandu itu telah diberikan surat peringatan III.
"Yang bersangkutan sudah diberikan surat peringatan karena mengeluarkan pendapat pribadi dengan menggunakan atribut Adhi yang dampaknya mengganggu kinerja rekan-rekan yang lain, karena ini kan begitu viral," katanya saat dihubungi merdeka.com, Jumat (25/11).
Meskipun yang bersangkutan telah meminta maaf, kata Syahgolang, memberikan surat peringatan ini agar sebagai bentuk introspeksi.
"Sekaligus beristirahat sementara dan menjadi bagian dan pembinaan. Dan hari ini memang sedang tidak masuk karena istirahat itu tadi ya," sambungnya.
Pandu sendiri, sambungnya, merupakan karyawan kontrak dari Adhi Karya. Berkaca dari kasus ini, katanya, tentunya akan menjadi perhatian pihak perusahaan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harlah ke-101 NU, Gus Yahya Ingatkan Berbeda Pendapat Harus Tunduk Keputusan Organisasi
Gus Yahya mengingatkan, istigasah merupakan penanda tonggak perjuangan NU dalam mewujudkan kemaslahatan untuk semesta
Baca SelengkapnyaGus Yahya Imbau Pengurus Tidak Bawa Nama NU Saat Komentari Pilpres
Gus Yahya tidak melarang setiap pengurus NU mengutarakan pendapat pribadinya.
Baca SelengkapnyaSuciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc
Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gus Yahya Kelakar Cak Imin Tak Menang Pilpres, Begini Reaksi Anies
Gus Yahya berkelakar cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar tak akan menang di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya1,6 Juta Saksi Disebar untuk Kawal Suara Ganjar-Mahfud dan Partai Pendukung di Hari Pencoblosan
Sebanyak 1,6 juta lebih saksi akan mengawal suara Ganjar-Mahfud dan partai pendukung pada hari pencoblosan Pemilu 2024, 14 Februari nanti.
Baca SelengkapnyaGus Yahya Bantah Arahkan Pengurus Menangkan Prabowo-Gibran: Sejak Awal, PNBU Tak Terlibat Dukung Mendukung
Gus Yahya menegaskan bahwa PBNU tidak terlibat dalam dukung-mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Mutasi 38 Perwira Tinggi: Wakasad, 5 Pangdam hingga Danjen Kopassus
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan mutasi pati TNI AD, AU dan AL.
Baca SelengkapnyaAksi Renang Prabowo Subianto Usai Nyoblos: Saya Pasrah Apapun Keputusan Yang Maha Kuasa
Ketika berenang, Mantan Danjen Kopassus itu sembari mendengarkan lagu ‘Di Bawah Sinar Bulan Purnama’
Baca SelengkapnyaBawaslu Pamekasan Hentikan Kasus Gus Miftah Bagi-Bagi Uang, Ini Alasannya
Bawaslu Pamekasan menghentikan penyelidikan kasus dugaan bagi-bagi uang oleh Gus Miftah.
Baca Selengkapnya