Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Himpitan ekonomi memaksa ratusan warga Sangau Kalbar jadi WN Malaysia

Himpitan ekonomi memaksa ratusan warga Sangau Kalbar jadi WN Malaysia Ilustrasi

Merdeka.com - Demi memenuhi kebutuhan hidup karena minimnya sarana dan prasarana publik di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, hampir separuh dari jumlah penduduk Dusun Gun Tembawang, Desa Gun Tembawang, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalbar, berpindah menjadi warga Malaysia.

"Dulunya, di Gun Tembawang penduduknya cukup ramai. Tapi karena himpitan ekonomi, separuh penduduk pindah menjadi warga negara Malaysia," kata Kepala Dusun Gun Tembawang Marselius Gaut, Selasa (6/11). Dikutip dari Antara.

Dusun Gun Tembawang merupakan desa yang berbatasan langsung dengan Desa Sepit, Sarawak, Malaysia. Menurut Marselius Gaut, kalau tidak terjadi perpindahan, jumlah penduduk lebih dari 300 jiwa atau kurang lebih 65 Kepala Keluarga.

"Namun karena sudah banyak yang pindah sekarang hanya 175 jiwa dan 30 KK saja," katanya.

Pria berumur 57 tahun itu menjelaskan kepindahan penduduk tersebut disebabkan adanya perkawinan silang antarwarga Gun Tembawang dengan warga Malaysia. Hal lain disebabkan mata pencarian, di mana warga Gun Tembawang pergi bekerja ke Malaysia dan menjadi warga negara di sana.

"Saya juga mendapat istri orang Malaysia dan kami 10 bersaudara, lima orang sudah menjadi warga negara Malaysia dan lima orang lainnya masih bertahan di Desa Gun Tembawang. Termasuk saya tetap memilih menjadi warga Indonesia. Karena NKRI bagi saya harga mati," tegas Marselius.

Walau demikian Marselius meminta kepada pemerintah baik daerah maupun pusat untuk lebih memperhatikan nasib masyarakat di daerah perbatasan. "Kami di sini minim akses pelayanan publik, seperti kesehatan, pendidikan dan pembangunan ekonomi. Sebagai anak bangsa ini kami merasa belum merdeka jauh dari kelayakan hidup," ujar dia.

Sementara bila ada warga yang sakit, maka mau tidak mau harus ke Malaysia untuk berobat. "Sekolah ke Malaysia, beli kebutuhan sehari-hari ke Malaysia semua kami disini tergantung ke Malaysia. Saya sendiri hampir bosan untuk meminta pemerintah memperhatikan nasib kami," katanya.

Menurutnya jalan yang ada kalau bukan karena TNI yang membangun maka sampai kapan pun Desa Gun Tembawang tidak memiliki jalan. Walau dengan kondisi seperti itu, hanya jalan itulah yang menjadi urat nadi bagi masyarakat.

"Pembukaan jalan itu dibangun oleh pemerintah pusat melalui TNI sebagai jalan untuk melakukan patroli. Ini bermanfaat buat kami bila pulang pergi ke Malaysia dalam satu hari. Kenapa harus ke Malaysia karena itu yang paling dekat dibandingkan ke Entikong," katanya.

Ia mengakui, hingga saat ini karena sulit dan jauh serta besarnya ongkos transportasi ke kota kecamatan dan kabupaten membuat sebagian warga belum bisa mengurus dokumen kependudukan. "Mungkin tidak sampai 50 persen warga kami memiliki KTP, KK dan surat identitas lainnya," kata Marselius.

Kondisi seperti itu tentu saja menyulitkan warga memiliki surat identitas untuk membangun dan lebih berkembang sebagai warga negara Indonesia. Berkat keberadaan TNI barulah ada perubahan walaupun tidak secara signifikan.

Ia menambahkan, banyak yang sudah warga rasakan sejak adanya pos penjagaan dari pasukan TNI di wilayahnya. Selain menjaga keamanan batas wilayah NKRI, TNI juga membantu berbagai hal yang dibutuhkan masyarakat.

"Kami berharap sekali pemerintah tidak hanya tinggal diam melihat kesulitan yang saat ini kami hadapi," katanya.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
WNA Ngadu Kecopetan saat Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI, Reaksi Satpol PP Bikin Kesal

WNA Ngadu Kecopetan saat Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI, Reaksi Satpol PP Bikin Kesal

Menurutnya, Satpol PP hanya diberi tugas mengamankan jalannya acara

Baca Selengkapnya
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
Melihat Kemeriahan Kampung Ramadan Sanden Bantul, Jadi Momen Inisiatif Pemuda Berdayakan UMKM Lokal

Melihat Kemeriahan Kampung Ramadan Sanden Bantul, Jadi Momen Inisiatif Pemuda Berdayakan UMKM Lokal

Banyaknya warga yang berburu takjil membuka peluang usaha bagi para pedagang untuk meningkatkan perekonomiannya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Desa di Tuban Ini Larang Warga Bangun Rumah Hadap Utara hingga Sembelih Kambing, Ini Alasannya

Desa di Tuban Ini Larang Warga Bangun Rumah Hadap Utara hingga Sembelih Kambing, Ini Alasannya

Masyarakat desa ini punya tujuh pantangan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat

Baca Selengkapnya
Mencicipi Lezatnya Mi Sagu, Kuliner Andalan Masyarakat Kabupaten Meranti

Mencicipi Lezatnya Mi Sagu, Kuliner Andalan Masyarakat Kabupaten Meranti

Kuliner khas Pulau Meranti ini tak lepas dari ciri khas wilayahnya yang terkenal akan produksi Sagu yang begitu melimpah.

Baca Selengkapnya
Alam Ganjar Harap Wirausaha Berkolaborasi Kawan Inklusi Terus Bermunculan

Alam Ganjar Harap Wirausaha Berkolaborasi Kawan Inklusi Terus Bermunculan

Dirinya lantas diajak berdiskusi berbagai hal, terutama soal kondisi dan perkembangan dari tempat tersebut.

Baca Selengkapnya
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.

Baca Selengkapnya
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau

Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau

Saat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi

Baca Selengkapnya
Malaysia Cabut Larangan Tulisan Ucapan Natal di Produk Kue, Ini Alasannya

Malaysia Cabut Larangan Tulisan Ucapan Natal di Produk Kue, Ini Alasannya

Larangan penulisan ucapan "Selamat Natal" pada produk makanan ini dikeluarkan pada 2020, namun dicabut pada Senin kemarin.

Baca Selengkapnya