Hentikan Sebar Kebencian yang Rusak Keutuhan Masyarakat
Merdeka.com - Bangsa Indonesia adalah bangsa majemuk yang terdiri dari berbagai suku, agama dan budaya. Karena itu persatuan dan kesatuan harus terus dijaga untuk mewujudkan Indonesia yang damai.
Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (IKADI) Ahmad Satori Ismail mengatakan, untuk mewujudkan itu, faktor yang harus diwujudkan adalah pemahaman agama yang benar serta kestabilan dan pemerataan ekonomi.
"Setiap pemeluk agama harus memahami agamanya dengan benar karena setiap agama menginginkan kebaikan. Oleh sebab itu jika mereka memahami agamanya dengan baik, Insya Allah perilakunya juga akan baik," katanya dalam keterangan, Rabu (15/1).
Selain itu, menurut Satori, perlu dikuatkan juga masyarakat agar tidak menyentuh masalah SARA dan masalah-masalah yang bisa menimbulkan perpecahan seperti ungkapan-ungkapan yang menyakitkan atau hate speech.
"Bangsa Indonesia sebenarnya adalah bangsa yang baik. Kalau mengerti agamanya dengan baik dan benar sesuai yang diajarkan kitab sucinya, saya yakin akan baik-baik saja. Hanya saja ada sebagian yang tidak mengenal agamanya secara utuh dan hanya memahami secuil saja sehingga bisa sangat ekstrem terhadap yang lain," Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah tersebut.
Dia menambahkan perlu memberi pemahaman agama yang moderat kepada orang atau kelompok berpaham ekstrem. Ini penting untuk mereduksi penyebaran paham-paham kekerasan.
"Tugas kita adalah memahamkan kepada orang-orang itu tentang agama secara moderat. Kalau di Islam adalah Islam Wasathiyah. Agar semuanya mengerti tentang kemoderatan daripada ajaran agamanya," ungkapnya.
Oleh karena itu Satori menilai pentingya peran segenap komponen bangsa ini untuk menjaga persatuan dan toleransi yang ada.
"Perlu peran dari pemerintah, peran dari ulama, tokoh masyarakat, orang-orang kaya yang peduli dengan sesamanya, termasuk juga peran dari ormas-ormas termasuk juga peran dari media. Supaya ikut menebarkan kebaikan-kebaikan jadi tidak menyebarkan hoaks atau kebencian-kebencian kepada yang lain," tambahnya.
Ia melanjutkan, pemerintah perlu untuk mengayomi semua kalangan dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat sesuai yang diamanatkan dalam UUD 1945. Juga membuat aturan yang kira-kira tidak meresahkan bangsa Indonesia.
"Aturan yang membuat bangsa ini tenang, aman, merasa hidup ini dilindungi oleh pemerintahan yang berkuasa itu," ujar anggota Dewan Syariah Nasional MUI itu.
Selain itu, Satori menyampaikan perlunya peran dari lembaga pendidikan untuk menanamkan kebaikan dan toleransi kepada segenap anak bangsa untuk menciptakan Indonesia yang damai.
"Pendidikan sangat penting. Semua lembaga pendidikan baik itu formal maupun non-formal, swasta atau pun negeri itu seluruhnya harus berperan untuk bisa menanamkan kedamaian dalam berbangsa, menanamkan kedamaian dalam hidup. Toleransi bukan saja antar-suku, tetapi juga toleransi antar-umat beragama," pungkasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat Diminta Perkuat Toleransi & Hindari Prasangka Buruk Terhadap Perbedaan
Memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.
Baca SelengkapnyaPengamat Soal Rencana Hak Angket Pemilu: Keliatannya Layu Sebelum Berkembang, akan Diblok Koalisi Pemerintah
"Keliatannya bisa jadi usulan hak angket ini akan layu sebelum berkembang, akan diblok, ya akan di bendung oleh kubu koalisi pemerintahan Jokowi,"
Baca SelengkapnyaArti Kedutan Mata Kanan Menurut Primbon Jawa, Bisa Jadi Pertanda Baik
Kedutan mata oleh masyarakat Indonesia acap dikaitkan dengan pertanda baik dan buruk.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Temui Pasukan Mberot, Ganjar: Masyarakat Mengekspresikan Diri Sesuai Hak Demokrasinya
Kesenian bantengan mencerminkan semangat kebersamaan dan gotong royong.
Baca SelengkapnyaGanjar Usul Hak Angket Pemilu, Menko Polhukam: Kita Jaga Suasana Kondusif
Hadi menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca Selengkapnya60 Tebak-Tebakan Lucu Jawa, Dijamin Bikin Tertawa Cekikikan
Tebak-tebakan dalam bahasa Jawa dapat menjadi sarana untuk memahami kebudayaan yang satu ini.
Baca SelengkapnyaMengenal Terebang Gebes, Seni Tetabuhan Rebana Khas Tasik yang Bikin Pendengarnya Hilang Kesadaran
Pendengar kesenian ini konon bisa hilang kesadaran dan ikut menari.
Baca SelengkapnyaSosialisasikan 'Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana', Atikoh Kenang Tak Mampu Bayar Kos saat Kuliah
Atikoh berasal dari keluarga yang tumbuh di lingkungan pesantren sederhana.
Baca Selengkapnya40 Kata Sindiran Halus, Tetap Menohok dan Jadi Ungkapan Jenaka khusus Buat Orang yang Bikin Jengkel
Kata sindiran halus namun menohok menjadi salah satu cara mengungkapkan rasa tak suka secara tidak langsung pada seseorang yang menjengkelkan.
Baca Selengkapnya