Hendra Kurniawan Divonis 3 Tahun Penjara, Tangis Putrinya Pecah di PN Jaksel

Merdeka.com - Terdakwa Hendra Kurniawan divonis tiga tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Hakim meyakini Hendra terbukti merintangi penyidikan kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.

Putri Hendra Kurniawan, Amanthy Fahimah Hanin menyaksikan langsung pembacaan vonis terhadap sang ayah. Dia tak kuasa menahan air mata saat ayahnya dijatuhi hukuman tiga tahun penjara.

Amanthy Fahimah Hanin tampak duduk di tengah-tengah kursi pengunjung ruang sidang. Ia hadir bersama temannya. Keberadaan Hanin yang merupakan anak Hendra Kurniawan dikonfirmasi pihak kuasa hukum.

"Itu anaknya yang hadir bersama dengan temannya," ucap tim kuasa hukum Hendra, Sangun Ragahdo, Senin (27/2).

Amanthy Fahimah Hanin mengenakan kemeja hitam. Dia menangis di pelukan temannya saat hakim menjatuhkan vonis tiga tahun penjara kepada sang ayah. Sesekali temannya mengelus Amanthy Fahimah Hanin untuk tetap tegar.

Amanthy Fahimah Hanin enggan memberikan pernyataan ketika awak media menanyakan tanggapan terkait vonis yang dilontarkan majelis hakim. Sambil berjalan keluar dari ruang sidang, ia mengusap air mata di wajahnya.

Vonis 3 Tahun Penjara

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) menjatuhkan vonis tiga tahun penjara atas kasus obstruction of justice perkara kematian Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J terhadap terdakwa Hendra Kurniawan.

“Menjatuhkan pidana kepada Hendra Kurniawan oleh karena itu dengan pidana penjara 3 tahun,” kata Ketua Majelis Hakim, Ahmad Suhel saat sidang vonis di PN Jakarta Selatan, Senin (27/2).

Selain itu, terdakwa Hendra Kurniawan juga diminta membayar denda sebesar Rp20 juta. Apabila tidak dapat membayar maka diganti pidana penjara 3 bulan.

Hendra dinyatakan telah melanggar Pasal 48 juncto Pasal 32 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Dia dinilai terbukti melakukan pengrusakan CCTV yang berada di komplek Polri Duren Tiga yang merupakan lokasi tewasnya Brigadir J.

Sesuai Tuntutan Jaksa

Vonis hakim terhadap Hendra Kurniawan sesuai dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Saat pembacaan tuntutan pada 27 Januari 2023, JPU meminta hakim menghukum Hendra Kurniawan selama tiga tahun penjara.

"Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa Hendra Kurniawan selama tiga tahun penjara, dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan sementara, dengan perintah agar terdakwa tetap ditahan," kata JPU dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan .

Selain itu, Hendra juga dijatuhi pidana denda oleh JPU sebesar Rp20 juta. Jaksa menilai Hendra terbukti bekerja sama dengan menuruti perintah Ferdy Sambo yang kala itu menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, untuk merintangi penyidikan pembunuhan Brigadir J.

"Dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan tindak apapun yang berakibat terganggunya sistem elektronik dan atau mengakibatkan sistem elektronik menjadi tidak bekerja sebagaimana mestinya," demikian dakwaan JPU.