Hendak jadi narsum di Pangkalpinang, pegawai KLHK tumpangi Lion Air JT610
Merdeka.com - Salah satu pegawai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menjadi salah satu penumpang di pesawat Lion Air JT610. Pesawat tipe Boeing 737-8 Max itu nahas jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Korban bernama Ubaidilah Salabi yang menjabat Kepala Sub Direktorat Inventarisasi Hutan Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat KLHK Djati Witjaksono Hadi mengkonfirmasi Ubaidilah memang masuk dalam daftar manifes nama-nama penumpang pesawat Lion Air yang jatuh itu.
"Iya beliau masuk dalam daftar penumpang. Kita sudah cek ke teman-teman kerjanya dan mengkonfimasi bahwa benar beliau yang pergi," ujar Djati seperti diberitakan Antara, Senin (29/10).
Djati mengatakan, Ubaidilah bertolak ke Pangkalpinang untuk menjadi narasumber pada Fasilitasi Penyusunan Tata Hutan dan Rencana Pengolahan Hutan di Kesatuan Pengelolan Hutan Produksi Unit 7 di Kabupaten Bangka Tengah.
Ia berangkat sendiri menuju bandar udara di Pangkal Pinang.
"Kami mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya rekan kami ini dalam menjalankan tugas kantor," ujarnya.
Djati mengatakan pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut mengenai pencarian korban dan perkembangan situasi dari kejadian kecelakaan pesawat itu.
Dia menambahkan teman-teman sekerja Ubaidilah pergi mengunjungi keluarga untuk memberikan penghiburan dan kekuatan.
KLHK menyampaikan belasungkawa kepada korban dan keluarga yang terkena dampak dari kejadian jatuhnya pesawat Lion Air itu.
Sebelumnya, pesawat type B737-8 Max dengan Nomor Penerbangan JT 610 milik operator Lion Air dari Bandar Udara Soekarno Hatta, Banten, menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.
Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Sindu Rahayu di Jakarta, Senin, mengatakan pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E.
Pesawat itu berangkat pada pukul 06.10 WIB dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB.
Pesawat sempat meminta "return to base" sebelum akhirnya hilang dari radar.
Basarnas mengerahkan 130 orang plus 30 orang ke lokasi yang berasal dari kantor SAR Jakarta, Bandung, Cirebon, dan Lampung.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam sepekan 3 pesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan penerbangan ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPesawat Lion Air sempat berputar di langit Kota Binjai
Baca SelengkapnyaDalam insiden tersebut seorang penumpang mengalami luka ringan akibat terkena serpihan kabin.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kronologi Dua Pegawai Lion Air Selundupkan Narkoba dari Medan ke Jakarta
Baca SelengkapnyaInformasi diperoleh, helikopter milik PT IWIP jenis bel 429 PK – SWS membawa satu penumpang dan dua kru.
Baca SelengkapnyaMbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaPetugas Basarnas mengkonfirmasi kalau titik dugaan helikopter hilang tersebut berada di kawasan hutan.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaMomen Panglima TNI bersama Kapolri lakukan patroli udara dengan helikopter.
Baca Selengkapnya