Merdeka.com - Ketatnya proses evakuasi sejak hari pertama penyelamatan korban dan properti pesawat Sukhoi Superjet 100 membuat area helipad tertutup bagi warga. Namun, hari ini warga bisa melihat dari dekat helikopter yang biasa digunakan untuk mengangkut kantong jenazah.

Buruknya cuaca ditambah kabut tebal di puncak Gunung Salak membuat evakuasi tidak bisa dilaksanakan.

Helikopter Super Puma buatan Inggris yang masih terparkir di area helipad yang juga lapangan bola ini menjadi ajang berfoto bagi warga. Salah satunya Ujang Syarif (50), warga Cipelang, Bogor. Dia juga membawa tiga putra ke Posko Pasir Pogor, Bogor.

"Buat kenangan saja," ujar Ujang saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (16/5).

Dia mengaku senang dengan kehadiran tim SAR gabungan, warga sekitar dan wartawan dari Indonesia maupun Rusia. "Jadi banyak dikunjungi, padahal biasanya sepi euy," aku Ujang.

Di lokasi yang sama, tiga orang petugas provost TNI Angkatan Udara terlihat berjaga-jaga di sekitar helikopter Super Puma. Mereka membatasi jarak antara kerumunan warga dengan heli guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

"Maksimal mereka bisa mendekat dengan jarak 10 meter," kata seorang petugas provost yang tidak ingin disebut namanya.