Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan penjelasan terkait keriuhan yang dipicu lelang proyek konten Masjid Raya Jawa Barat atau Masjid Al-Jabbar senilai Rp20 miliar. Ia menegaskan bahwa ada persepsi keliru terkait proyek itu.

Diketahui, beberapa waktu lalu, netizen membahas proyek yang dilelang tersebut. Banyak yang menganggap proyek yang akhirnya disepakati di angka Rp15 miliar itu fantastis jika hanya untuk keperluan promosi konten media sosial.

Ridwan Kamil meluruskan persepsi itu. Dia menyatakan, yang dimaksud bukan konten media sosial, melainkan konten digital pada museum yang ada di bawah Masjid Al-Jabbar.

"(Anggaran) itu (untuk) konten museum, bukan konten medsos. Tanya dulu, kami dirugikan karena tidak benar," ucap dia, Kamis (12/1).

"Yang benar itu di bawah Al-Jabbar ada museum, isinya digital semua, biayanya masuk ke situ, bukan mempromosikan Masjid Al-Jabbar. Saya ge apal atuh, murah konten medsos mah (saya juga hafal, murah kalau untuk konten medsos saja)," tegasnya.

Ia pun menyebut bahwa belanja negara memiliki standar yang tidak bisa disamakan dengan model swasta. Semua ada panduan diikutinya dan semua yang terlibat dalam proyek tersebut.

"Di dalam belanja negara ada standarnya, kalau orang private (swasta) belanja ga ada batasnya," ucap dia.

"Kalau dibilang mahal atau tidak mahal, berapa jumlah konten si museum itu. Jangan-jangan banyak, jangan-jangan kemurahan. Jadi jangan angka miliar berarti mahal. jangan langsung menyimpulkan," ia melanjutkan.

Pria yang akrab disapa Emil ini memastikan pihaknya akan meminta maaf kepada publik jika ada kekeliruan. Namun, ia meminta pula kepada masyarakat agar tidak lantas memberikan informasi tanpa dasar.

"Kalau kami salah, pasti kami minta maaf. Percaya (deh). Kalau pemprov salah, keliru, pasti minta maaf," tegas dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono memberi menjelaskan bahwa masjid tersebut dilengkapi fasilitas Museum Nabi dan Sejarah Islam sebagai sarana edukasi.

Anggaran konten yang dimaksud dalam LPSE yakni berbagai fasilitas museum yang meliputi panel grafis, Multimedia (motion grafis, video mapping, sound, desktop app, mobile app, aplikasi augmanted reality, dan aplikasi touchscreen table film documenter).

"Terkait maraknya pemberitaan proyek pembuatan konten Masjid Al Jabbar, yang dimaksud sebenarnya dalam arti luas adalah terkait fasilitas dalam museum meliputi panel grafis, multimedia, diorama, benda koleksi seperti alat perang, lembar mushaf sundawi, surat-surat korespondensi Nabi, tempat-tempat naskah tua, replika Alquran besar, peti penyimpanan Quran, naskah tua," ucap dia.

Proses pengadaan barang/jasa museum Al Jabbar ini sudah mengikuti prosedur, juga dikawal oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah (LKPP) dan BPK.