Hasto Minta Perguruan Tinggi Menaruh Perhatian pada Sektor Kelautan, Ini Alasannya
Merdeka.com - Dosen Universitas Pertahanan (Unhan), Hasto Kristiyanto menyarankan, kampus-kampus perguruan tinggi menaruh perhatian pada riset sektor kelautan. Sebab sektor kelautan merupakan masa depan Indonesia.
"Kampus-kampus harus menaruh perhatian pada sektor kelautan karena ini masa depan kita. Tahun 2045 kita harus jadi bangsa yang hebat dan itu harus dimulai dari sekarang dari kampus. Kalau kampus masuk zona nyaman, kalau dari kampus tidak muncul level of competitiveness yang baik, kiamat bagi masa depan sebagai bangsa,” katanya di Universitas Negeri Makassar (UNM), Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (6/3).
Dan secara khusus, dia menerangkan, hal tersebut makin penting untuk kampus-kampus di Pulau Sulawesi, khususnya di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Berangkat dari teori geopolitik Soekarno yang menjadi riset disertasinya di Kampus Unhan saat menempuh sekolah pascasarjana program doktoral, Hasto membeberkan soal konteks geopolitik Soekarno dan Sulsel. Dijelaskannya soal Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) dan bagaimana potensi kelautan Indonesia yang belum diperhatikan.
"Kita negara maritim tapi memperlakukan diri kita sebagai kontinental, karena tidak memahami pemikiran Geopolitik Soekarno. Kapal phinisi seharusnya kita kembangkan menjadi kapal modern. Apakah di sini (Makassar) ada industri elektronik untuk kapal phinisi? Industri instrumentasi, industri baja yang handal untuk phinisi modern? Tidak ada," ujarnya.
Konteks membangun Indonesia dalam teori geopolitik Soekarno harus pada potensi lokal yang ada. Karena mayoritas wilayah Indonesia adalah lautan, maka masa depan seharusnya menatap ke lautan.
Maka itu, Hasto menjelaskan, Indonesia harus membangun pusat pertumbuhan dari laut. Dan sejarah membuktikan, selama ini justru kita terpaku membangun dari daratan. Contoh dampak buruknya bisa dilihat seperti di daerah Jawa Barat.
Sejak jaman Belanda dan lalu di awal Indonesia berdiri, dia mengungkapkan, wilayah Jawa Barat adalah wilayah pertanian karena suburnya tanah di sana. Maka dibangunlah waduk Jatiluhur sebagai pengairan.
Namun sejak Orde Baru, wilayah itu justru dijadikan kawasan industri. Pabrik banyak berdiri di atas lahan subur pertanian. Dampaknya, selain potensi waduk tak maksimal, berbagai kota di sekitarnya harus mengalami banjir ketika curah hujan sangat tinggi.
"Itu kalau (paradigma pembangunan) dari darat seperti di Jawa Barat," imbuhnya.
Untuk bisa mengarahkan pembangunan maritim tersebut, lanjut Hasto, Bung Karno sudah pernah mengonsepkan city of intellect yakni membangun universitas dengan keunggulannya. Dari riset dan inovasi yang ada, Indonesia akan membangun kehebatannya, menjadi pintu gerbang Samudera Hindia menuju masa depan di Pasifik.
"Daerah yang tidak subur dibangun pelabuhan yang menghubungkan dengan jalur perdagangan dunia. Ini kami kembangkan dalam visi-misi capres mendatang, bahwa membangun Indonesia harus mendekati pusat-pusat ALKI," bebernya.
Jadi, menurut Hasto, kita harus membangun global supply chain di Makassar. Dan konsep itu akan dimatangkan untuk masuk menjadi visi misi capres yang akan diusung PDI Perjuangan di Pemilu 2024.
"Kita matangkan untuk capres mendatang, melanjutkan Pak Jokowi, dengan konsep Indonesia sebagai poros maritim dunia, dengan memperhatikan posisi ALKI. Sulawesi menjadi pusat pertumbuhan yang akan mendongkrak kawasan Indonesia Timur akan menopang ALKI II. Kita harus melihat peta dan mengembangkan watak kita sebagai bangsa bahari, apa yang bisa diteliti dari kelautan," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaHadi Tjahjanto: Inisiatif Masyarakat Kunci Suksesnya Konsolidasi Tanah Pertanian di Lombok Barat
Masyarakat berinisiatif mengajukan penataan lahan pertaniannya agar jalan usaha tani dapat dibangun.
Baca SelengkapnyaMengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sehari Setelah Dilantik, AHY Langsung Blusukan ke Manado Temui Warga untuk Berikan Sertifikat Tanah
Momen AHY blusukan ke Manado, satu hari setelah dilantik jadi Menteri ATR/BPN.
Baca SelengkapnyaAnies Bakal Hentikan Ekspor Pasir Laut
Kebijakan untuk pengelolaan kelautan juga perlu keterhubungan antar pulau pelabuhan dengan infrastruktur darat.
Baca SelengkapnyaTak Ingin 50 Juta Warga Pantura Tenggelam, Prabowo: Pembangunan Tanggul Raksasa Harus Dipercepat
Proyek tanggul raksasa merupakan jawaban terhadap fenomena naiknya permukaan laut, terjadinya abrasi, hingga hilangnya banyak lahan.
Baca SelengkapnyaKota Semarang Dulunya adalah Lautan, Begini Sejarahnya
Wilayah Kelenteng Sam Poo Kong dulunya berada di pinggir laut. Kini jaraknya sekitar 7 km dari bibir pantai
Baca SelengkapnyaBacaan Doa Naik Kendaraan Darat, Laut, dan Udara, Begini Keutamaannya
Salah satu doa yang dianjurkan untuk dibaca dalam keseharian kita adalah doa naik kendaraan. Dengan membacanya, kita mengharapkan perlindungan dan ampunan-Nya.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bisa Jadi Pusat Industri Terintegrasi Pelabuhan Besar, Ini Strategi Harus Dilakukan
Sudah selayaknya industri yang mengolah bahan baku dari Indonesia berada di posisi strategis pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).
Baca Selengkapnya