Hasto Klaim DP Rp200 Juta dari Saeful untuk Penghijauan HUT PDIP
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto memberikan keterangan sebagai saksi untuk Saeful Bahri dalam sidang kasus suap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan. Dalam sidang tersebut, Hasto dicecar mengenai istilah downpayment penghijauan sebesar Rp200 juta.
Istilah itu muncul dalam percakapan antara Hasto dengan Saeful melalui pesan WhatsApp pada 16 Desember 2019, yang tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Hasto.
"Apakah saudara pernah berkomunikasi lewat WA dengan terdakwa terkait tanggal 16 Desember 2019? Di sini ada kata-kata dari saudara ya 'tadi ada 600, yang 200 dipakai untuk DP penghijauan dulu' itu apa maksudnya?" tanya Jaksa Ronald Worotikan, Kamis (16/4).
Hasto tidak menampik, ada percakapan tentang uang muka penghijauan senilai Rp200 juta. Namun, ia menjelaskan, penghijauan yang dimaksud adalah program penghijauan dalam rangka ulang tahun partai. Kebetulan, kata dia, ulang tahun partai bertepatan pada 10 Januari.
"Benar sekali, karena pada saat itu saudara Saeful tanya ke saya, dan partai sedang merencanakan peringatan ultah partai pada 10 Januari 2020, di mana tanggal 10 Jan bertepatan dengan hari menanam pohon sedunia," jawab Hasto.
Uang muka senilai Rp200 juta itu, kata Hasto, akan dialokasikan untuk membangun vertikal garden di setiap kantor partai berlambang kepala banteng tersebut.
"Saat itu saya merencanakan ada anggaran sebesar Rp 600 juta di kantor partai, kami buat sekitar 5 vertikal garden. Saya tawarkan Saeful untuk membantu itu, ada alokasi 600 dan 200 sebagai downpayment. tapi dalam pelaksanaannya hal itu belum terealisasi karena ada persoalan ini," jelasnya.
Saeful Didakwa Suap Wahyu
Saeful sebagai kader PDIP didakwa ikut menyuap Wahyu Setiawan sebesar Rp600 juta agar mengupayakan PAW anggota DPR RI daerah Sumsel I kepada Harun Masiku.
"Terdakwa Saeful Bahri bersama-sama Harun Masiku yang belum tertangkap atau berstatus DPO memberi uang secara bertahap sejumlah 19 ribu dolar Singapura dan 38.350 dolar Singapura yang seluruhnya setara Rp600 juta kepada Wahyu Setiawan selaku anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2017-2022 bersama-sama dengan Agustiani Tio Fridelina," kata jaksa penuntut umum (JPU) KPK Ronald F Worotikan di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (2/4).
Tujuan pemberian suap adalah agar Wahyu Setiawan mengupayakan KPU menyetujui permohonan PAW PDIP dari Riezky Aprilia sebagai anggota DPR RI daerah pemilihan (dapil) Sumatera Selatan (Sumsel) 1 kepada Harun Masiku.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto PDIP Mengaku Masih Temukan Perubahan Suara Meski KPU sudah Umumkan Hasil Pemilu 2024
Hasto kemudian juga menyoroti beberapa problematika yang hulunya pada saat pencoblosan 14 Februari lalu pada sistem Sirekap KPU.
Baca SelengkapnyaHormati Pemilu, Bapanas Bakal Hentikan Bantuan Pangan untuk Sementara Waktu
Bapanas hentikan pemberian bantuan pangan sementara dalam rangka menghormati pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMentan Pastikan Tambah Pupuk Subsidi Untuk Jagung dan Padi
Tambahan ini bahkan mencapai 7,2 juta dan akan digelontorkan bersamaan dengan benih gratis sebanyak 2 juta hektare.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hari Ini, Dito Mahendra Hadapi Tuntutan Jaksa Kasus Senjata Ilegal
Sebelum pembacaan tuntutannya, Jaksa mengungkapkan Dito memiliki total 15 senjata
Baca Selengkapnya1,6 Juta Saksi Disebar untuk Kawal Suara Ganjar-Mahfud dan Partai Pendukung di Hari Pencoblosan
Sebanyak 1,6 juta lebih saksi akan mengawal suara Ganjar-Mahfud dan partai pendukung pada hari pencoblosan Pemilu 2024, 14 Februari nanti.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaHasto PDIP Ungkap Ada Tekanan Terkait Hak Angket: Mau Rebut Kursi Ketua DPR
Hasto ungkap PDIP menerima tekanan terkait hak angket
Baca SelengkapnyaBeda Program Ganjar dan Prabowo Versi Sekjen PDIP
Hasto menyebut berbagai program Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 memang lebih besar mencapai Rp 506 triliun.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP: Pemilu 2024 akan Terjadi Perubahan
Hasto yakin Ganjar Mahfud merupakan pemimpin yang diharapkan oleh masyarakat.
Baca Selengkapnya