Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hasil bekerja 14 tahun jadi TKW, Mifta dirikan yayasan sosial

Hasil bekerja 14 tahun jadi TKW, Mifta dirikan yayasan sosial Mantan TKW rawat orang sakit. ©2016 merdeka.com/darmadi sasongko

Merdeka.com - Nur Miftahul Jannah (34), mantan tenaga kerja wanita (TKW) di Kota Malang, rela mencurahkan hidup dan hartanya buat merawat orang-orang dalam kesulitan. Setidaknya ada tujuh pasien dengan penyakit berat diurus di yayasan sosial miliknya.

Ketujuh pasien, di antaranya anak-anak, mendapat biaya pengobatan sekaligus bantuan hidup selama perawatan. Tujuh pasien di antaranya menderita tumor perut, kanker darah, bayi tanpa tempurung kepala, bayi kelainan organ, dan bayi dengan kanker kelenjar.

Mifta, sapaan Miftahul, menempatkan mereka dalam ruang bangunan dua lantai dilengkapi oksigen dan peralatan medis. Sehari-hari, dia merawat para pasien bersama anggota keluarga menunggunya.

"Sekarang yang tinggal di sini tujuh pasien, keseluruhan menderita penyakit berat," kata Mifta, Selasa (8/3).

Rumah dipakai sebagai tempat perawatan pasien itu berada di Jalan Muharto Gang V RT 03/ RW 10 Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang. Ibu satu anak ini juga merawat bayi-bayi terlantar dibuang orangtuanya. Keseluruhan berjumlah 45 anak, tetapi tidak semuanya tinggal serumah. Hanya tiga balita tinggal bersamanya.

"Ada anak yatim piatu yang masih memiliki nenek dan kakeknya. Mereka masih tinggal bersama kerabatnya. Tetapi biaya sekolah dan kebutuhan kita tanggung. Kalau yang tinggal di sini bayi-bayi yang terlantar," ujar Mifta.

Mifta merawat luka para pasiennya yang tinggal di rumahnya itu. Mereka rata-rata sedang menunggu jadwal operasi atau usai operasi dilakukan oleh rumah sakit. Empat tempat tidur dikhususkan bagi pasien berat disediakan buat istirahat. Tempat tidur itu bisa diatur posisinya dengan fungsi hidrolik. Sementara untuk pasien ringan dan anak-anak menempati tempat tidur biasa.

Mifta juga memiliki kursi roda, tabung oksigen, peralatan medis, dan mobil ambulans. Selain itu juga memiliki mobil jenis minibus dipakai antar jemput pasien.

Mifta sebelumnya 14 tahun menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Hong Kong. Hasil kerjanya itu sepenuhnya dipakai buat kegiatan sosial. Karena sejak berangkat sebagai TKW, dia memang berniat mencari uang buat mendirikan yayasan sosial.

"Memang niat awalnya ingin membuat yayasan sosial. Awalnya sih ingin panti asuhan, bayi yang tidak diinginkan orangtuanya atau apa gitu," ucap Mifta.

Seiring waktu, banyak orang-orang sakit membutuhkan bantuannya. Mifta pun mempersilakan mereka tinggal di yayasan diberi nama Yayasan Kisah Nyata dan Jeritan Hati (KNJH).

Mifta dan suaminya, Syaiful Bahri (37), melakukan survei sebelum memutuskan menolong pasiennya. Karena semua akan berpengaruh kepada keuangan harus dikeluarkannya.

"Karena kami harus menanggung hidupnya, bahkan utangnya di rumah sakit. Karena kalau tidak dilunasi, pasiennya tidak menerima perawatan lanjutan," lanjut Mifta.

Mifta pun masih menyempatkan diri melihat-lihat bisnis konveksi milik suaminya. Bisnis yang menjadi sumber kehidupan keluarganya itu juga dilengkapi toko baju, yang terkadang diberikan buat anak-anak dirawatnya.

(mdk/ary)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Punya Jabatan Mentereng, Eks Panglima TNI Tetap Antre Wudhu Seperti Warga Biasa, Netizen Salfok ke Celananya

Punya Jabatan Mentereng, Eks Panglima TNI Tetap Antre Wudhu Seperti Warga Biasa, Netizen Salfok ke Celananya

Meski dia memiliki jabatan mentereng, ternyata tak membuat alumni Akabri 1981 ini menggunakan 'kekuasaannya' untuk meminta lebih dulu berwudhu.

Baca Selengkapnya
Satu KKB Tewas Ditembak saat Serang Pos TNI di Intan Jaya

Satu KKB Tewas Ditembak saat Serang Pos TNI di Intan Jaya

KKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.

Baca Selengkapnya
Otorita IKN Respons Kabar Sebut Suku Adat Diberi 7 Hari buat Pindah: Itu Hoaks, Enggak Ada!

Otorita IKN Respons Kabar Sebut Suku Adat Diberi 7 Hari buat Pindah: Itu Hoaks, Enggak Ada!

Otorita IKN bertanggung jawab untuk melindungi masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Usai Jadi Tersangka, SYL Kontak Firli: Mohon Izin Jenderal, Mohon Petunjuk dan Bantuan

Usai Jadi Tersangka, SYL Kontak Firli: Mohon Izin Jenderal, Mohon Petunjuk dan Bantuan

Menurut Haris, Firli Bahuri sempat membalas pesan tersebut, hanya saja langsung dihapus.

Baca Selengkapnya
Potret Lawas 2 Jenderal TNI Sahabat Seangkatan di Akmil, Kini Berkarier Moncer, Satu Sosok Paling Berpengaruh di TNI

Potret Lawas 2 Jenderal TNI Sahabat Seangkatan di Akmil, Kini Berkarier Moncer, Satu Sosok Paling Berpengaruh di TNI

Berikut potret lawas dua Jenderal TNI sahabat seangkatan di Akademi Militer.

Baca Selengkapnya
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang

Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang

Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.

Baca Selengkapnya
Bersaksi di Sidang MK, Menko Muhadjir Sebut Bansos Bukan Program Dadakan Jelang Pilpres 2024

Bersaksi di Sidang MK, Menko Muhadjir Sebut Bansos Bukan Program Dadakan Jelang Pilpres 2024

Muhadjir mengklaim bantuan pangan itu merupakan program lama yakni 2023, bukan program dadakan awal 2024 atau jelang Pilpres.

Baca Selengkapnya
Keseruan Prajurit TNI di Semarang Ikut Lomba 17-an, Ingin Lebih Dekat dengan Warga

Keseruan Prajurit TNI di Semarang Ikut Lomba 17-an, Ingin Lebih Dekat dengan Warga

Melalui acara tersebut, mereka ingin menunjukkan bahwa mereka bisa diandalkan untuk membantu kesulitan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Mitos Kejatuhan Kotoran Cicak, Ini Berbagai Tafsirannya di Masyarakat

Mitos Kejatuhan Kotoran Cicak, Ini Berbagai Tafsirannya di Masyarakat

Ada mitos yang meyakini bahwa kejatuhan kotoran cicak membawa pertanda buruk atau sial.

Baca Selengkapnya