Hasil autopsi, bayi di tong sampah dibekap sang ibu hingga tewas
Merdeka.com - Eka Fitriani (22), perempuan di Samarinda, Kalimantan Timur, pembuang bayi laki-laki di tong sampah 31 Mei 2016, diduga membunuh bayinya dengan cara membekapnya. Eka terancam pidana 10 tahun penjara.
Dugaan itu muncul setelah medis RSUD Abdul Wahab Syachranie, Rabu (8/6) kemarin, merampungkan proses autopsi terhadap jenazah bayi malang itu, untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan kepolisian.
"Dikatakan dokter, bayi yang baru dilahirkan itu meninggal diduga akibat dibekap oleh pelaku (Eka Fitriani) dan akhirnya bayinya kehabisan napas," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Sudarsono kepada merdeka.com, Kamis (9/6).
Setelah sebelumnya Eka dirawat di RSUD Abdul Wahab Syachranie, untuk menstabilkan kondisinya usai melahirkan, kini Eka berada di sel tahanan sementara markas Polresta Samarinda, Jalan Slamet Riyadi, Karang Asam.
"Pakaian pelaku kita amankan sebagai barang bukti," sebut Sudarsono.
"Rencananya, Jumat (10/6) besok, kita akan lakukan rekonstruksi pembuangan bayi itu oleh tersangka. Akan tergambar jelas perbuatan pelaku," tambahnya.
Hukuman 10 tahun penjara, menanti Eka. Penyidik menjeratnya dengan pasal berlapis.
"Mengacu pasal 306 KUHP ayat 2, membuang anak di bawah umur yang menyebabkan kematian, pelaku terancam 9 tahun penjara. Selain itu, mengacu pasal 80 ayat 3 dari Undang-undang No 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak, juga ada ancaman 10 tahun penjara," pungkas Sudarsono.
Diketahui, sosok mayat bayi laki-laki, Selasa (31/5) pagi lalu, ditemukan di tong sampah, sekitar kantor jasa travel di Jalan WR Soepratman Samarinda, tujuan bandara di Balikpapan, oleh petugas travel saat akan membuang isi tong sampah.
Sempat dikira pembalut wanita mengingat banyak bekas darah, belakangan diketahui mayat bayi dalam tong sampah. Pelaku diduga ibu kandungnya, akhirnya berhasil diringkus. Motifnya, tersangka yang ber-KTP Ponorogo Jawa Timur itu, malu kekasihnya tidak bertanggung jawab.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil Autopsi Anak Dibanting Ayah Kandung di Penjaringan: Patah Tulang Tengkorak-Jaringan Otak Rusak
Ayah korban terancam hukuman penjara selama 15 tahun.
Baca SelengkapnyaHasil Autopsi Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, Ada Luka Akibat Benda Tumpul
Hasilnya, semua korban tewas akibat benda tumpul, bukan senjata tajam. Luka bekas pukulan itu utamanya paling dominan berada di kepala.
Baca Selengkapnya6 Penyebab Bayi Menangis yang Perlu Dikenali Orangtua, Ketahui Cara Membedakannya
Tangisan yang dikeluarkan oleh bayi memiliki berbagai tanda yang berbeda. Kenali enam penyebab tangisan dari bayi yang biasanya ditunjukkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Heboh Bayi Perempuan Dilahirkan di Teras Musala, Begini Kejadiannya
Saksi melihat ada darah di depan teras musala. Ketika ditelusuri, saksi melihat bayi yang masih dalam kondisi hidup.
Baca SelengkapnyaGejala Bayi Tersedak dan Cara Menanganinya, Wajib Tahu
Mengenali gejala tersedak pada bayi sangat penting untuk memberikan tindakan cepat dan tepat guna.
Baca SelengkapnyaBayi Batuk Tak Perlu Langsung Dibawa ke Dokter, Mengapa?
Sejumlah kondisi batuk pada bayi tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua dan tidak selalu harus diobati.
Baca Selengkapnya7 Kondisi pada Bayi yang Sering Buat Orangtua Cemas Padahal Tidak Berbahaya
Sejumlah kondisi kesehatan pada bayi sebenarnya normal terjadi tanpa harus menimbulkan kekhawatiran orangtua.
Baca SelengkapnyaTak Perlu Terlalu Lama, Menyusui Bayi Cukup Dilakukan 15-30 Menit Saja
Pemberian ASI merupakan hal penting pada bayi. Dalam pemberiannya, dokter anak menyebut cukup dilakukan selama 15-30 menit.
Baca Selengkapnya11 Cara Merangsang Kecerdasan Otak Bayi Sejak dalam Kandungan, Siapkan Sejak Dini
Kecerdasan bayi bisa mulai dibentuk semenjak masih janin oleh ibu.
Baca Selengkapnya