Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hari Pers Nasional, pemerintah & media digugah perbaiki sistem arsip

Hari Pers Nasional, pemerintah & media digugah perbaiki sistem arsip Koran di Medan gagas kemerdekaan pada 1916. ©2016 merdeka.com/yan muhardiansyah

Merdeka.com - Pameran 130 tahun surat kabar yang pernah terbit di Sumatera Utara (1886-2016) di Universitas Negeri Medan (Unimed), menandai peringatan Hari Pers Nasional, Selasa (9/2). Sejumlah koleksi media cetak yang pernah terbit di Medan dan wilayah lain di Sumatera Utara ditampilkan dalam ajang itu.

Pameran ini digelar Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-ilmu Sosial (PUSSIS) Unimed di Gedung Digital Library.

"Ini berangkat dari kesadaran kita bahwa Sumatera Utara memiliki sejarah cukup besar di bidang pers," kata Ketua PUSSIS Unimed Ichwan Azhari yang menggagas pameran itu.

Dia memaparkan, hingga kedatangan Jepang, tercatat 133 surat kabar terbit di Medan. Tak heran, banyak tokoh pers yang berasal atau paling tidak pernah berkecimpung di media cetak yang ada daerah ini, seperti Adinegoro, Parada Harahap, Rohana Kudus, Hamka, Adam Malik, Muhammad Said, Ani Idrus, BM Diah dan banyak lainnya.

Sebagian dari foto atau gambar tokoh-tokoh itu juga turut dipajang dalam pameran ini bersama sejumlah koleksi yang berhasil dikumpulkan PUSSIS Unimed.

Mengumpulkan koleksi untuk pameran itu bukanlah perkara mudah. Ichwan dan kawan-kawan bahkan terpaksa berburu di toko loak. Sementara, media di Medan umumnya tidak mempunyai sistem arsip yang baik.

"Lihat Mimbar Umum (surat kabar tertua yang masih terbit di Medan) itu, ditulis terbit sejak 1945, waktu saya datang ke sana, mereka tidak punya. Yang terlama itu hanya edisi lima tahun lalu," jelas Ichwan yang pernah juga aktif sebagai wartawan ini.

Parahnya, pemerintah juga terkesan kurang peduli dengan sistem arsip ini. "Seharusnya koleksi ini juga dipunyai lembaga arsip atau perpustakaan, tapi tidak ada di sana," sambung Ichwan.

Menurutnya, arsip media cetak yang lengkap sangat penting. Sebab dari koleksi-koleksi yang ada dapat terlihat sejarah dan pencerminan masyarakat ketika itu. Akan tampak jelas ide-ide pejuang pers di masa lalu. Begitu pula dengan karya sastra, kartun, catatan kejadian, bencana dan peristiwa politik dapat ditelaah kembali berdasarkan catatan yang telah dicetak.

"Ini kan warisan sejarah yang besar. Tapi saat ini kesadaran arsip di kalangan media, bahkan pemerintah, sangat menurun. Karena itu dengan pameran ini, kita ingin menggugah pemerintah dan media diri untuk lebih peduli pada arsip," jelas Ichwan.

Karena belum ada lembaga yang tergerak mengumpulkan koleksi pers dari masa ke masa, Ichwan dan kawan-kawan menggagas Museum Sejarah Pers Medan.

"Supaya ada kepedulian terhadap sejarah. Sasarannya, museum ini tidak boleh milik pribadi, karena hanya akan aktif saat yang bersangkutan masih hidup. Harapan saya dianeksasi diambil universitas," sambung Ichwan.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Hari Pers Nasional 2024, Ini Pesan Kaesang untuk Pemilik Media

Hari Pers Nasional 2024, Ini Pesan Kaesang untuk Pemilik Media

Kaesang berharap pers Indonesia semakin independen dalam mengedukasi masyarakat dengan beragam pemberitaan.

Baca Selengkapnya
Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara

Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara

Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kekayaan Orang Ini Tak Tertandingi, Pergi Haji Diiringi 20.000 Pelayan dan Bawa 100 Ekor Unta Bermuatan Emas Murni, Ini Sosoknya

Kekayaan Orang Ini Tak Tertandingi, Pergi Haji Diiringi 20.000 Pelayan dan Bawa 100 Ekor Unta Bermuatan Emas Murni, Ini Sosoknya

Orang ini disebut sebagai orang terkaya sepanjang masa, sepanjang sejarah manusia.

Baca Selengkapnya
Sederet Para Pesohor dari Dapil Jabar I Lolos ke Senayan, Ada Melly Goeslaw hingga Istri Ridwan Kamil

Sederet Para Pesohor dari Dapil Jabar I Lolos ke Senayan, Ada Melly Goeslaw hingga Istri Ridwan Kamil

Tujuh caleg dipastikan lolos dari Dapil Jawa Barat I.

Baca Selengkapnya
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik

NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik

Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).

Baca Selengkapnya
Sejarah Ketupat di Momen Lebaran, Menyimpan Makna Mendalam

Sejarah Ketupat di Momen Lebaran, Menyimpan Makna Mendalam

Sejarah ketupat di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh budaya dan agama yang datang bersama para pedagang dan penyebar agama.

Baca Selengkapnya
Depan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman

Depan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman

Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.

Baca Selengkapnya