Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hari Kartini, PDIP janji kurangi angka kematian ibu melahirkan

Hari Kartini, PDIP janji kurangi angka kematian ibu melahirkan Konvensi Nasional Haluan Negara. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini. PDI Perjuangan menganggap pemikiran dan perjuangan Kartini relevan untuk diperjuangkan.

Ketua Bidang Kesehatan Perempuan dan Anak DPP PDI Perjuangan, Sri Rahayu mengatakan, Presiden Soekarno memberi penghargaan tinggi bagi perempuan sebagai warga negara dan perannya dalam mendukung perjuangan pergerakan kemerdekaan maupun pasca Indonesia merdeka.

"Hal ini antara lain dituangkan dalam buku Sarinah yang terbit 1947, dimana Presiden Soekarno mendorong keikutsertaan perempuan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Presiden Soekarno mengeluarkan Keppres No.108 tahun 1964, Negara memberi gelar Pahlawan pada Kartini yang perjuangannya untuk bangsa Indonesia umumnya dan perempuan khususnya," ujar Rahayu, Jakarta, Kamis (21/4).

Menurut dia, perempuan saat itu tidak boleh bekerja dan dinikahkan secara paksa dalam usia dini. Kartini pun meninggal saat melahirkan dan sekarang ini angka kematian ibu melahirkan di Indonesia masih cukup tinggi.

"Oleh karena itu salah satu agenda PDI Perjuangan adalah memperjuangkan perbaikan kesehatan bagi perempuan dan rakyat umumnya," tegasnya.

Rahayu menegaskan, PDI Perjuangan memberikan kesempatan perempuan seluasnya berkiprah di masyarakat atau di publik melalui partai politik baik dalam struktural legislatif maupun eksekutif. Hal itu diamanatkan dalam AD/ART pasal 20, dan pasal 101 hasil Kongres IV 2015.

Dia menambahkan, sinergi kerjasama 3 pilar penting dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat sehingga cita-cita Pembukaan UUD 1945 menjadi keniscayaan. Kini kesempatan telah terbuka, perempuan harus percaya diri, ulet, mandiri, bermental kuat, tidak patah semangat, sehingga tidak terpengaruh untuk korupsi.

Kartini menunjukkan hal ini dengan melawan adat, padahal konseksensinya bisa berujung kematian. Penderitaan dihadapi menghalau rintangan perbaikan kondisi perempuan, dikucilkan bahkan dianggap perawan tua dilakoni Kartini.

"Kini, saat kebebasan dan keterbukaan telah direngkuh perempuan, perjuangan belum selesai dan perempuan tidak boleh surut berjuang. Hal ini dicontohkan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan sebagaimana diungkapkan Ibu Megawati dalam buku Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat," jelas Rahayu,

"Meskipun Ibu Megawati mengalami penghianatan dan rintangan tidak menyurutkan mental beliau untuk terus berjuang dalam politik. Ibu Megawati tahan mental dalam tekanan politik Orde Baru sedangkan Kartini sejak usia belia sudah berjuang dibawah tekanan budaya saat itu. Kekuataan mental beliau berdua adalah teladan bagi semua kader, khususnya perempuan," sambungnya.

Dalam memperingati Hari Kartini 2016, Rahayu melanjutkan, DPP PDI Perjuangan kembali memasang target kerja sinergi 3 pilar partai. Pertama, melakukan langkah strategis dalam mengurangi angka kematian ibu melahirkan dan melaksanakan pencegahan perkawinan usia dini.

"Meningkatan produktifitas kualitas dan kuantitas kerajinan rakyat, khususnya yang dibuat kaum perempuan. Melanjutkan peningkatan budidaya tanaman pangan lokal," tandasnya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?

PDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?

Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Soal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat

Soal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat

PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.

Baca Selengkapnya
Sidang Perkara Penganiayaan Santri hingga Tewas di Kediri, Terungkap Pelaku yang Intens Aniaya Korban

Sidang Perkara Penganiayaan Santri hingga Tewas di Kediri, Terungkap Pelaku yang Intens Aniaya Korban

Dua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ada Agenda Penting di KPK, Firli Mangkir Pemeriksaan di Bareskrim

Ada Agenda Penting di KPK, Firli Mangkir Pemeriksaan di Bareskrim

Firli Bahuri melalui kuasa hukumnya meminta penyidik Polri untuk menjadwal ulang pemeriksaan.

Baca Selengkapnya
Pemakzulan Jokowi Dianggap Pengalihan Isu Pihak yang Takut Kalah, Begini Kata Sekjen PDIP

Pemakzulan Jokowi Dianggap Pengalihan Isu Pihak yang Takut Kalah, Begini Kata Sekjen PDIP

Hasto menyampaikan, hal serupa juga telah disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Hari Ulang Tahun PDIP beberapa waktu yang lalu.

Baca Selengkapnya
Timses 02: Kebijakan Pro Petani dari Presiden Jokowi akan Dilanjutkan dan Ditingkatkan Prabowo-Gibran

Timses 02: Kebijakan Pro Petani dari Presiden Jokowi akan Dilanjutkan dan Ditingkatkan Prabowo-Gibran

Politikus PAN ini mengajak para petani yang hadir untuk ikut mensosialisasikan program kerja Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Sidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu

Sidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu

Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP: Kami Hormati Prabowo Latihan Blusukan, Ganjar Sudah Tidur di Rumah Warga

Sekjen PDIP: Kami Hormati Prabowo Latihan Blusukan, Ganjar Sudah Tidur di Rumah Warga

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghormati capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang mencoba latihan blusukan.

Baca Selengkapnya
Politikus PDIP Sebut Keppres Pemberhentian Prabowo Harus Dicabut Sebelum Beri Pangkat Baru

Politikus PDIP Sebut Keppres Pemberhentian Prabowo Harus Dicabut Sebelum Beri Pangkat Baru

Hasanuddin menyebut membuat aturan baru tidak boleh menabrak aturan yang sudah ada.

Baca Selengkapnya