Harga Tiket Melambung, Penumpang di Bandara Kualanamu Turun Drastis
Merdeka.com - Jumlah penumpang di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumut, menurun drastis pascakenaikan harga tiket pesawat udara. Tren penurunan ini pun menekan jumlah pergerakan pesawat di bandara itu.
Kenaikan harga tiket pesawat mulai terjadi sejak awal tahun. Meski disebutkan telah diturunkan, namun nominalnya tetap tidak kembali seperti tahun sebelumnya.
Berdasarkan data pihak Bandara Kualanamu, terdapat penurunan 189.762 penumpang atau 19,9 persen dari 963.894 penumpang pada Januari 2019 menjadi 763.894 penumpang pada Januari 2018.
Anjloknya jumlah penumpang itu juga memicu penurunan jumlah penerbangan di Bandara Kualanamu. Terjadi penurunan 1.734 penerbangan atau 23,6 persen dari 7.336 penerbangan pada Desember 2018 menjadi 5.602 penerbangan pada 2019.
Sementara tercatat pula 1.904 pembatalan penerbangan pada Januari 2019. Padahal jumlah pembatalan penerbangan pada Januari 2018 hanya 314 kali.
"Memang terjadi penurunan jumlah traffic dan jumlah penumpang yang secara persentase hampir double digit, 19 sampai 20 persen penumpang dan traffic 23 persen. Itu perbandingan bulan per bulan, Januari tahun ini ke Januari 2018," kata Eksekutif General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Kualanamu, Bayuh Iswantoro, Selasa (12/2).
Bayuh menyatakan, tren penurunan ini juga terjadi di bandara-bandara lainnya. Dia mengakui kenaikan harga tiket menjadi pemicu kondisi ini, selain harga avtur yang menaikkan biaya operasional maskapai.
Tren penurunan penumpang dan jumlah penerbangan masih berlanjut. Hal ini terlihat dari data hingga 11 Februari 2019.
Sejak awal Februari 2019 baru tercatat 1.849 penerbangan di Bandara Kualanamu. Persentasi penurunannya setiap hari berkisar antara 10,3 persen hingga 32,3 persen.
Sementara jumlah penumpang baru mencapai 247.963. Penurunannya berkisar antara 2,1 persen hingga 33,6 persen.
Penurunan jumlah penumpang dan penerbangan itu umumnya terjadi pada rute domestik. "Internasional ada sedikit kenaikan jumlah traffic maupun penumpang," jelas Bayuh.
Sementara sejumlah penumpang menyatakan tingginya harga tiket dan bagasi berbayar memang terasa menberatkan. "Harga tiket dan bagasi bagi kami sangat memberatkan, masih mahal, saya tetap naik pesawat karena harus pulang," kata Yuliustry Bedry, salah seorang penumpang.
Perempuan asal Palangkaraya itu berharap harga tiket kembali normal. "Semoga kembali normal, sehingga dapat memurahkan biaya dan kita nggak mikir mau naik pesawat," ucapnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhub sepakat jika harga tiket angkutan udara wajib terus dipantau agar tidak melebihi ketentuan Tarif Batas Atas (TBA) yang ditetapkan Kemenhub.
Baca SelengkapnyaLintas selatan Kroya-Bandung untuk sementara tidak dapat dilalui karena penanganan evakuasi masih berlangsung.
Baca SelengkapnyaJumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 6 persen dari jumlah pelayanan penumpang di tahun 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Laporan tren perjalanan Expedia menunjukkan peningkatan harga penginapan hotel bintang tiga yang lebih terjangkau.
Baca SelengkapnyaKendaraan pribadi cukup banyak memakan biaya baik sebelum maupun saat melakukan perjalanan mudik Lebaran.
Baca SelengkapnyaHarga tiket pesawat tujuan Singapura Malaysia dan Thailand lebih ramah di kantong dibandingkan tujuan wisata domestik.
Baca SelengkapnyaTurunnya harga tiket transportasi udara membuat sektor ini mengalami deflasi.
Baca SelengkapnyaUmumnya, beberapa maskapai menggratiskan berat bagasi di bawah 10 kilogram. Selebihnya, penumpang akan membayar biaya tambahan pada saat check-in di counter.
Baca SelengkapnyaWahyudi mengatakan bahwa kenaikan puncak penumpang mulai terjadi dari kemarin 22 Desember dan diprediksi hingga besok 24 Desember.
Baca Selengkapnya