Hampir sepekan listrik padam, warga di Gunungsitoli alami krisis air
Merdeka.com - Warga Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, mengalami krisis air bersih akibat terhentinya suplai dari PDAM Tirta Umbu yang merupakan imbas dari padamnya listrik di daerah itu sejak sejak Sabtu(2/4).
Orani, salah seorang warga Kota Gunungsitoli mengaku sangat kesulitan untuk mendapat air bersih sejak terjadi pemadaman listrik.
Untuk mendapat air bersih, dia terpaksa meminta air ke Paroki, dan mengangkut menggunakan sepeda motor karena cukup jauh dari kediamannya.
"Sebelum pemadaman, air bersih kami dari PDAM Tirta Umbu. Sejak pemadaman listrik, air tidak mengalir dari PDAM, sehingga kami sulit mendapat air bersih. Saya harus mencari air bersih untuk kebutuhan mandi, mencuci dan memasak dengan meminta ke Paroki dan mengangkut jerigen air menggunakan sepeda motor," papar Orani, Kamis (7/4).
Hal yang sama juga dikatakan warga Gunungsitoli lainnya, Jul Harefa mengungkapkan air dari PDAM tidak mengalir sejak pemadaman llistrik, sehingga mereka terpaksa membeli air seharga Rp 2000-Rp 5000 per jerigen.
Jika tidak punya uang, dia meminta kepada saudara yang punya sumur, dan mengangkut dengan sepeda motor.
Plt. Kepala PDAM Tirta Umbu, Viktor Waruwu, membenarkan PDAM Tirta Umbu dalam beberapa hari ini tidak dapat mengalirkan air bersih ke rumah rumah pelanggan.
Penyebabnya adalah pemadaman listrik PLN, sehingga mesin pompa air milik PDAM Tirta Umbu tidak dapat berfungsi.
Dia mengakui, PLN ada menempatkan dua unit genset mobile membantu PDAM Tirta Umbu, tetapi penanganannya masih dilakukan PLN.
Karena penangannya masih dilakukan PLN, mesin genset mobile baru dihidupkan jika PLN mengisi solar, sehingga pihaknya tidak bisa maksimal menyuplai air.
"Pipa kita terkadang masuk angin kalau mesin genset PLN dimatikan.Genset PLN ditempatkan di kantor PDAM Tirta Umbu dan dan sumber mata air di idanoi. Mesin tersebut juga tidak bisa hidup 24 jam seperti listrik sebelumnya, tetapi kita tetap berusaha semaksimal mungkin membantu warga walau harus bergilir," ujar Viktor dikutip dari Antara.
Viktor juga menegaskan, jika penanganan mesin genset mobile diberikan PLN kepada PDAM Tirta Umbu, dia memastikan suplai air bersih sebagian bisa teratasi, karena PDAM tidak perlu menunggu solar dari PLN, dan bisa menggunakan solar sendiri.
Selain itu, dia berharap PLN memberi bantuan tambahan sebanyak tiga unit genset mobile, karena sumber mata air milik PDAM ada lima.
Sedangkan genset mobile yang diberi PLN hanya dua unit, sehingga sumber mata air Binaka, Moawo dan Tumori tidak dapat mengaliri air bersih kepada pelanggan.
"PDAM saat ini tidak menjual air dengan mobil tangki kepada masyarakat, karena PDAM Tirta Umbu kekurangan air bersih untuk para pelanggan akibat pemadaman listrik," ungkapnya.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah-tengah masyarakat yang hidup berkecukupan, ada sebuah perkampungan dengan kondisi begitu miris.
Baca SelengkapnyaTembok pos pantau pintu air penyaringan Palmerah, Jakarta Barat ambruk akibat hujan deras
Baca SelengkapnyaSelain rutenya sulit dilalui, warga di kampung ujung ini hanya bisa memakai satu lampu untuk satu rumah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jelang Perayaan Hari Raya PLN mencatat terdapat sebanyak 9 kasus gangguan listrik akibat penjor yang menyentuh kabel listrik di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPemadaman listriK PLN masih sering terjadi di berbagai wilayah di Indonesia seperti di Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunungkidul.
Baca SelengkapnyaMata air itu dijaga kemurniannya oleh warga. Untuk bisa masuk ke sana, pengunjung masih dikenakan biaya masuk seikhlasnya
Baca SelengkapnyaPT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) resmikan program Desa Tangguh Energi. Ini program instalasi mikrohidro di Desa Oesusu, Kupang, NTT.
Baca SelengkapnyaUntuk melistriki wilayah Maluku membutuhkan perjuangan yang berat, sebab harus menghadapi kondisi alam yang menantang.
Baca SelengkapnyaDaratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi
Baca Selengkapnya