Halusinasi dan delusi bisa jadi tanda Skizofrenia
Merdeka.com - Banyak orang belum paham tentang jenis penyakit kejiwaan bernama Skizofrenia ini. Padahal, bila tidak segera mendapat penanganan cepat dan tepat, gejala Skrizofrenia bisa semakin buruk. Penyakit ini muncul pada usia remaja atau dewasa muda, walaupun ada juga yang baru muncul pada orang berusia di atas 40 tahun.
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Tun Bastaman menjelaskan, Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat yang mengakibatkan penderitanya memiliki ketidakmampuan menilai realitas.
Hal ini disebabkan gangguan keseimbangan neurokimia di otak yang mengganggu fungsinya secara keseluruhan. "Namun, stigma negatif yang melekat di masyarakat tentang Skizofrenia menyebabkan penyangkalan keluarga terhadap anggota keluarganya yang memiliki gejala-gejala Skizofrenia," kata dia saat kampanye Kesadaran Publik 'Lighting the Hope for Schizophrenia', beberapa waktu lalu.
Karena kesadaran masyarakat kurang, Tun melanjutkan, banyak keluarga Orang Dengan Skizofrenia (ODS) yang menunda berkonsultasi kepada para tenaga medis yang ahli di masalah kejiwaan (psikiater) untuk memberikan rekomendasi pengobatan bagi mereka.
Lalu apa sih Skrizofrenia ini?
Para dokter spesialis kejiwaan menyebut Skizofrenia sebagai penyakit jiwa terberat dan kronis, di mana penderita memiliki gangguan dalam memproses pikirannya sehingga timbul halusinasi, delusi, pikiran yang tidak jelas dan tingkah laku atau bicara tidak wajar.
Gejala-gejala ini dikenal sebagai gejala psikotik, yang menyebabkan penderitanya sulit berinteraksi dengan orang lain, bahkan menarik diri dari aktivitas sehari-hari dan dunia luar.
Periode awal psikosis yang tidak ditangani, erat kaitannya dengan memburuknya gejala negatif sehingga intervensi atau pengobatan sejak dini akan memberikan hasil lebih baik. Selama ini memang tidak ada satu penyebab pasti Skizofrenia.
Seperti penyakit kronis lainnya (diabetes atau penyakit jantung), banyak faktor bersama-sama berkontribusi terhadap terjadinya skizofrenia, antara lain faktor genetis dan kondisi pra-kelahiran.
Selain itu, cedera otak, trauma, tekanan sosial dan stress juga bisa menjadi penyebab penyakit ini. Penyebab lain, misalnya pemakaian narkotika dan obat-obatan psikotropika juga dapat menjadi faktor pemicu skizofrenia.
Ketika gejalanya bertambah buruk, episode-episode ini sering muncul secara berulang-ulang atau yang dikenal dengan istilah kambuh atau relapse. Setiap kali terjadi kekambuhan sulit untuk dikendalikan dan semakin lama akan semakin parah. Selama masa kekambuhan ini, penderita skizofrenia berisiko untuk dirawat di rumah sakit.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKERDAS) Indonesia 2007 menunjukkan bahwa penderita gangguan jiwa berat (psikosis) di Indonesia adalah 0.46 persen. Dari total populasi risiko 1,093,150 hanya 3.5 persen atau 38,260 yang baru terlayani di rumah sakit jiwa, rumah sakit umum, atau pusat kesehatan masyarakat.
Ironisnya, rata-rata pasien baru berkonsultasi setelah 2 tahun gejala itu muncul. Akhir Juli lalu, PDSKJI bersama Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) dan Asosiasi Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat Indonesia (ARSAWAKOI) meluncurkan sebuah Kampanye Kesadaran Publik 'Lighting the Hope for Schizophrenia', itu di Jakarta.
Kampanye itu didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi psikologis yang ditandai dengan delusi seseorang yang meyakini bahwa orang lain mencintainya secara diam-diam.
Baca SelengkapnyaMelantur saat berbicara bisa disebabkan oleh kondisi bernama psikosis yang merupakan keadaan mental yang kompleks.
Baca SelengkapnyaPelaku terindikasi mengalami skizofrenia, sekitar dua bulan lalu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beberapa gejala awal depresi yang mungkin saja dialami, tapi nggak disadari. Apa saja?
Baca SelengkapnyaRasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaKesehatan mental adalah hal yang harus diperhatikan dengan serius. Salah satu gangguan kesehatan mental yang memerlukan perhatian adalah gangguan bipolar.
Baca SelengkapnyaMunculnya stres pada kehidupan sehari-hari merupakan hal yang tidak bisa dihindari
Baca SelengkapnyaPenuaan dini adalah proses perubahan fisik dan mental yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia.
Baca SelengkapnyaTidak hanya tubuh, mental kita juga bisa merasa lelah dan hal ini bisa disebabkan oleh sejumlah hal.
Baca Selengkapnya