Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Halangi KPK sita mobil Luthfi, citra PKS makin buruk

Halangi KPK sita mobil Luthfi, citra PKS makin buruk Mobil Luthfi Hasan Ishaaq disegel KPK. ©2013 Merdeka.com/M. Luthfi Rahman

Merdeka.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melakukan sikap yang tidak kooperatif saat penyidik KPK hendak melakukan penyitaan terhadap mobil mewah mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq yang terparkir di Gedung DPP PKS. Simpatisan dan kader menahan para penyidik KPK yang hendak mengambil mobil Luthfi yang diduga berasal dari tindak pidana pencucian uang hasil korupsi kuota impor daging sapi.

Pengamat politik Andrinof Chaniago menilai, tindakan arogan yang dilakukan oleh simpatisan PKS dengan tidak mendukung pemberatasan korupsi yang akan dilakukan KPK dapat menambah buruk citra PKS setelah petingginya ditahan oleh KPK.

Andrinof mengatakan, tidak sepantasnya PKS yang dikenal sebagai partai santun bertindak arogan dan tidak kooperatif kepada penegak hukum. Seharusnya, kata dia, untuk mengembalikan citra yang terlanjur terpuruk, PKS mendukung KPK dalam mengungkap kasus korupsi. Meskipun, hal itu menyangkut mantan orang nomor satu di PKS.

"Ini menambah daftar dan membuat citra buruk PKS. Harusnya presiden PKS yang sekarang itu justru mengingatkan kepada kader di bawah untuk tidak berlaku seperti itu, tunduk kepada penegakan hukum. Itu memang kewenangan KPK, bukan pengambilan oleh pihak yang tidak berhak. KPK sebagai penegak hukum tindak pidana korupsi harus didukung," jelas Andrinof saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (7/5).

Andrinof pun mengaku merasa kaget ketika kader dan simpatisan PKS justru menghalangi proses penegakan hukum. Padahal, menurut dia, kader PKS dikenal sebagai orang-orang cerdas dan patuh pada hukum.

Dia berharap, agar tidak menambah buruk citra PKS di mata masyarakat jelang pemilu 2014, Presiden PKS Anis Matta atau elite partai lainnya turun tangan mencegah dan mengendalikan para kader dan simpatisan yang menghalangi KPK.

"Kalau kader tidak memikirkan (citra PKS), harusnya pimpinan dari PKS itu mencegah, mengendalikan kader supaya mendukung (penegakan hukum). Kalau tidak, nanti makin banyak yang tidak simpatik," tutur dia.

Terlebih lagi, jika penghalangan itu dilakukan atas instruksi dari elite PKS yang tidak ingin atau dendam kepada KPK karena telah mengungkap dan menangkap Luthfi sebagai tersangka kasus korupsi. Hal ini, tambah dia, jika terbukti akan menambah parah citra PKS di mata publik.

"Kalau kelihatan tanda-tanda (elite) PKS menyuruh, makin berat persepsi buruk itu. Kalau seandainya menunjukkan sikap penegakan hukum, positif ini. Mengherankan, karena PKS orang-orang cerdas, berpendidikan, mengherankan kenapa membiarkan. Apalagi kalau kelihatan unsur pimpinan yang memberikan perintah (menghalangi penyitaan)," tegas dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan kader dan simpatisan merangsek masuk ke gedung DPP PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan untuk menghalangi petugas KPK yang hendak menyita mobil mewah miliki mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq yang diketahui terparkir di belakang gedung.

Alhasil, untuk menghindari konflik yang tidak diinginkan, penyidik KPK pun gagal mengeksekusi. Penyidik hanya menyegel enam mobil yang terparkir di gedung PKS karena diduga hasil pencucian uang yang dilakukan oleh Luthfi.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dewas KPK Tak Permasalahkan Firli Tidak Hadir saat Sidang Putusan Etik

Dewas KPK Tak Permasalahkan Firli Tidak Hadir saat Sidang Putusan Etik

Firli terjerat tiga dugaan pelanggaran etik. Pertama yakni terkait komunikasi dan pertemuan dengan SYL.

Baca Selengkapnya
Dewas KPK Umumkan Hasil Sidang Etik Firli Bahuri 27 Desember

Dewas KPK Umumkan Hasil Sidang Etik Firli Bahuri 27 Desember

Tumpak mengatakan putusan hasil sidang etik tersebut sudah disepakati oleh seluruh anggota Dewas KPK. Termasuk tanggal sidang pembacaan putusan tersebut.

Baca Selengkapnya
PKS Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah Setelah Hasil Pemilu Diumumkan KPU

PKS Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah Setelah Hasil Pemilu Diumumkan KPU

Posisi PKS di pemerintahan bakal diputuskan lewat Musyawarah Majelis Syuro PKS.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dalih Pegawai KPK Terlibat Skandal Pungli di Rutan: Untuk Biaya Makan dan Ongkos Bekerja

Dalih Pegawai KPK Terlibat Skandal Pungli di Rutan: Untuk Biaya Makan dan Ongkos Bekerja

Hal itu diungkapkan Dewan Pengawas KPK saat menggelar sidang putusan etik 15 pegawai kluster kelima kasus pungli di rutan KPK.

Baca Selengkapnya
PSI: Hak Angket Digulirkan Politisi yang Tidak Siap Menerima Kekalahan

PSI: Hak Angket Digulirkan Politisi yang Tidak Siap Menerima Kekalahan

Ganjar mengajak sejumlah parpol untuk memperkuat hak angket.

Baca Selengkapnya
Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan

Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan

Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.

Baca Selengkapnya
KPK Tetapkan Pencentus Pungli Rutan KPK Hengki Jadi Tersangka

KPK Tetapkan Pencentus Pungli Rutan KPK Hengki Jadi Tersangka

Nantinya tidak semua pelaku pungli yang terlibat akan dijadikan tersangka.

Baca Selengkapnya
Dieksekusi, 2 Pegawai KPK Minta Maaf Terlibat Pungli di Rutan

Dieksekusi, 2 Pegawai KPK Minta Maaf Terlibat Pungli di Rutan

Eksekusi dua pegawai tersebut menindak lanjuti putusan dari Dewas KPK.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Curhat Anies Banyak yang Bilang Bakal Kalah di MK

VIDEO: Curhat Anies Banyak yang Bilang Bakal Kalah di MK "Semoga Tuhan Bukakan Hati Hakim"

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah resmi menetapkan hasil Pemilu 2024 pada Rabu (20/3) malam

Baca Selengkapnya