Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hakim: Kolonel Priyanto Dididik untuk Melindungi Bukan Membunuh Rakyat Tak Berdosa

Hakim: Kolonel Priyanto Dididik untuk Melindungi Bukan Membunuh Rakyat Tak Berdosa Kolonel Priyanto Divonis Penjara Seumur Hidup. Bachtiaruddin

Merdeka.com - Majelis Hakim Pengadilan Militer Tinggi II memvonis Kolonel Priyanto penjara seumur hidup dan pemecatan dari TNI terkait kasus pembunuhan sejoli Handi Saputra dan Salsabila di Nagreg, Jawa Barat. Hakim mengatakan bahwa perbuatan Kolonel Priyanto terbukti sah dan meyakinkan melakukan pembunuhan berencana, merampas kemerdekaan orang lain dan menghilangkan mayat.

"Bahwa terdakwa dalam kapasitasnya selaku prajurit berpangkat kolonel dididik, dilantik, dan dipersiapkan oleh negara untuk berperan dalam melaksanakan tugas-tugas selain perang, yang dibebankan negara kepadanya dalam hakikatnya untuk melindungi kelangsungan, dalam itu melindungi kelangsungan hidup negara dan masyarakat, bukan untuk membunuh rakyat yang tidak berdosa," kata Ketua Hakim Faridah Faisal saat membacakan pertimbangan hal memberatkan perbuatan Kolonel Priyanto dalam sidang di Pengadilan Militer Tinggi II, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (7/6).

Faridah mengatakan, perbuatan Kolonel Priyanto telah merusak citra TNI khususnya Angkatan Darat (AD) dan kesatuan di mata masyarakat. Perbuatan terdakwa pun bertentangan dengan kepentingan militer yang senantiasa menjaga soliditas dengan rakyat, dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.

"Aspek rasa keadilan masyarakat, bahwa perbuatan terdakwa bertentangan dengan nilai kearifan lokal di masyarakat. Perbuatan terdakwa bertentangan dengan norma hukum yang tertuang dalam pancasila dan tidak mencerminkan nilai peri kemanusiaan yang beradab," ujar dia.

Faridah melanjutkan bahwa perbuatan Kolonel Priyanto merusak ketertiban, keamanan dan kedamaian dalam masyarakat.

"Bahwa mengingat perbuatan terdakwa yang sedemikian berat, maka kondisi psikologis masyarakat secara umum dan secara khusus kondisi psikologis para keluarga korban, sehingga dalam penjatuhan pidana terdakwa harus setimpal dengan perbuatan yang dilakukannya," kata Faridah.

Sementara untuk hal yang meringankan, Kolonel Priyanto telah berdinas di lingkungan TNI selama 28 tahun. Selama bertugas dan bermasyarakat juga belum pernah menjalani hukuman, termasuk telah menyesali perbuatannya.

"Bahwa hukuman yang dijatuhkan kepada terdakwa haruslah memberikan manfaat kepada semua pihak, tidak semata-mata memberikan kepastian hukum," Faridah menandaskan.

Kolonel Priyanto Divonis Penjara Seumur Hidup Kasus Pembunuhan Sejoli di Nagreg

Majelis hakim Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta Timur menjatuhkan vonis penjara seumur hidup terhadap Kolonel Priyanto, terdakwa kasus pembunuhan berencana sejoli bernama Handi Saputra dan Salsabila di Nagreg, Jawa Barat. Vonis dijatuhkan majelis hakim sama dengan tuntutan Oditurat Militer lantaran Kolonel Priyanto diyakini terbukti bersalah sebagaimana dalam seluruh dakwaan.

"Memidana terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara seumur hidup," kata Hakim Ketua Brigjen Farida saat membacakan putusan di Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta Timur, Selasa (7/6).

Selain pidana pokok hukuman penjara seumur hidup, majelis hakim juga menjatuhkan pidana tambahan berupa pemecatan terhadap Kolonel Priyanto dari Instansi TNI AD.

"Dan pidana tambahan dipecat dari instansi militer," kata dia.

Vonis ini diberikan karena terdakwa dianggap majelis hakim terbukti memiliki motif pembunuhan berencana atas kematian Handi Saputra (17) dan Salsabila (14) yang dibuang di Sungai Serayu demi menghilangkan jejak kejahatan usai menabrak di Nagreg.

Pembuangan jasad Handi dan Salsabila turut dibantu dua anak buahnya yakni Kopda Andreas Dwi Atmoko dan Koptu Ahmad Sholeh ke Sungai Serayu, Banyumas, Jawa Tengah.

"Dengan demikian majelis hakim sepakat terhadap unsur kedua berencana telah terpenuhi," kata Farida.

Reporter: Nanda Perdana Putra/Liputan6.com

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya

Kolonel TNI Ajudan Presiden Tolak Dijadikan Jenderal, Ternyata ini Alasannya

Presiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.

Baca Selengkapnya
Koalisi Masyarakat Sipil Kecam Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo

Koalisi Masyarakat Sipil Kecam Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo

Koalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia

Ini Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia

Prabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hujan Gerimis Prabowo Kampanye di Sidoarjo, Erick Thohir hingga Bahlil Hadir

Hujan Gerimis Prabowo Kampanye di Sidoarjo, Erick Thohir hingga Bahlil Hadir

Prabowo mengenakan kemaja bewarna biru muda. Dia terlebih dahulu menyapa masyarakat yang telah menunggu ditengah hujan.

Baca Selengkapnya
TKN: Mimpi Pak Prabowo Bikin Perut Masyarakat Indonesia Kenyang

TKN: Mimpi Pak Prabowo Bikin Perut Masyarakat Indonesia Kenyang

Menurut TKN, Prabowo Subianto memiliki fokus perhatian yang besar pada isu pangan.

Baca Selengkapnya
Prabowo soal Pemimpin Masa Depan: Mungkin Gibran atau AHY yang Gantikan Saya

Prabowo soal Pemimpin Masa Depan: Mungkin Gibran atau AHY yang Gantikan Saya

Prabowo menekankan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang jujur dan tak bisa disogok.

Baca Selengkapnya
Prabowo Bakal Dapat Kenaikan Pangkat Jadi Jenderal Kehormatan TNI, Segini Gaji Bakal Diterima

Prabowo Bakal Dapat Kenaikan Pangkat Jadi Jenderal Kehormatan TNI, Segini Gaji Bakal Diterima

Kenaikan pangkat kehormatan di lingkungan TNI juga pernah diberikam kepada Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca Selengkapnya
Prabowo: Saya Sudah Buktikan Komitmen pada Demokrasi, Dulu Dituduh Kudeta Tapi Tidak Dilakukan

Prabowo: Saya Sudah Buktikan Komitmen pada Demokrasi, Dulu Dituduh Kudeta Tapi Tidak Dilakukan

Prabowo Subianto mengaku berkomitmen dengan sistem demokrasi.

Baca Selengkapnya