Hakim: Hambit menyuap Akil atas desakan Rusliansyah dan Dodi

Merdeka.com - Majelis hakim pada Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, menjatuhkan putusan terhadap dua terdakwa kasus dugaan suap pengurusan sengketa pemilihan kepala daerah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, di Mahkamah Konstitusi, Hambit Bintih dan Cornelis Nalau Antun, dengan pidana penjara masing-masing selama empat dan tiga tahun. Tetapi dalam amar putusannya, Hakim Anggota Mathius Samiaji terungkap Hambit terpaksa menyuap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar, dengan uang senilai Rp 3 miliar dengan perantaraan Anggota Komisi II fraksi Partai Golkar, Hj. Chairun Nisa, atas desakan dua pihak.
"Terdakwa menyuap Akil Mochtar karena desakan Rusliansyah dan Dodi. Akhirnya terdakwa mau mengurus sengketa," kata Hakim Mathius saat membacakan analisa hukum dalam amar putusan Hambit, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (27/3).
Rusliansyah adalah Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Sementara Dodi adalah Ketua Harian Federasi Panjat Tebing Indonesia cabang Kalimantan Tengah. Keduanya disebut berperan penting dalam perkara itu, karena dianggap sebagai perantara buat pihak-pihak yang ingin mendekat dengan Akil sewaktu beperkara di MK. Rusliansyah bahkan sempat diperingatkan hakim karena berbelit dalam persidangan.
Menurut Hakim Mathius, Hambit khawatir kalah karena didasarkan atas ungkapan Akil Mochtar saat Hambit berkunjung ke rumahnya. Menurut dia, saat itu Akil melontarkan pernyataan yang membuat Hambit gamang.
"Akil mengatakan kepada Hambit, 'Berat ya perkaramu. Biasalah incumbent ingin menang.' Ditambah permintaan uang oleh Akil melalui saksi Chairun Nisa, secara psikologis makin menambah keyakinan Hambit Bintih kalau perkara di MK harus diurus," ujar Hakim Mathius.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Ridwan Kamil Ungkap Kampanye Serius dan Menghibur Jadi Kunci Kemenangan Prabowo
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ridwan Kamil mengungkapkan tim kampanye Prabowo-Gibran menerapkan strategi dengan baik
Baca Selengkapnya
Golkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo
Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca Selengkapnya
Dilantik jadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto Tiba di Istana Dampingi Istri
Selain Hadi, ada nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga dilantik hari ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.

Polres Rohil Deklarasi Tertib Berlalu Lintas Demi Pemilu Damai 2024
Deklarasi diikuti oleh perwakilan seluruh partai politik peserta Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya
Begini Reaksi Surya Paloh Ditanya Pilih Ahmad Sahroni atau Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta
Nama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya
PSI: Hak Angket Digulirkan Politisi yang Tidak Siap Menerima Kekalahan
Ganjar mengajak sejumlah parpol untuk memperkuat hak angket.
Baca Selengkapnya
Ketum Tegaskan Muhammadiyah Netral Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu
Menurut dia, pandangan Muhammadiyah sebagai organisasi terhadap Indonesia masih sama yaitu netral dan independen dari kekuatan politik.
Baca Selengkapnya
Reaksi AHY Soal PPP Beri Sinyal Gabung Kabinet Prabowo-Gibran: Penguatan Koalisi Terus Kita Bicarakan
AHY menyerahkan kepada Prabowo apabila ada partai politik yang ingin bergabung ke Koalisi Indonesia Maju.
Baca Selengkapnya
Politikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos
Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.
Baca Selengkapnya