Habiskan hidup teliti Diponegoro, pria Inggris dapat penghargaan
Merdeka.com - Sejarawan Peter Carey mendapatkan penghargaan Sang Hyang Kamahanikan dalam gelaran Borobudur Writers & Cultural Festival 2014. Penghargaan ini diberikan mengingat kedalaman penelitian Peter terhadap sejarah dan kebudayaan Jawa dalam sejumlah buku dan desertasi.
Ketua Panitia BWCF 2014, Yoke Darmawan mengatakan bahwa Peter sangat layak mendapatkan penghargaan ini. Sebab, buku-buku Peter tentang sejarah Jawa mampu mempengaruhi sejarawan lain.
"Peter Carey dipilih oleh tim juri. Jurinya ada Taufik Razen, Romo Mudji, Romo Banar, Aji Suseno, dan lain-lain. Kedalaman sejarah Jawa yang dituliskan Peter sangat dalam, khususnya yang Pangeran Diponegoro dan Ratu Adil," katanya ditemui usai acara pembukaan BWCF, Rabu (12/11) sore.
Salah seorang juri, Prof. Mudji Sutrisno, yang akrab disapa Romo Mudji membenarkan Yoke. Menurutnya penilaian atas penghargaan terhadap Peter dikarenakan kedalaman penelitian yang masih sangat berhubungan dengan realitas kekinian.
"Desertasi Peter Carey misalnya yang membahas tentang Ratu Adil sangat pas dengan konteks kekinian. Dia meneliti sejak 1825 saat ada pemberontakan Pangeran Diponegoro di mana pencarian terhadap Ratu Adil masih terasa hingga kini," jelas budayawan tersebut.
Peter Carey sendiri dijadwalkan akan menerima penghargaan tersebut di penutupan BWCF 15 November mendatang. Peter merupakan sejarawan asal Inggris yang banyak melakukan penelitian terhadap sejarah Jawa.
Beberapa bukunya antara lain The Cultural Ecology of Early Nineteenth Century Java, The Power of Prophecy: Prince Dipanagara and the End of an Old Order in Java, 1785–1855, dan Babad Dipanagara. An Account of the Outbreak of the Java War (1825–1830).
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku
Simak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.
Baca SelengkapnyaPeristiwa 8 Januari: Meninggalnya Pangeran Diponegoro pada Usia 74 Tahun di Makassar
Pangeran Diponegoro wafat pada tanggal 8 Januari 1855 di Makassar, Sulawesi.
Baca SelengkapnyaTujuan Pemilu 1955 di Indonesia dan Hasilnya, Begini Sejarahnya
Pemilu 1955 ini menjadi yang pertama kali diadakan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kekayaan Orang Ini Tak Tertandingi, Pergi Haji Diiringi 20.000 Pelayan dan Bawa 100 Ekor Unta Bermuatan Emas Murni, Ini Sosoknya
Orang ini disebut sebagai orang terkaya sepanjang masa, sepanjang sejarah manusia.
Baca SelengkapnyaTenggang Rasa adalah Sikap Peduli pada Orang Lain, Ini Contohnya
Tenggang rasa bentuk penghargaan terhadap perasaan, pemikiran, dan kepentingan orang lain.
Baca SelengkapnyaSejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang
Perjuangan dan semangat yang dimiliki pasukan tentara Indonesia melawan Belanda demi mempertahankan kemerdekaan begitu besar dalam peristiwa ini.
Baca SelengkapnyaJenis-Jenis IPTEK dan Contohnya, Menarik Dipelajari
Tanpa IPTEK, kehidupan manusia akan penuh dengan berbagai masalah dan kondisi yang tidak teratur.
Baca SelengkapnyaBerkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses
Berkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses
Baca SelengkapnyaMengaku Merasa Kesepian Hingga Menangis Jalani Hidup Pasca Menjadi Duda, Desta: Namanya Manusia Ada Up And Down
Desta menceritakan soal kehidupannya yang kini menyandang status duda. Simak ceritanya berikut ini.
Baca Selengkapnya