Gus Yahya Siapkan Dua Agenda Besar NU
Merdeka.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengungkapkan dua agenda besar NU ke depan. Agenda tersebut adalah membangun kemandirian warga dan meningkatkan peran NU untuk mendukung perdamaian dunia.
"Nahdlatul Ulama itu kita menginginkan untuk memancangkan dua agenda besar, pertama adalah agenda membangun agenda kemandirian warga, kedua meningkatkan peran dalam pergulatan Nahdlatul Ulama untuk mendukung perdamaian dunia," katanya di Bandar Lampung, Jumat (24/12).
Gus Yahya menuturkan, untuk melancarkan agenda tersebut, NU akan melakukan berbagai macam inisiatif yang sudah dilakukan dalam pengembangan ekonomi rakyat, pendidikan, dan pengembangan layanan kesehatan maupun lainnya.
"Menjadi satu agenda nasional yang terpadu untuk meningkatkan kualitas hidup warga Nahdlatul Ulama khususnya dan rakyat banyak pada umumnya," ucap mantan Jubir Gus Dur ini.
Sedangkan untuk berkontribusi dalam upaya perdamaian dunia, NU telah berhasil melakukan berbagai macam inisiatif yang semakin diapresiasi masyarakat internasional. Selanjutnya NU perlu melakukan akselerasi lebih jauh sekaligus sinergi dengan inisiatif-inisiatif yang dilakukan pemerintah.
"Karena apabila kita melakukan lanskap dinamika internasional hari ini tidak ada yang memiliki posisi yang paling tepat untuk berkontribusi bagi perdamaian dunia lebih dari Negara Kesatuan Republik Indonesia," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harlah ke-101 NU, Gus Yahya Ingatkan Berbeda Pendapat Harus Tunduk Keputusan Organisasi
Gus Yahya mengingatkan, istigasah merupakan penanda tonggak perjuangan NU dalam mewujudkan kemaslahatan untuk semesta
Baca SelengkapnyaGus Yahya Bantah Arahkan Pengurus Menangkan Prabowo-Gibran: Sejak Awal, PNBU Tak Terlibat Dukung Mendukung
Gus Yahya menegaskan bahwa PBNU tidak terlibat dalam dukung-mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaGus Yahya Sebut Pembangunan Universitas NU Yogyakarta Dimulai dari Visi Jokowi
"Saya akui ini dimulai dari visi pribadi Presiden Joko Widodo,” kata Gus Yahya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gus Yahya: Khofifah Harus Nonaktif dari Ketum Muslimat NU Jika Jadi Jurkam Prabowo-Gibran
NU sudah menetapkan aturan bahwa pengurus di lingkungan PBNU yang terlibat secara resmi di tim kampanye pemilihan presiden harus nonaktif dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaGus Yaqut Minta Jajaran Pasang Ornamen Khas Nuansa Imlek di Setiap Kantor Kemenag
Perintah itu merupakan wujud penghormatan negara kepada umat Konghucu.
Baca SelengkapnyaKetua KPU Telat Hadiri Sidang Sengketa Pilpres, Hakim MK: Ini Penting karena Agenda Pembuktian
Agenda sidang hari ini adalah mendengar keterangan saksi dan ahli dari KPU selaku termohon beserta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Baca SelengkapnyaOJK Luncurkan Roadmap Penguatan Perusahaan Pembiayaan 2024-2028, Ini Isi dan Tujuannya
Peluncuran ini sejalan dengan mandat UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).
Baca SelengkapnyaVIDEO: NGAKAK! Guyon Gus Baha Sebut Masalah Selesai Jika Dijadikan Menteri, Tak Perlu Pengadilan
KH Ahmad Bahauddin Nursalimalias Gus Baha menghadiri Dialog Kebangsaan "Merawat Ukhuwah Kebangsaan Menjaga Persatuan Indonesia" sebagai pembicara, Senin (4/3).
Baca SelengkapnyaGus Yahya Tegaskan PBNU Tak Campuri Permasalahan Pendeta Gilbert
PBNU tidak ada concern atau tak ada kekhawatiran terkait dengan permasalahan Pendeta Gilbert Lumoindong.
Baca Selengkapnya