Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gus Mus: Pembina Pramuka yang Ajarkan 'Islam Yes Kafir No' Tak Paham Agama

Gus Mus: Pembina Pramuka yang Ajarkan 'Islam Yes Kafir No' Tak Paham Agama gus mus di uii. ©2020 Merdeka.com/purnomo

Merdeka.com - Seorang pembina pramuka mengajarkan yel-yel bernada SARA saat mengikuti Kursus Mahir Lanjut (KML) yang digelar Kwarcab Kota Yogyakarta di SD Negeri Timuran, Kota Yogyakarta pada Jumat (10/1).

Yel-yel Pramuka itu menjadi viral usai seorang wali murid keberatannya melalui status WhatsAppnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri atau biasa disapa Gus Mus, menyebut apa yang diajarkan oleh pembina pramuka tersebut adalah hal yang gila atau gendheng. Kiai kharismatik asal Rembang ini menilai tak ada kaitan antara pramuka dengan urusan agama.

"Salah karena dia (pembina) bandingkan dengan ini. Ada yang kafir itulah opo. Itu urusannya apa dengan Pramuka? Tidak ada urusan. Itu bodoh dan gendheng (gila), wis gitu saja. Wong enggak ada hubungannya," ungkap Gus Mus di UII, Selasa (14/1).

Gus Mus menilai, pramuka seharusnya tak boleh mengajarkan yel-yel bernada Islam Yes, Kafir No. Gus Mus menyarankan agar para pengajar yang mengajarkan yel-yel itu untuk belajar agama lagi.

"Enggak bisa, enggak boleh. Kenapa? Orang yang ngomong begitu harus ngaji dulu. Ini akibatnya kalau ngomong soal agama tapi tidak belajar agama," terang Gus Mus.

"Itu yang menjadi masalah masyarakat kita. Ngaji dululah. Jangan mengungkapkan sesuatu hal yang tidak diketahui. Cuma ikut-ikut saja dia begitu kan ikut atasannya," sambung Gus Mus.

Gus Mus meminta agar dalam mengajarkan agama untuk menyesuaikan ajarannya dengan lawan bicara atau murid. Menurut Gus Mus tidak tepat anak-anak Pramuka diajarkan hal-hal tersebut.

"Ya itu namanya sudah kelihatan bahwa di depannya anak-anak kecil berarti dia (pembina Pramuka) nggak ngerti agama. Kenapa enggak ngerti agama? Karena harus disesuaikan dengan yang diajak ngomong jangan anak TK (SD) dikuliahi seperti perguruan tinggi. Anak kecil jangan diwarahi (diajari) yang nggak bener gitu," tutur Gus Mus.

Salah seorang pembina pramuka diduga mengajarkan yel-yel berbau SARA saat mengajar pramuka di SD Negeri Timuran, Kota Yogyakarta. Ajaran yel-yel berbau SARA ini sempat viral saat salah seorang wali murid berinisial K mengungkapkannya lewat status WA dan tersebar.Dalam keluh kesahnya di status WA, K menuliskan kejadian tersebut. Kemudian status itu viral menjadi pergunjingan publik.'Baru tau saya ada pembina pramuka yang ngasih pembinaan ke anak SD Negeri dengan mengajarkan tepuk rassi (rasis-red). Iya kebetulan tadi di sekolah kakak ada kedatangan pembina pramuka, lalu salah satu pembina mengajarkan tepuk Islam di mana di akhir tepuk ada yel-yel Islam Islam yes Kafir Kafir No, sebagai ortu siswa aku proteslah, ini nih biang kerok perpecahan dan penabur kebencian, ke-Bhinekaan Pramuka tercoreng oknum pembina berakal tumpul.'Saat dihubungi, wali murid berinisial K ini menceritakan jika yel-yel Islam Yes Kafir No itu didengarnya pada Jumat (10/1). Saat itu K sedang menjemput anaknya yang bersekolah di SD Timuran. Saat menunggu anaknya pulang, K melihat ada acara pembinaan pramuka."Awalnya semua bernyanyi normal saja, lalu tiba-tiba ada salah satu pembina putri masuk dan ngajak anak-anak tepuk Islam. Saya kaget karena di akhir tepuk kok ada yel-yel 'Islam Islam yes, kafir kafir No'. Spontan saya protes dengan salah satu pembina senior, saya menyampaikan keberatan dengan adanya tepuk itu, karena menurut saya itu mencemari kebhinekaan Pramuka," ujar K, Senin (13/1).

Mahfud MD Ikut Komentar

Menkopolhukam, Mahfud Md ikut mengomentari polemik ini. Menurut Mahfud, seharusnya yel-yel tersebut tak diajarkan di kegiatan Pramuka.Mahfud menjelaskan apa yang diajarkan oleh pembina Pramuka dalam kegiatan di SD Negeri Timuran ini merendahkan keberagaman di Indonesia. Mahfud menilai yel-yel itu bisa berdampak pada keutuhan bangsa."Merendahkan keberagaman dan keberagamaan. Itu tanggapan saya, tidak baik bagi keutuhan bangsa ini," ucap Mahfud di tempat yang sama.Mahfud meminta agar pembina pramuka yang mengajarkan yel-yel Islam Yes Kafir No ini dipanggil. Mahfud meminta agar pembina itu diberikan pembinaan."Pembinaan saja dulu dipanggil. Jangan-jangan gurunya (pembina pramuka) agak bego kali. Panggil saja gurunya dulu. Masa ada yel-yel begitu," tegas Mahfud.

Baca juga:Viral Yel Berbau SARA di SDN Timuran, Pramuka Yogyakarta Minta MaafViral Yel-yel 'Islam Yes Kafir No' di SDN Timuran YogyakartaHina Polisi karena Kesal Ditilang, Sukron Akhirnya DicidukMemutus Rantai Sebaran Hoaks dan Ujaran KebencianPerjalanan Kasus Ahmad Dhani, dari Surabaya Hingga Bebas di JakartaBaru Bebas, Ahmad Dhani Langsung Jalani Hukuman Atas Kasus Ujaran Idiot

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Peran Besar Gus Miftah Meyakinkan Ulama Jatim untuk Prabowo-Gibran

Peran Besar Gus Miftah Meyakinkan Ulama Jatim untuk Prabowo-Gibran

Gus Kautsar mengungkapkan peran Gus Miftah dalam mengkampanyekan Prabowo Gibran sangat besar.

Baca Selengkapnya
MUI Sebut Konten Boleh Tukar Pasangan Gus Samsudin Bertentangan dengan Islam

MUI Sebut Konten Boleh Tukar Pasangan Gus Samsudin Bertentangan dengan Islam

Hasil kajian MUI menyimpulkan konten tersebut bertentangan dengan ajaran Islam.

Baca Selengkapnya
Sederet Kontroversi Gus Samsudin Bikin Geleng-Geleng, Pemilik Ponpes buat Konten Jemaah Tukar Pasangan

Sederet Kontroversi Gus Samsudin Bikin Geleng-Geleng, Pemilik Ponpes buat Konten Jemaah Tukar Pasangan

Video tersebut dinarasikan ada seorang pemuka agama yang memimpin jemaah tertentu

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Momen Prabowo Buka Puasa Bareng PAN Tanpa Parpol Koalisi Lainnya

Momen Prabowo Buka Puasa Bareng PAN Tanpa Parpol Koalisi Lainnya

Sebelum buka puasa, Prabowo dan jajaran PAN mendengar ceramah singkat oleh Gus Miftah

Baca Selengkapnya
Kasus Konten Boleh Tukar Pasangan, Gus Samsudin Berpotensi Dijerat Pasal Penistaan Agama

Kasus Konten Boleh Tukar Pasangan, Gus Samsudin Berpotensi Dijerat Pasal Penistaan Agama

Polisi memeriksa ahli agama dan ahli pidana terkait kasus konten boleh tukar pasangan suami istri Gus Samsudin.

Baca Selengkapnya
Sosok Kiai Hasyim Pendiri NU Bojonegoro, Perintahkan Anaknya Menikahi Perempuan Kota demi Syiarkan Ajaran Aswaja

Sosok Kiai Hasyim Pendiri NU Bojonegoro, Perintahkan Anaknya Menikahi Perempuan Kota demi Syiarkan Ajaran Aswaja

Keilmuannya diakui banyak orang, banyaj murid-muridnya jadi kiai besar, salah satunya Mustofa Bisri atau Gus Mus

Baca Selengkapnya
Panas Gus Ipul vs Cak Imin: Diminta Kembali ke Jalan yang Benar, Dibalas Sindiran Makelar NU

Panas Gus Ipul vs Cak Imin: Diminta Kembali ke Jalan yang Benar, Dibalas Sindiran Makelar NU

Gus Ipul heran dengan respons Cak Imin. Dia tak merasa ada kesalahan ketika mengaja PKB kembali ke pangkuan dan jalan yang sama dengan PBNU.

Baca Selengkapnya
Kini Dukung Anies, Begini Jejak Karier Jenderal Ryamizard Ryacudu Keturunan Penyebar Agama Islam di Lampung

Kini Dukung Anies, Begini Jejak Karier Jenderal Ryamizard Ryacudu Keturunan Penyebar Agama Islam di Lampung

Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu memutuskan mendukung pasangan capres cawapres Anies-Muhaimin di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Alasan Polisi Jemput Paksa Gus Samsudin Buntut Konten Suami Istri Boleh Tukar Pasangan: Takut Melarikan Diri

Alasan Polisi Jemput Paksa Gus Samsudin Buntut Konten Suami Istri Boleh Tukar Pasangan: Takut Melarikan Diri

MUI Jatim juga menegaskan konten yang dibuat Gus Samsudin bertentangan dengan ajaran Islam.

Baca Selengkapnya