Gus Ipul: Pertanian organik bisa menjadi magnet petani muda
Merdeka.com - Regenerasi petani muda di Jawa Timur perlu ditingkatkan. Demi menjaga ketahanan pangan, Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menilai perlu adanya cara menarik minat petani muda. Di antaranya dengan mendorong pertanian organik.
"Dari hasil survei, petani di Jawa Timur mayoritas merupakan petani yang di atas usia 45 tahun. Sedangkan anak mudanya enggan ikut bertani karena alasan 'kurang menjanjikan'," kata Gus Ipul kala berkunjung ke Desa Wisata pertani organik, di desa Lombok Kulon, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso, Kamis (31/5).
Ia mencontohkan pertanian di kawasan ini yang beralih dari sistem pertanian konvensional ke sektor pertanian organik. Digagas oleh Baidhowi, Ketua Kelompok Desa Wisata Organik Lombok Kulon, hasil sumber daya alamnya di daerah ini dikembangkan menggunakan bahan alami.
"Kawasan ini menjadi contoh. Melalui kesadaran sebuah kelompok, Pak Baidhowi mengajak masyarakat mengubah cara berfikir. Bagaimana caranya menghasilkan produk yang bagus dengan kualitas harga yang bagus pula," kata Gus Ipul yang juga mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini.
Menurutnya, pertanian organik menjadi salah satu cara pengembangan dengan hasil menjanjikan. Dimulai dari meningkatkan kualitas kesuburan tanah.
Gus Ipul berkunjung ke Desa Wisata Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso ©2018 Merdeka.com
"Petani harus diajak untuk tidak bertani secara instan, melainkan harus memerhatikan unsur utamanya. Di antaranya, kesuburan tanah," kata Gus Ipul yang juga Wakil Gubernur Jawa Timur dua periode ini.
Sehingga menurutnya, metode ini tak hanya berorientasi pada hasil produksi, melainkan juga proses. "Proses inilah yang menjadi nilai lebih produk organik bagi konsumennya," kata kandidat yang berpasangan dengan Cawagub, Puti Guntur Soekarno ini.
Sehingga, karena kualitas yang dihasilkan produk organik lebih terjamin, harga hasil produk pertanian ini memang lebih menguntungkan bagi produsen.
"Para konsumen tak hanya menghargai hasil pertaniannya. Namun, juga prosesnya yang memang panjang," kata Gus Ipul.
Jumlah petani yang bergabung dalam pengolahan organik ini pun telah mencapai 400 orang. Jumlah ini akan terus bertambah. Menariknya, kualitas beras organik di Bondowoso telah diakui dunia.
Gus Ipul berkunjung ke Desa Wisata Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso ©2018 Merdeka.com
Hal ini dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat dari lembaga sertifikasi Control Union Certification, Belanda terhadap beras organik Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
"Kalau ini bisa diduplikasi petani lain, tentu akan sangat menguntungkan. Sebab, dengan sertifikat itu, maka peluang ekspor bisa cukup besar. Bahkan, bisa masuk ke pasar eropa," ujar Gus Ipul.
"Bukan hanya meningkatkan potensi materi, hal ini juga bisa meningkat hasil produksi di atas 25 persen,"kata Gus Ipul.
Di sela acara ini, Gus Ipul meninjau langsung sawah yang yang ditanami padi organik. Gus Ipul juga memuji kualitas bulir padi yang lebih padat.
Tak hanya itu, Gus Ipul juga menyaksikan langsung proses pengemasan beras organik yang dilakukan dengan mesin, tepat di samping penggilingan padi.
Mesin tersebut dioperasikan oleh mayoritas anak muda di kawasan ini. Setiap kemasan beras seberat satu kilogram pun siap dijual langsung pasca pengemasan langsung ini.
"Sehingga bukan hanya metodologinya, namun juga kita siapkan teknologinya. Kedepan, disini lah peran anak muda ini bisa dimaksimalkan," ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bertemu Petani Tebu di Nganjuk, Ganjar Dicurhati soal Impor Gula
Ganjar menerima keluhan para petani tebu di Nglawak, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk,
Baca SelengkapnyaIni Pesan Pj Gubernur Agus Fatoni ke Pj Bupati OKI Asmar Wijaya soal Pemilu 2024
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni memberikan sejumlah pesan khusus kepada Pj Bupati OKI Asmar Wijaya yang baru saja dilantik.
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan, Pj Gubernur Agus Fatoni Ingatkan ASN di Sumsel Netral di Pemilu 2024
atoni mengajak seluruh pihak untuk mempertahankan kondusifitas daerah, menjaga Provinsi Sumsel agar aman dan damai.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi
Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaSaat Ngobrol dengan Petani di Magelang, Ganjar Malah Dimintai Uang Oleh Ibu-ibu
Ganjar Pranowo bertemu dengan para petani di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/12).
Baca SelengkapnyaCak Imin Janjikan Masalah Sektor Pertanian Beres Tahun Ini
Menurut Cak Imin, pertanian merupakan salah satu sektor yang memerlukan perhatian khusus.
Baca SelengkapnyaGempa Susulan Berlanjut di Kepulauan Bawean, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 34 Ribu Jiwa
Gempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaPerjuangan Pj Gubernur Bahtiar Galakkan Budidaya Pisang Cavendish di Sulsel
Bahtiar lebih banyak menghabiskan waktu kerjanya di daerah dibandingkan di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaMentan Amran Serahkan Bantuan Rp200 Miliar ke Pj Gubernur Safrizal untuk Pertanian di Babel
Safrizal juga menyampaikan bahwa Mentan akan mendukung program kemandirian pangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Baca Selengkapnya