Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gus Fahrur: Kalau mau dukung jagonya, Muslimat harus lepas baju korpsnya

Gus Fahrur: Kalau mau dukung jagonya, Muslimat harus lepas baju korpsnya KH Ahmad Fahrurrozi, Wakil Sekretaris PWNU Jatim. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Meski organisasi Nahdlatul Ulama' (NU) telah mengeluarkan instruksi tidak dukung mendukung kepada salah satu calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, namun instruksi tersebut justru tidak digubris oleh Muslimat NU Jawa Timur, sebagai salah satu Badan Otonom (Banom) NU.

Itu terbukti dari surat tugas resmi yang dikeluarkan Ketua Pimpinan Wilayah Muslimat Nahdatul Ulama Jawa Timur Nyai Masruroh Wahid untuk memenangkan Khofifah Indar Parawansa, yang masih tercatat sebagai Ketua PP Muslimat. Surat tugas resmi dengan Nomor: 289/A/PWM-NU/III/2018 yang dikeluarkan pada Senin 5 Februari 2018 itu kini beredar di sejumlah grup media sosial, Whatsapp (WA).

Surat tugas tersebut menugaskan dua Kader Muslimat NU Kabupaten Malang yaitu Hj. Musrifah Hadi, Kecamatan Karang Ploso dan Hj Anisah Mahfud, Kecamatan Singosari untuk melakukan sosialisasi dan memenangkan Ketua Umum PP Muslimat NU sebagai calon Gubernur Jawa Timur 2018-2023.

Surat yang ditujukan kepada kedua Kader Muslimat NU di Kabupaten Malang itu juga meminta untuk memenangkan Khofifah di lingkungan Muslimat NU se-Kabupaten Malang. Keluarnya surat tugas yang secara terang-terangan melibatkan Muslimat NU terlibat dalam politik praktis mendukung pasangan calon nomor urut 1. ‎

surat tugas dari ketua muslimat jatim kepada kader muslimat malang

Surat tugas dari ketua Muslimat Jatim kepada kader Muslimat, Malang ©2018 Merdeka.com

Padahal, belum sampai dua pekan adanya insiden pencantuman logo NU di kalender dan stiker yang dipasang di antara foto Khofifah-Emil‎ dan telah beredar di wilayah Tulungagung, Kediri, Trenggalek dan beberapa wilayah Mataraman. Adanya insiden itu sempat mendapat kritikan sejumlah kalangan kiai di wilayah tersebut.

Bahkan, Wakil Sekretaris PWNU Jawa Timur, KH Ahmad Fahrurrozi menyayangkan cara-cara yang tidak terpuji dengan mencantumkan logo NU itu. Upaya itu jelas membingungkan dan memecah belah warga NU di bawah, yang jelas-jelas sikap NU tidak memihak kepada salah satu calon karena Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Khofifah sama-sama kader NU.

‎Ketika dihubungi merdeka.com, kiai yang akrab disapa Gus Fahrur itu menyatakan, sebetulnya para kiai sudah menyayangkan Paslon (pasangan calon) nomor 1 yang ke mana-mana menggunakan nama Muslimat secara organisasi. "Itu yang tidak boleh, mereka harus melepas baju Korps (Muslimat) itu," ungkapnya.‎

Apa jadinya, lanjut Gus Fahrur, jika Khofifah yang merupakan Ketum PP Muslimat menggunakan baju Muslimat, lalu Gus Ipul yang merupakan mantan Ketua GP Ansor pusat ikut menggunakan baju Ansor. "Lho ini kan bisa rancu. Harusnya tahu aturan, siapu pun boleh mendukung asal atas nama pribadi jangan membawa atribut NU," ungkapnya.

kh ahmad fahrurrozi wakil sekretaris pwnu jatim

KH Ahmad Fahrurrozi, Wakil Sekretaris PWNU Jatim ©2018 Merdeka.com

Termasuk, lanjut Gus Fahrur, atribut Muslimat juga tidak boleh digunakan mendukung ketuanya. Menurutnya, kalau memang mengikuti aturan NU seharusnya Banom itu tunduk kepada aturan NU. Bahkan, Ketua Banom tidak boleh terlibat dalam politik praktis, termasuk Khofifah seharusnya mengundurkan diri dari Ketua PP Muslimat ketika maju di Pilgub Jatim. "Itu kalau nyalon harus pengunduran diri, itu ada klausulnya," tutupnya.

Perlu diketahui, kontestasi Pilgub Jawa Timur 2018 diikuti dua Kader terbaik NU yaitu Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Khofifah Indar Parawansa. Baik Gus Ipul dan Khofifah di kalangan NU menduduki jabatan dan pengaruh yang cukup kuat.

Sosok figur Gus Ipul misalnya, di kalangan NU sudah masyhur dengan pernah menjabat Ketua PP GP Ansor dua priode dan saat ini juga mejabat salah satu Ketua PBNU. Sedangkan, Khofifah merupakan Ketua PP Muslimat NU tiga priode.

Bukan hanya itu, dalam jabatan birokrasi terakhir misalnya, Gus Ipul mantan Wakil Gubernur Jatim yang hampir dua Priode mendampingi Pakde Karwo (Soekarwo). Sedangkan, Khofifah mantan Menteri Sosial RI.

Keduanya kini bertarung merebutkan kursi Jatim 1. Gus Ipul yang merupakan cicit KH Bisri Syansuri kini berpasangan dengan Puti Guntur Soekarno, yang merupakan cucu Presiden pertama RI Bung Karno. Gus Ipul-Puti yang diusung partai PKB, PDIP, PKS dan Gerindra mendapat nomor urut 2.

Sedangkan, Khofifah Indar Parawansa maju yang ketiga kalinya di Pilgub Jatim. Kali ini, Khofifah berpasangan dengan Emil Dardak. Pasangan Khofifah-Emil itu mendapat nomor urut 1. Keduanya diudung partai koalisi partai Demokrat, PPP, Nasdem, Golkar, Hanura dan PAN.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
8 Cara Ngabuburit yang Seru, Lakukan Ini agar Puasa Lebih Berwarna

8 Cara Ngabuburit yang Seru, Lakukan Ini agar Puasa Lebih Berwarna

Merdeka.com merangkum informasi tentang 8 cara ngabuburit yang seru, mulai dari berburu takjil gratis, hingga ikut dalam kajian yang diadakan di masjid-masjid.

Baca Selengkapnya
Peran Besar Gus Miftah Meyakinkan Ulama Jatim untuk Prabowo-Gibran

Peran Besar Gus Miftah Meyakinkan Ulama Jatim untuk Prabowo-Gibran

Gus Kautsar mengungkapkan peran Gus Miftah dalam mengkampanyekan Prabowo Gibran sangat besar.

Baca Selengkapnya
Gus Miftah Kritik Aturan Sepiker Saat Ramadan, Kemenag Sebut Asbun dan Gagal Paham

Gus Miftah Kritik Aturan Sepiker Saat Ramadan, Kemenag Sebut Asbun dan Gagal Paham

Gus Miftah membandingkan penggunaan sepiker dengan dangdutan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Harlah ke-101 NU, Gus Yahya Ingatkan Berbeda Pendapat Harus Tunduk Keputusan Organisasi

Harlah ke-101 NU, Gus Yahya Ingatkan Berbeda Pendapat Harus Tunduk Keputusan Organisasi

Gus Yahya mengingatkan, istigasah merupakan penanda tonggak perjuangan NU dalam mewujudkan kemaslahatan untuk semesta

Baca Selengkapnya
Dianggap Menistakan Agama, Zulhas Dilaporkan Forum Kiai Kampung Nusantara

Dianggap Menistakan Agama, Zulhas Dilaporkan Forum Kiai Kampung Nusantara

Mereka sudah menahan diri selama 3x24 jam untuk menunggu Zulhas meminta maaf.

Baca Selengkapnya
Gus Yahya: Khofifah Harus Nonaktif dari Ketum Muslimat NU Jika Jadi Jurkam Prabowo-Gibran

Gus Yahya: Khofifah Harus Nonaktif dari Ketum Muslimat NU Jika Jadi Jurkam Prabowo-Gibran

NU sudah menetapkan aturan bahwa pengurus di lingkungan PBNU yang terlibat secara resmi di tim kampanye pemilihan presiden harus nonaktif dari jabatannya.

Baca Selengkapnya
Dikunjungi Kaops NCS Polri, Gus Baha Doakan Pemilu 2024 Berlangsung Aman dan Damai

Dikunjungi Kaops NCS Polri, Gus Baha Doakan Pemilu 2024 Berlangsung Aman dan Damai

Gus Baha mendoakan agar Polri sukses dalam melaksanakan tugas mengamankan Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Kinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu

Kinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu

Bawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.

Baca Selengkapnya
Ganjar Sepakat dengan Wapres soal Dugaan Penyalahgunaan Bansos: Penting untuk Ditindaklanjuti Bawaslu

Ganjar Sepakat dengan Wapres soal Dugaan Penyalahgunaan Bansos: Penting untuk Ditindaklanjuti Bawaslu

Ganjar sudah memprediksi penyaluran bantuan sosial (bansos) kerap dimanfaatkan para pejabat untuk mengkampanyekan salah satu paslon.

Baca Selengkapnya