Merdeka.com - Aktivitas wisata Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, mulai Kamis (31/12) akan ditutup sementara. Opsi penutupan itu dilakukan setelah aparat gabungan TNI dan Polri melakukan pengecekan penerapan protokol kesehatan di Gunung Galunggung, Rabu (30/12).

Kapolresta Tasikmalaya, AKBP Doni Hermawan mengatakan bahwa hasil pengecekan di lapangan, pihaknya menilai penerapan protokol kesehatan sulit dilakukan di Gunung Galunggung. Kesimpulan tersebut setelah melihat dalam sepekan terakhir angka kunjungan wisata ke Gunung Galunggung cukup tinggi. Rata-rata per harinya 600 wisatawan.

"Kita putuskan bersama gugus tugas untuk menutup objek wisata (Gunung) Galunggung," kata Doni.

Penutupan Gunung yang terakhir meletus pada tahun 1982 itu berlaku mulai Kamis (31/12) sampai minggu (3/1). Wisatawan diperbolehkan kembali berwisata di sana pada Senin (4/1). "Penutupan itu dilakukan untuk mengantisipasi munculnya kerumunan saat libur tahun baru," ucap Doni.

Kalau tidak ditutup sementara, menurut Doni, diprediksi akan banyak wisatawan yang memanfaatkan libur tahun baru untuk berlibur ke Gunung Galunggung. Dengan ditutupnya Gunung Galunggung, Doni menyarankan agar masyarakat untuk berlibur di rumah saja.

Doni berharap agar masyarakat memaklumi keputusan penutupan Gunung Galunggung yang bisa dibilang mendadak itu. Menurutnya, saat ini angka penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tasikmalaya cukup tinggi.

"Tujuan kita hanya ingin mencegah terjadinya klaster baru saat liburan," pungkas Doni.