Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meresmikan pengoperasian Trans Jateng, di Halaman Balai Kota Solo, Kamis (3/9). Sebanyak 14 armada bus berwarna merah resmi mengaspal di jalur Solo-Sumberlawang (Sragen) sepanjang 31 kilometer setelah dua hari diujicobakan.

Ganjar berharap masyarakat khususnya pelajar dan buruh memanfaatkan moda transportasi baru tersebut. Pemprov Jateng, lanjut dia menggratiskan bagi penumpang yang ingin mencoba bus rapid transit tersebut hingga tanggal 9 September mendatang.

"Harapannya bisa membantu masyarakat, lancar, layanannya baik dan murah, terjangkau. Kita harapkan nanti kita punya sistem transportasi publik dengan kualitas yang bagus. Mimpi kita begitu," katanya.

Untuk tarif, Ganjar menyampaikan, akan mulai diberlakukan pada 10 September mendatang. Untuk pelajar, veteran dan buruh, hanya dikenakan tarif Rp 2.000, sedangkan untuk masyarakat umum Rp 4.000. Layanan koridor baru angkutan aglomerasi Trans Jateng dimulai pukul 05.00 hingga 18.00 Wib, dengan 31 halte.

"Tarifnya akan seperti ini, karena ini komitmen kami agar pelajar, buruh sama veteran itu mendapat afirmasi. Mendapatkan layanan yang sifatnya lebih khusus dan lebih murah," katanya.

Pada kesempatan sebelumnya, sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Jateng Henggar Budi Anggoro menambahkan, untuk sementara, bus Trans Jateng akan berangkat dari Terminal Tirtanadi melalui Jalan Kapten Piere Tendean, Kolonel Sugiyono, Jalan Solo Purwodadi. Bus akan berhenti di SMK Muhammadiyah Gondangrejo, MAN 3 Sragen, SMKN Kalijambe, Kecamatan Kalijambe, Sangiran, Puskesmas Kalijambe, SMKN 1 Sumberlawang, SMP N 1 Sumberlawang dan berakhir di Terminal Sumberlawang.

"Ada 31 halte di sepanjang rute. Pembangunannya akan diselesaikan hingga tahun 2021. Waktu berhenti tiap halte 30 detik, jarak antar bus 15-20 menit," pungkas dia.