Gubernur Papua: Kemendagri 'honai' besar, tak boleh dirusak atau diganggu!
Merdeka.com - Gubernur Papua Lukas Enembe menyayangkan aksi sekelompok massa yang membuat kerusuhan di Gedung Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Jakarta pada (12/10) lalu. Gedung Kemendagri diserang sekelompok massa yang tak terima atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan pilkada di Kabupaten Tolikara.
"Kemendagri merupakan honai besar milik Pemerintah Indonesia, tidak boleh dirusak atau diganggu," kata Lukas di Jayapura seperti dilansir Antara, Selasa (17/10).
Menurut Lukas, keributan yang dilakukan oleh sekelompok massa di Kemendagri tersebut dapat mempermalukan orang Papua. "Oleh karena itu, kami berharap, dengan adanya kejadian ini jangan ada gangguan terhadap staf dari Papua yang sedang menjalankan roda pemerintahan ketika mengurus urusan dinas di Kemendagri," ujarnya.
Dia mengingatkan setiap putusan yang dikeluarkan oleh MK harus diterima oleh siapa pun. Sebab, setiap putusan bersifat final dan mengikat.
"Selain itu, kami juga mengingatkan putusan Mahkamah Konstitusi wajib ditaati karena keputusannya sudah final dan bersifat mengikat," katanya lagi.
Akibat penyerangan tersebut menyebabkan beberapa fasilitas negara tersebut rusak dan staf Kemendagri terluka. Polisi telah menahan 11 tersangka yang diduga melakukan penyerangan. Kuasa hukum mereka meminta penangguhan penahanan ke polisi.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban luka akibat kerusuhan saat iring-iringan prosesi pemakaman mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, mencapai 14 orang.
Baca SelengkapnyaLukas Enembe dikabarkan meninggal dunia pada hari ini, Selasa (26/12).
Baca SelengkapnyaLuas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hal tersebut untuk menjaga kondusifitas pasca tragedi kerusuhan pemakaman mantan Gubernur Papua Lukas Enembe.
Baca SelengkapnyaSebanyak 1.500 personel gabungan akan mengamankan kedatangan hingga prosesi pemakaman mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, Kamis (28/12).
Baca SelengkapnyaMomen ngabuburit prajurit TNI yang bertugas di Papua saat menunggu waktu berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaRibuan mahasiswa dan masyarakat secara mengarak peti jenazah Lukas Enembe menuju persemayaman.
Baca SelengkapnyaKaligis menceritakan, Lukas memang beberapa waktu terakhir mengalami masalah pada ginjalnya
Baca SelengkapnyaHingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak Pemerintah Provinsi Papua, maupun aparat keamanan, atas kejadian tersebut.
Baca Selengkapnya