Merdeka.com - Kalimantan Timur terpilih jadi ibu kota negara (IKN) baru. Lokasinya di sebagian kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dan sebagian lagi di Kutai Kartanegara. Gubernur Kaltim Isran Noor menegaskan terpilihnya Kaltim, bukan dari hasil lobi-lobi dia ke pemerintah pusat.

Sebelum keputusan disampaikan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin (26/8) lalu, ada 3 provinsi yang dikaji Bappenas. Selain Kalimantan Timur, ada Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

"Keputusan Kalimantan Timur itu, itu keputusan kenegarawanan Bapak Presiden. Berdasarkan hasil penelitian dan pengkajian yang lengkap, berdasarkan kepentingan bangsa keseluruhan," kata Isran, di hadapan 55 anggota DPRD Kaltim yang baru dilantik di Samarinda, Senin (2/9).

Isran menerangkan, dalam berbagai kesempatan, dia terus menyampaikan tidak pernah sekalipun membanding-bandingkan Kaltim lebih baik dari Kalteng, lebih baik dari Kalsel, dari Lampung Timur, maupun Sulawesi Barat. "Saya hanya menyampaikan data sesungguhnya. Riil, tidak pernah membanding-bandingkan," ujar Isran.

Masih ditegaskan Isran, dia sendiri sebagai orang nomor satu di provinsi Kalimantan Timur, juga tidak pernah melakukan lobi-lobi ke pemerintah pusat, agar pilihan IKN jatuh ke Kalimantan Timur, yang memiliki luas wilayah 127.346,92 kilometer persegi.

"Keputusan (Presiden Joko Widodo) bukan karena hasil lobinya Gubernur, bukan. Saya juga tidak pernah menyuruh rakyat demo (agar Kaltim terpilih), tidak pernah. Apa yang ada di Kaltim, saya sampaikan, agar menjadi pertimbangan secara kumulatif, untuk sebuah keputusan dari pemerintah pusat," demikian an Isran.

Diketahui, kabupaten PPU memiliki luasan wilayah 3.333 kilometer persegi, yang terbagi menjadi 4 kecamatan. Sementara, kecamatan Sepaku, yang disebut jadi kawasan IKN punya luas wilayah 1.172,36 kilometer persegi, dan terdiri dari 4 kelurahan dan 11 desa.

Sedangkan Kutai Kartanegara, tercatat punya luasan wilayah 27.263 kilometer persegi, yang terdiri dari 18 kecamatan dan 225 kelurahan. Samboja dengan luasan wilayah 1.045,9 kilometer persegi yang terbagi jadi 4 desa dan 19 kelurahan, dikabarkan jadi lokasi pembangunan IKN. Selain dekat tol Balikpapan-Samarinda, Samboja juga dekat dengan laut Selat Makassar.