Golkar: Teknologi dan Informasi Harus Memperkuat Pluralisme dan Toleransi
Merdeka.com - Kepala Balitbang Partai Golkar Jerry Sambuaga mengatakan perkembangan teknologi dan informasi harus memberikan dampak positif bagi persatuan dan kesatuan negara. Menurutnya, perkembangan teknologi memperkuat toleransi di tengah masyarakat.
"Teknologi informatika dan komunikasi bagaimana itu menjadi salah satu instrumen untuk memperkuat dan juga memastikan bahwa yang namanya muralitas atau pluralisme dan juga toleransi itu harus juga menjadi bagian dari konsep yang memang harus kita sepakati bersama," kata Jerry saat diskusi di DPP Partai Golkar, Jakarta pada Senin (29/5).
Dia menegaskan, sikap keterbukaan dan menerima perbedaan di Indonesia harus ditanamkan sejak usia dini. Sebab, Indonesia adalah bangsa yang majemuk.
"Inklusifitas itu penting. Inklusifitas itu lahir dari apa yang kita lakukan, harus dimulai dari usia dini," ucapnya.
Oleh karena itu, Jerry kurang sepakat jika pendidikan yang mengedukasi masyarakat agar tidak terjebak radikalisme dimulai dari kampus. Dia menganggap, pendidikan tentang memaklumi perbedaan harus dimulai di tingkat Taman Kanak-kanak (TK).
"Kita bicara deradikalisasi dari kampus, kalau menurut saya enggak dari kampus. Mungkin dari TK, enggak usah belajar soal teks book tapi belajar dari yang kita lakukan," ucapnya.
"Jangan hanya kita berkumpul dengan komunitas yang sama. Pemantapan nolai itu lebih kuat dari pada dengan buku," sambungnya.
Jika penanaman sikap toleran dimulai sejak dini, kata Jerry, ketika dewasa seseorang dalam memfilter hal-hal yang ditemui di internet menjadi lebih mudah.
"Karena sikap toleran ini semua melewati proses dan ini yang bukan kota dapatkan melalui waktu sebentar," tuturnya.
Di sisi lain, Wakil Menteri Perdagangan ini juga mendorong adanya kebijakan di bidang pendidikan. Dasar hukum yang dimasukkan dalam kurikulum dapat memperkuat pemahaman toleransi yang diberikan lewat kegiatan pembelajaran sehari-hari.
"Jadi bagaimana kita dari sisi perlakuan, tapi dari sisi hukum juga ada kebijakannya," imbuh Jerry.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaJokowi Jawab soal Isu akan Gabung Golkar
Golkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca Selengkapnya40 Kata-Kata Ajakan Jangan Golput di Pemilu 2024, Jadi Warga Negara yang Patuh Melalui Suaramu
Golput bukan hanya merugikan individu saja, namun berdampak pada keberlanjutan demokrasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menebak Arah Langkah Jokowi Usai Tidak Jabat Presiden
Ternyata, isu Jokowi ingin gabung ke partai politik bukan hanya menuju ke Golkar saja
Baca SelengkapnyaPemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya
Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaReaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar
Airlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca SelengkapnyaDinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaHasto Blak-blakan Tuding Jokowi Bakal Rebut Partai Golkar, Begini Respons Airlangga
Peristiwa tersebut, dilakukan Presiden Jokowi jauh sebelum Pemilu 2024 berlangsung
Baca SelengkapnyaGolkar Tegaskan Prabowo-Gibran Harus Menang 1 Putaran, Ini Alasannya
Golkar Tegaskan Prabowo-Gibran Harus Menang 1 Putaran, Ini Alasannya
Baca Selengkapnya