Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR, Arsul Sani mengatakan dugaan kongkalikong pengurangan masa tahanan pemilik pabrik ekstasi di Surabaya, Hanky Gunawan mesti dilaporkan kepada pihak berwajib.

Kongkalikong terjadi antara Hakim Agung MA dengan pengacara Safitri Hariyani Saptogino. Mereka memiliki hubungan kerja sama dalam bisnis rumah sakit.

"Harusnya kalau ada itu dilaporkan ke Komisi Yudisial, atau melakukan penyelidikan dan penyidikan ke polisi," kata Arsul di Senayan Jakarta pada Senin (19/6).

Menurut, dia Hakim Agung dapat melakukan penyelewengan hukum karena ada pengaruh lingkungan salah satunya dari keluarga. Dalam hal ini, kepentingan publik dipinggirkan demi tujuan bisnis atau ekonomi.

"Dalam perkembangannya, hakim yang sudah senior mendapat banyak godaan dan gangguan untuk melakukan pelanggaran hukum. Itu, faktor dari keluarga, seperti anak dan istri," kata dia.

Lanjut dia, instansi peradilan sekelas Mahkamah Agung tak semestinya membuka adanya praktik kecurangan hukum. Selain itu, dia juga menemukan kasus kecurangan serupa di DPR.

"Saya mengutip hadis, 2 dari 3 hakim akan masuk neraka," kata dia.

Namun, dia menilai kasus penyuapan dan korupsi bakal dapat dipantau dengan kemajuan teknologi. Salah satunya lewat berbagai laporan anggaran dan transaksi menjadi lebih transparan.